love at school ; 15 ! ! !

689 49 2
                                    

"liat deh, tu anak kelas 11 yang kemaren fotonya kesebar ngga sih di grup angkatan?"

di sepanjang lobby sekolah menuju kelasnya, haruto terus menunduk karena merasa jika hari ini orang orang seperti menggosipinya dan menjauhinya namun dia tidak tahu atas apa yang sebenarnya terjadi.

"haruto, ikut ibu sekarang"

baru ingin sampai didepan kelasnya, haruto sudah ditahan dan langsung dibawa kedalam ruangan milik gurunya.

pemuda itu tidak tahu harus melakukan apalagi selain pasrah saat kakinya terus mendekat dan akhirnya menginjak lantai ruangan itu.

"silahkan duduk, ibumu sebentar lagi akan datang"

haruto agak terkejut saat mendengar bahwa 'ibunya sedang dalam perjalanan'. dia terus mengingat ingat apa kesalahan yang dia perbuat sampai ibunya dipanggil oleh guru disekolahnya untuk menghadapnya.

"huft.. bu, maaf saya telat"

pintu didorong dengan sangat kuat oleh wanita berambut panjang dan berponi yang tidak lain adalah ibu haruto, lisa.

saat pintu terbuka, samar samar haruto melihat siswa siswi yang terlihat mencoba mengintip kedalam ruangan.

"tidak apa bu, silahkan duduk disamping putra ibu"

setelah menutup pintu, lisa berjalan mendekat dan duduk disamping putranya.

"umm.. maaf bu, haru ada buat salah apa ya sampai mami haru dipanggil gini?"

dengan terbata, haruto mencoba bertanya kepada gurunya karena dia sama sekali tidak ingat atas apa kesalahan yang dia perbuat.

jeongyeon yang tidak lain adalah tangan kanan kepsek hanya menghela nafas berat. dia juga sebenarnya tidak yakin jika pemuda kecil ini telah berbuat hal yang tidak pantas.

"kamu belum liat grup angkatan? disana kamu rame banget diomongin karena foto kamu yang keliatan dateng kesuatu bar"

haruto terkejut bukan main, ke bar? dia tidak merasa jika dirinya pernah datang ke bar sama sekali.

lisa menoleh kearah putranya itu, dia mencoba untuk bertanya kepada haruto tentang kebenaran foto tersebut.

"sabtu kemarin kamu bohong ru? kamu bilang kamu mau pergi sama jaehyuk tapi kok.. malah pergi ketempat gitu?"

"mamii.. haru.., haru beneran pergi sama jae mii.. haru ngga ada pergi ketempat gitu"

"ibu juga ngga mau percaya tapi foto itu keliatan jelas banget ru, kamu lebih baik jujur ya nak?"

haruto menggeleng kencang, dia benar benar tidak ingat dengan apa yang terjadi sekarang.

"tapi haru beneran ngga gitu"

"huftt.. yasudahlah, foto itu memang terlihat jelas tapi murid yang mengirimkan foto itu belum menjelaskan apapun. jadi haru, sampai jay memberikan penjelasan tentang foto tersebut kamu masih ibu bebasin ya nak"

===

lisa dan haruto keluar dari ruangan itu dan langsung disambut dengan bisikan bisikan negatif tentang mereka berdua.

"itu tuh, keliatannya aja polos aslinya mah anak malem"

"iya cuyy, makin heran dah gua kenapa dia bisa ngedeketin jeongwoo si pangeran sekolah"

lisa memegang lengan putranya itu dengan kencang dan langsung membawanya ketempat yang agak jauh dari para siswa siswi.

"haru-?"

haruto yang sudah tau maminya ingin bertanya tentang apa langsung menjawabnya tanpa menunggu lisa menyelesaikan perkataannya.

"mami haru berani sumpah haru ngga pernah dateng ke tempat yang begitu mami, mami percaya kan sama haru?"

lisa menunduk setelah mendengar ucapan putranya itu, sejujurnya dia bingung harus percaya dengan siapa sekarang.

