jeongwoo melihat keseluruh arah mencari seorang pemuda yang biasanya sudah duduk anteng di mejanya jika tidak berangkat bersamanya.
jihoon yang sudah datang lebih awal menghampiri jeongwoo,
"nyariin haru ya lo"
tentu saja, jeongwoo mengangguk keras. jihoon malah memperlihatkan senyuman menjengkelkannya sembari memainkan alisnya.
"udahlah hoon....tinggal kasi tau gue haru kemana" ujar jeongwoo dengan nada malas.
"sini gue kasi tau.....sebenarnya haru tuh......" jihoon menyuruh jeongwoo untuk lebih sedikit lebih mendekat.
"...-gue juga gak tau kemana"
Bukkk
jeongwoo yang memang menenteng tas gendongnya melempar keras tas itu ke kepala jihoon.
"adoh pala gue" pekik jihoon kesakitan.
"bangsat lu dasar jigong" jeongwoo hendak pergi meninggalkan jihoon yang masih mengelus elus kepalanya.
jeongwoo mengeluarkan ponselnya dan melihat bubble chat dari dirinya yang ternyata belum juga di baca oleh haruto,
jeongwoo menghela nafas berat, yang tadinya dia penuh dengan semangat entah kenapa semangat itu langsung hilang dalam sekejap mata.
===
setelah mengambil makanannya, jeongwoo duduk dimeja makan yang sudah dikelilingi oleh teman temannya. seperti ada dua anggota tambahan hari ini,
jeongwoo yang tau jika hyunsuk dan jaehyuk cukup dekat dengan haruto, memilih untuk duduk didekat mereka berdua. awalnya basa basi tapi akhirnya dia mulai berbicara ke inti.
"hyun..suk -kemaren lu pulang sama haruto kan ya?" tanya jeongwoo ke hyunsuk yang sedang asyik menyeruput kuah bakso.
"eh...iya je...kemaren haru pulang bareng aku" jeongwoo ber ooh panjang sampai pada akhirnya dia kembali bertanya.
"kamu tau ngga kenapa dia hari ini absen?"
"ooo...itu sih kayaknya karna kemaren dia main ujan deh je...kan pas kita lagi pulang kemaren itukan tiba tiba ujan deres"
"..-dia aku suruh neduh eh malah bandel gak mau neduh"
jeongwoo mengangguk mendengar jawaban hyunsuk,
"ngapain lu...nanya nanya haruto kemana...jangan jangan naksir lagi lu" jaehyuk nyeletuk.
jeongwoo hanya menanggapinya dengan cengiran adalan miliknya.
===
jeongwoo yang baru saja memarkirkan motor kesayangannya di halaman langsung disambut hangat oleh mami lisa.
"eh jeongwoo...kebetulan banget mami lagi mau keluar. untung kamu dateng jadi mami ngga perlu khawatir sama haruto"
jeongwoo hanya haha-hihi saja sampai akhirnya dia masuk kedalam.
"mami titip haru ya je..mami ngga lama kok perginya" jeongwoo mengangguk sebagai jawaban.
"aku denger haru lagi sakit ya, mi?"
"iya je...mami ngga tau kenapa, pagi tadi dia tiba tiba aja menggigil"
jeongwoo mengangguk lagi. mami lisa mengambil tasnya dan menepuk pelan kepala jeongwoo lalu pergi meninggalkan pemuda itu sendirian.
jeongwoo berjalan kelewat pelan menuju kamar haruto. didepan pintu jeongwoo mendengar suara seperti orang-orang yang sedang berperang. karena kepo apa yang sebenarnya haruto lakukan didalam kamar, jeongwoo membuka pintu kamar pemuda itu dengan sangat berhati-hati agar tidak menimbulkan suara sama sekali.
saat pada akhirnya dia dapat mengintip, jeongwoo melihat haruto, sedang duduk diatas kasurnya sembari memandangi laptop didepannya dengan selimut yang menutupi badannya kecuali wajahnya.
Dorr..
"MAMI ADA BEBEGIG..! Huwaa..." jeongwoo yang masuk tanpa izin kedalam kamarnya dan langsung berteriak membuat jantung haruto nyaris merosot ke dengkul.
pemuda itu masih ketakutan karena memang dia tidak bisa melihat wajah orang yang masuk kedalam kamarnya dikarenakan lampu kamarnya yang dia matikan.
jeongwoo meraba raba dinding disamping kanannya.
Ceklek
lampu menyala membuat haruto akhirnya bisa melihat wajah orang yang masuk ke kamarnya.
"JEONGWOO IH!"
haruto berdiri dan turun agak loncat dari kasurnya.
"aduh...haha...udah udah ru...sakit"
haruto akhirnya berhenti memukuli dada jeongwoo.
"ngapain sih kesini?! ganggu orang lagi nonton aja''
dengan tangan dipinggang haruto berkata agak sedikit mengoceh.
"ya lagian kamu kemana gak masuk sekolah?"
dengan tatapan malas, haruto menunjuk dahinya yang ditempelkan kain pengompres.
"bisa liat kan? udah ah males mending aku lanjut nonton aja"
setelah mengatakan itu, haruto kembali naik kekasurnya dan tengkurap sembari menarik selimut kebadannya.
jeongwoo yang melihat hal itu ikut naik kekasur haruto dan ikut tengkurap membuat pemuda itu terpaksa berbagi ruang dikasurnya.
"masa sih bocilnya aku lagi demam....."
jeongwoo memeluk tubuh haruto sangat erat sampai membuat si empu hampir tidak dapat bergerak sama sekali.
lalu jeongwoo menoel noel kain di dahi haruto.
"ututu....bocil cepet sembuh ya, lagian sih sok sok an main ujan. kalo tau gini mah aku gak bakal biarin kamu pulang sendiri"
"ada suk"
"sama aja itu, si suk mana bisa ngecegah kamu",
jeongwoo memegang hidung haruto lalu menariknya gemas.
"-besok besok mah gak mau aku biarin kamu pulang sendiri lagi"
"ada suk"
"iya iya bawel"
===
haruto duduk diam di kasur melihat jeongwoo yang menuangkan bubur untuknya.
"ni makan dulu buburnya baru nanti minum obatnya"
haruto menurut, dia memakan bubur itu dengan sangat lahap.
jeongwoo yang melihatnya jadi senang sendiri, entah kenapa dia merasa senang saat melihat haruto yang makan dengan lahap. saking seriusnya dia ngeliatin haruto yang lagi makan, si empu sampai risih sendiri.
"jeo kalo mau, makan aja sini bareng sama haru"
jeongwoo menggeleng,
"nggak usah...aku udah makan...itu buat bocil aja. diabisin ya" haruto mengangguk lucu sebagai jawaban.
setelah selesai makan dan meminum obatnya, haruto tertidur meninggalkan laptopnya yang masih menyala. jeongwoo yang baru saja selesai dari kamar mandi, mematikan laptopnya dan sedikit memberantaki rambut haruto. karena lelah, jeongwoo akhirnya memutuskan untuk ikutan bersama haruto terbang kealam mimpi.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
love at school ; jeongharu (END)
Fanfiction"kan gua dah dipandang sebagai calon menantu sama emaknya haruto walau pacaran aja kaga" -jeongwoo warn ! ! ! boy love story Homophobic minggir lapak jeongharu hoonsuk nyempil jeongwoo : dom Haruto : sub jihoon : dom hyunsuk : sub ! ! ! bxb ! ! ! st...