24. Lee deoksu

78 13 1
                                    

Keadaan mulai kacau sekarang, malam semakin larut tetapi semua orang masih membuka mata dengan perasaan amarah yang tertahan

Baik yeonjun ataupun taehyung, kedua laki-laki itu kompak berjalan mondar-mandir karena sudah tak bisa berpikir tenang lagi. Beomgyu yang baru saja datang dari luar kota pun sedang terduduk diam di kursi tunggu koridor rumah sakit

"Demi apapun bakal gue bunuh siapapun yang udah nyulik adik gue" gumam yeonjun dengan tangan yang mengepal erat, mengusak surainya kasar karena tidak bisa berpikir jernih sekarang

Mendongakkan kepalanya menatap langit-langit rumah sakit dengan mata yang terpejam begitu erat, rahang yang mengeras dan gigi bergemelatuk menandakan amarah yang sudah di ujung tanduk

"ARGHHHH!!"

BUAGHHH!!

"YEONJUN!!" semua orang kompak memekik saat melihat yeonjun memukul tembok koridor rumah sakit dengan keras, tidak memperdulikan tangan yang terluka dan mengeluarkan darah

"Tenang, yeonjun" yeji langsung menghampiri pria tersayangnya, menatap yeonjun lekat dan menarik tangan sang suami yang terluka, "Aku tau kamu kalut sekarang karena jiheon sama sunoo diculik sama orang, tapi gak dengan kamu nyakitin diri"

Yeonjun menghembuskan nafasnya kasar, lalu menarik yeji dengan pelan kedalam dekapannya, "Tolong, tolong tetap baik-baik aja, yeji" ujarnya dengan suara pelan, membuat yeji yang berada di dalam dekapannya mengangguk paham

"Aku disini, jun"

"Yeonjun" suara lirih yang yeonjun yakini berasal dari yerin itu berhasil membuatnya menoleh dan menatap sang bunda lekat, melepaskan pelukan sang istri dan beralih menghampiri yerin

"Jiheon sama sunoo.. bawa mereka pulang, kak" dan yeonjun bersumpah akan menghukum orang yang membuat sang bunda menangis sekarang, mengangguk cepat dengan tangan menggengam erat sang bunda yang menangis sejak tadi

"Yeonjun janji, bunda"

Yerin menundukkan kepalanya dalam, kemudian membalas dekapan sang putra sulung yang sudah mengelus punggungnya pelan memberikan sedikit ketenangan untuk dirinya saat ini

"Kak taehyung" suara itu dari arah belakang sana, berhasil membuat semua orang kompak berbalik dan menatapnya lekat. Terutama taehyung yang langsung saja berlari menghampirinya

"Gimana? jungwon baik-baik aja?" tanya taehyung dengan penuh kekhawatiran, mau bagaimanapun jungwon menjadi salah satu korban dari musuh yang mengincar anak-anaknya

"Jungwon gak apa-apa, kak. Tapi kata dokter dia kemungkinan baru bisa sadar besok, benturannya cukup kuat" balasnya dengan santai, lalu menoleh menatap yeonjun yang semakin memeluk yerin dengan erat

"Kalau mau kita cari jiheon sama sunoo sekarang, kemana aja. Minta bantuan juga sama yang lain buat ikutan nyari, kita gak mungkin ngulur waktu nunggu jungwon sadar sampe besok, kak"

"Maaf, maaf anak lo jadi ikut celaka gara-gara ini" ujar taehyung tak enak, sungguh dia merasa bersalah karena jungwon harus mengalami hal seperti ini

"Gak apa-apa, kak. Lagipula dengan jungwon kaya begini seenggaknya bisa bantu kita sedikit nanti pas dia sadar" balasnya dengan senyuman tipis, menepuk bahu taehyung pelan memberi kekuatan

"Terima kasih, jungkook"

Jeon jungkook, mantan anggota grup sekaligus sahabat dan teman kerja taehyung sejak masa remaja dulu. Tersenyum teduh lalu mengangguk paham, "Jiheon sama sunoo udah aku anggap kaya anakku sendiri, kak"

Taehyung tersenyum tipis setelahnya, mendekati yerin dan berpamitan untuk mencari keberadaan si kembar sekarang, "Yeonjun, yohan, beomgyu, salah satu dari kalian tetep disini. Jagain yang perempuan selama kita nyari si kembar"

BLUE & GREY 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang