Yeonjun menarik rambutnya frustasi, sudah lebih dari tiga jam pencarian kedua adik kembarnya tapi masih belum ada tanda-tanda ketemu atau keberadaan si kembar
Membuat si sulung kim itu mengerang frustasi seraya menaruh tangannya di lutut, dirinya lelah tentu saja. Belum sempat beristirahat sejak awal pulang bekerja dan dilanjut mencari si kembar yang diculik oleh orang tak dikenal
"Jiheon, sunoo, kalian dimana, sayang" suaranya begitu lirih dengan air mata yang kembali turun membasahi pipinya, yeonjun sudah tak bisa untuk berpikir jernih lagi tentang keadaan sang adik
Apalagi setelah melihat keadaan jungwon tadi, yeonjun marah tentu saja. Kedua adik kembarnya yang sudah ia jaga sepenuh hati sekarang berada dalam bahaya entah dimana
"Yeonjun!!" suara itu menggelegar disana, berhasil membuat si pemilik nama menoleh dan menatap sahabatnya yang berlari mendekat kearahnya
"Gimana? udah ketemu?"
Yeonjun menggelengkan kepalanya pelan, lalu mengambil ponselnya ketika mendapatkan pesan dari beomgyu yang mencari di daerah lain, "Belum, gak ada petunjuk sama sekali yang bisa ngasih tau keberadaan si kembar" balas yeonjun yang setelahnya kembali berdiri tegak, mendongak dan berdoa kepada tuhan untuk melindungi kedua adiknya
"Kita bantu sekarang, mau mencar atau gimana?"
"Lo semua gak ada kerjaan?"
Keempat laki-laki itu menggeleng kompak, "Gak ada yang lebih penting dibanding keselamatan si kembar sekarang, yeonjun. Lagipula gue polisi, gue bakal bantu lo sampe ketemu sama mereka" changbin maju mendekati yeonjun, menepuk bahu sang sahabat yang sudah berkeringat
"Bener, sekarang kita fokus dulu sama si kembar. Masalah kerjaan atau apapun itu bisa ambil cuti, lo gak perlu khawatir" wooyoung menambahkan, lalu mengedarkan pandangannya mencari jalan yang sekiranya menjadi arah keberadaan kedua adik kembar yeonjun
"Gue fleksibel kerjanya, masih bisa digantiin sama temen juga" serim ikut menyahut, dirinya memang memiliki pekerjaan yang lebih fleksibel dibanding teman-temannya yang lain. Bisa mengerjakan pekerjaannya dimana saja
"Pasien gue bisa diurus sama dokter lain, lagian si kembar tuh udah gue anggap sebagai adik sendiri, yeonjun" balas soobin seraya merangkul yeonjun, lalu mengajak anak itu kembali ke mobilnya untuk melanjutkan pencarian si kembar
"Lo bertiga pergi kearah lain, biar yeonjun sama gue oke? langsung kabarin kalau ada hal yang mencurigakan atau apapun itu" titah soobin yang langsung saja dianggukin paham oleh ketiga sahabatnya, kemudian menatap serim dengan lekat setelahnya
"Kalau bisa lacak keberadaan si kembar dari ponselnya, serim. Gue tau lo bisa" dan serim hanya bisa tersenyum lebar, mengangguk paham dan berlari ke mobilnya yang terparkir sempurna didepan supermarket
"Woo, gue numpang mobil lo aja ya?" wooyoung mengangguk menyetujui, membiarkan serim yang sudah membawa laptop andalannya masuk ke dalam mobil miliknya
"Kabarin san sama jeno yang lagi di luar kota, kalau mereka bisa pulang dan bantuin itu lebih bagus biar kita lebih banyak peluang" lanjut si sulung kim seokjin itu dengan tegas, memberi anggukan pelan sebelum masuk ke dalam mobil yeonjun. Dia tadi numpang sama changbin yang masih tinggal di satu komplek perumahan
.
.
.
"Menjijikkan"
Hyungsik menatap tajam deoksu yang sedang melakukan hal tak senonoh didepannya, tanpa rasa malu ataupun segan dengannya yang ada tepat di dekatnya sekarang
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE & GREY 2
FanfictionSebuah keluarga yang diinginkan yeonjun sudah ia dapatkan, kebahagiaan benar-benar menepati janjinya untuk menghampiri anak itu dengan segala hal yang ia berikan kepada yeonjun. Takdir membayar semua kesendirian dan kesakitan yeonjun di masa lalu. ...