Sunoo memegang lututnya dengan nafas sedikit terengah, lalu tersenyum tipis ketika jiheon sudah memberikan sebotol air putih dingin kedepannya
Sudah seminggu sejak kejadian dimana beomgyu dan yeonjun memprotes salah satu perilaku guru di sekolahnya, si kembar sekarang sedang berada di lapangan sekolah karena menjalani jam mata pelajaran olahraga pagi ini
"Mau di lap gak?" tawar jiheon menawari tissue kepada sang adik kembar, menatapnya lekat dan menggedikkan bahunya acuh ketika sunoo malah membalas dengan gelengan kepala
"Udah selesai lari?" tanya sunoo setelah dirinya selesai meneguk air putih dingin yang dikasih sama jiheon, menatap kembarannya karena merasa gak ngeliat jiheon ikut lari keliling lapangan tadi bareng temen sekelasnya
Jiheon menggelengkan kepalanya "Lagi pusing, udah izin ke guru juga tadi" jawab jiheon santai, mengundang tatapan horor dari sunoo sekarang
"Jangan sakit dulu, nanti aja kalau udah selesai ujian minggu depan" balas sunoo memelas, dia udah tau kalau misalkan jiheon sakit pasti bakal ikut sakit juga. Kaya udah kebiasaan wajib itu buat si kembar
"Udah minum obat kok" jiheon terkekeh sebentar, kembali ingat jika minggu depan keduanya sudah menghadapi ujian akhir semester ditahun ini
Hening melanda setelahnya, si kembar kompak diam sambil menatap teman sekelasnya yang sudah bermain beberapa permainan olahraga di lapangan sekolah ketika mendapatkan kebebasan dari sang guru mata pelajaran
"Mau ikutan gak? pada mau main bola tuh" anak laki-laki yang memiliki lesung di pipinya mendekat kearah mereka, mengajak sunoo untuk bergabung karena mereka semua ingin bermain bola sepak
Sunoo menggelengkan kepalanya pelan "Enggak dulu, won. Mau temenin jiheon dulu, gak enak badan dia" jawab sunoo yang langsung saja dibalas oleh acungan jempol, lalu melirik kearah jiheon yang masih menatap kosong depannya
"Ada yang dipikirin ya, jiyon?" tanya sunoo dengan menyebutkan nama kecil kembarannya, berhasil membuat jiheon menoleh dan tersenyum kecil
"Unu udah punya keputusan tentang olimpiade yang ditawarin bu gitta? buat tahun depan kan?" tanya jiheon yang ikut memanggil sunoo dengan nama kecilnya, menatap sang kembaran lekat meminta jawaban. Dia bimbang sejak semalam
Sunoo mengangguk mengiyakan, kemarin mereka berdua sempet dipanggil buat ngobrol bareng wali kelasnya. Ternyata bu gitta nawarin mereka buat ikut olimpiade untuk tahun depan
"Tapi mulai latihan tuh pas masuk semester depan kan ya?" sunoo kembali menganggukkan kepalanya, melirik kearah jiheon yang kembali murung karena merasa terbebani dengan semua keputusan yang harus ia ambil sekarang
"Jiyon sendiri gimana? mau nyoba ambil atau mau langsung nolak?" tanya sunoo memancing, jujur saja karena bawaan dia yang lahir terakhir malah jadi pengen ikutan keputusan jiheon, jangan ditiru
"Aku gatau" jiheon menggelengkan kepalanya pelan, kemudian menghela nafasnya pelan dan menatap langit biru diatasnya. Indah, jiheon suka langit yang warnanya perpaduan antara biru sama putih kaya sekarang
"Apa mau tanya kak yeonjun dulu?" sunoo iseng, dia keinget sama omongan kakaknya yang bilang kalau mereka mau coba ikut olimpiade juga suruh bilang ke yeonjun dulu sebelum ke sekolah
"Mau? tapi aku takut kalah terus malu-maluin kak yeonjun yang udah sering menang olimpiade" ujar jiheon menundukkan kepalanya, kemudian mulai menyenderkan tubuhnya ketika sunoo sudah memeluknya erat
"Aku juga takut, tapi keinget kata kak bami kalau kita harus berani nyoba hal baru. Lagian kak yena juga pernah bilang kalau apapun yang terjadi kita bakal tetep jadi kebanggaan sama kesayangan mereka semua" sunoo mengusap punggung jiheon pelan, menutup netra indahnya ketika semilir angin menerpa wajah tampannya
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE & GREY 2
FanfictionSebuah keluarga yang diinginkan yeonjun sudah ia dapatkan, kebahagiaan benar-benar menepati janjinya untuk menghampiri anak itu dengan segala hal yang ia berikan kepada yeonjun. Takdir membayar semua kesendirian dan kesakitan yeonjun di masa lalu. ...