Yeonjun membuka pintu mobil pribadinya dengan pelan, lalu menyempatkan diri untuk menyapa tukang kebun yang masih bertugas bersih-bersih dihalaman depan
Melangkahkan tungkai jenjangnya kearah pintu utama mansion milik sang ayah untuk menemui keluarganya sekarang, yeonjun tidak mungkin berdiam diri ketika salah satu adiknya terkena masalah seperti saat ini
Memasuki ruang santai yang sudah dipenuhi oleh keluarganya, termasuk sang istri dan juga putra tunggal kesayangannya. Berjalan menghampiri yeji terlebih dahulu dan menyempatkan diri mengecup dahi sang pujaan hati dengan sayang
Beralih memeluk anak laki-laki kesayangannya dengan erat, menciumi wajah minjun karena gemas anak itu sedang menggunakan tempelan kecil diwajahnya. Sudah pasti ulah dari putri tunggal beomgyu
"Kamu ajak minjun keatas dulu ya? gapapa 'kan?" titah yeonjun yang langsung saja mendapatkan balasan anggukan kepala, tersenyum tipis dan mengusak surai sang istri pelan
"Jangan pake emosi oke?" dan yeonjun hanya tersenyum menanggapinya, membiarkan yeji mengajak sang putra dan juga keponakannya yang lain untuk ikut dirinya serta winter ke kamar atas
Yena akan tetap disini, mau bagaimanapun yena masih menjadi keluarga inti keluarga kim sampai sekarang. Berhak mengetahui apa saja yang akan yeonjun dan beomgyu lakukan nantinya
"Beomgyu dimana?" tanya yeonjun sebagai awal pembicaraan, mencari keberadaan si mantan bungsu yang tak terlihat keberadaannya
"Masih dijalan, mungkin sebentar lagi sampe kok" jawab yerin dengan tangan meraih bantal sofa di sampingnya, memeluk dan melirik kearah sang suami yang masih memasang wajah datarnya
"Si kembar?"
"Ada dikamarnya masing-masing, kak" sahut yena yang langsung saja dianggukin paham sama si sulung kim, lalu setelahnya hening. Keluarga kim itu kompak menunggu kedatangan beomgyu
Menghela nafasnya lelah sampai akhirnya suara langkah kaki terdengar di indera pendengaran, si mantan bungsu datang. Beomgyu dengan wajah tertekuk kesal dan tangan mengepal datang dan langsung mendudukkan dirinya disamping sang kakak yang sudah melipat kedua tangannya di depan dada
"Panggil si kembar kesini" titah yeonjun seraya melirik kearah yena, membuat perempuan cantik itu mengangguk dan berjalan pergi memanggil adik bungsunya untuk datang
"Adiknya jangan dimarahin ya? jiheon gak salah loh" yerin memperingati, menatap kedua putra kesayangannya yang sudah dewasa. Tak ingin ada perpecahan antara buah hatinya
Yerin khawatir jika permasalahan ini akan menjadi alasan si kembar menjauh dari ketiga kakaknya, apalagi jarak umur si kembar dengan ketiga kakaknya itu lumayan jauh. Bisa jadi dikemudian hari si kembar akan berfikir jika ketiga kakaknya mendidik mereka berdua dengan kolot, berbeda zaman dan sebagainya
Sedangkan yeonjun hanya memberikan sebuah anggukan kepala paham kepada yerin, dirinya tentu tidak akan tega memarahi sang adik bungsu sekarang. Apalagi disini ada taehyung, pawang si kembar yang paling terdepan
Kembali menunggu beberapa menit sampai suara sunoo terdengar pelan, dan tak lama setelahnya yena datang bersama si kembar yang berjalan tepat dibelakang dengan tangan saling bertaut
"Sini duduk sebelah kakak" titah yeonjun seraya menepuk sofa disampingnya, membuat jiheon dan sunoo kompak menatap satu sama lain sebelum mendekat kearah kakak sulungnya
"Hari ini ada cerita disekolah gak?" tanya yeonjun sebagai awalan, menyelipkan rambut jiheon ke belakang telinganya. Tersenyum teduh dengan tatapan lekat kearah dua adiknya
"Gak ada, kakak"
Yeonjun kembali memperlihatkan senyum tipisnya dengan tangan yang mengusak surai hitam sang adik bungsu, lalu melirik kearah taehyung yang sudah menganggukkan kepalanya pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE & GREY 2
FanfictionSebuah keluarga yang diinginkan yeonjun sudah ia dapatkan, kebahagiaan benar-benar menepati janjinya untuk menghampiri anak itu dengan segala hal yang ia berikan kepada yeonjun. Takdir membayar semua kesendirian dan kesakitan yeonjun di masa lalu. ...