"mami-"

"oke mami ngga percaya sama haru, mami lebih percaya sama dia, orang asing yang udah fitnah haru daripada haru, anak mami sendiri?"

"haru dengerin mami dulu.."

"udahlah mii, haru tau apa yang bakal terjadi sama haru sekarang, dan buat sekarang, mending mami pulang aja"

dengan berat hati, lisa akhirnya berjalan menjauh dari putranya untuk kembali kerumah sedangkan haruto terduduk dipojok dinding melipat kakinya dengan tangan dan menutupi wajahnya.

"sekarang ngga bakal ada yang percaya lagi sama haru"

"woi pelancur, ikut gua sekarang"

haruto merasa jika ada air yang ditumpahkan kepada dirinya, dia mendongak dan melihat yuna dan yujin yang sudah memperlihatkan senyuman miringnya, siap untuk mempermalukan dirinya.

"ikut sini"

yuna menarik paksa baju haruto dan menyeret pemuda itu ketengah lobby dimana siswa dan siswi sudah berkumpul.

"liat nih, ni anak pantes buat basah basahan kesekolah"

jay membawa satu ember penuh air dan tanpa segan segan langsung menumpahkannya diatas tubuh haruto.

BYURR...

duo Y hanya tertawa sembari menepuk tangan merasa puas karena sekarang, tidak ada lagi jeongwoo atau teman temannya yang berusaha membela haruto. bahkan jeongwoo dan yang lain terlihat hanya menonton diantara banyaknya siswa siswi tersebut.

sedangkan pemuda watanabe malang itu, hanya bisa pasrah. sekarang kakinya berusaha untuk berdiri dan berjalan untuk meminta izin kepada wali kelasnya.

jeongwoo hanya diam saat melihat tubuh haruto yang gemetar hebat karena merasa dingin. hingga akhirnya baju sempit itu sudah tidak terlihat, jeongwoo akhirnya memutuskan untuk masuk kedalam kelasnya, menghiraukan haruto yang basah kuyup berusaha berjalan pulang sendiri.

"je-"

"diem gua ngantuk"

jeongwoo yang biasanya terlihat selalu riang dan penuh semangat, hari ini dia sangat berbeda. bahkan setelah jam istirahat selesai, jeongwoo hanya diam dan tidak menghiraukan kekacauan kelas padahal biasanya, dialah raja yang membuat kelas kacau.

===

brukk..

jeongwoo menjatuhkan dirinya kekasur kesayangannya,

ibu dia sudah pulang sejak kemarin, maka dari itu kamar jeongwoo sekarang terasa lebih nyaman karena ibunya yang merapihkannya.

"jeo mama boleh masuk?"

"masuk makk"

mama jeongwoo masuk kedalam kamar putranya itu dan duduk disamping kasur.

"kakak bilang kamu deket sama cowok ya? kamu juga pernah bilang pas mama masih diluar negeri kalo kamu mau ngenalin mama sama temen kamu yang kata kamu lucu itu"

jeongwoo menarik nafas dalam, dia tidak tau harus menjawab apa. sebenarnya dia memang ingin mengenalkan haruto kepada maminya tapi sekarang, dia sudah bertekad untuk menjauhi haruto karena masalah disekolah tadi.

"aku kecewa sama dia ma, aku ngga jadi ngenalin dia ke mama"

"loh kenapa?"

jeongwoo menggeleng, dia menarik selimut dan menutupi tubuhnya dengan selimut itu lalu berteriak dari dalam sana.

"aku mau tidur maa, mama mending jalan jalan keluar sama kakak biar mama bisa inget daerah sini lagi"

setelah terdengar suara pintu tertutup, jeongwoo membuka bagian wajahnya yang tertutup oleh selimut, dia melihat langit langit kamarnya dan mulai berbicara dalam hati.

"gua sebenernya udah berniat buat nembak lu pas emak gua dah balik ru, tapi kenapa lu nya malah bikin gua kecewa gini"













tbc.













love at school ; jeongharu (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang