love at school ; 10 ! ! !

935 88 7
                                    

"masuk ru.. maaf ya kalo berantakan"

setelah melepas sepatunya, haruto masuk mengikuti jeongwoo didepannya.

jeongwoo menyuruh haruto duduk menunggu dia mengambil baju salin untuk haruto. pemuda itu hanya menurut dan duduk disofa berwarna coklat.

mata haruto tidak bisa diam, dia terus saja melihat dan menelusuri ruangan tersebut. baru kali ini haruto bisa mengunjungi rumah jeongwoo setelah hampir tiga bulan mereka saling mengenal dan dekat.

jeongwoo keluar sembari membawa kaus hitam dan celana pendek miliknya agar haruto bisa mengganti bajunya yang basah.

"maaf ya ru kalo kegedean, aku belum sempet nyuci baju kamu yang kemaren kemaren aku pinjem hehe"

haruto tersenyum lucu dan mengambil pakaian yang sudah dibawa oleh jeongwoo.

"kalo haru ngebantuin jeo buat ngerapihin rumah boleh ngga?"

tanya haruto dengan penuh semangat. jeongwoo yang ditanya hanya mengangguk kaku sembari menggaruk rambutnya.

sejujurnya dia belum pernah benar benar merapikan rumahnya. walau rumahnya tidak begitu besar, jeongwoo tetap enggan menghabiskan energinya untuk merapikan rumahnya dengan benar. biasanya dia hanya merapikan hal yang menurutnya sangat membuat rumah terlihat berantakan. selain hal itu, dia sih malas merapikannya.

kebetulan sudah tiga tahun sejak mamanya pergi berkerja diluar negeri. hanya sisa beberapa bulan lagi, mamanya akan kembali tinggal bersama jeongwoo seperti biasa.

===

"jeo tatain aja barang barangnya yang bener, nanti haru bagian yang ngepel sama nyapunya"

jeongwoo mengangguk sebagai jawaban, sebenarnya dia gak mau membuat haruto harus menyapu dan mengepel seperti ini karena kesehatannya yang baru saja membaik, tapi mau bagaimana? jeongwoo tidak berbakat untuk melakukan dua hal tersebut dengan benar. dia hanya bisa terus-menerus berkata.

"kamu kalo capek yaudah istirahat aja"

namun haruto selalu saja menggelengkan kepalanya setiap jeongwoo mengatakan hal tersebut.

jeongwoo yang sudah mulai bosan merapikan rumahnya tiba tiba saja kepikiran hal yang membuat haruto tertawa lepas. bagaimana tidak, haruto dapat melihat kelakuan jeongwoo yang sangat diluar nalar.

pemuda park itu tiba tiba saja menyuruh haruto untuk melihat kearahnya, dan saat haruto mengalihkan pandangannya ke jeongwoo, pemuda itu dengan sangat percaya diri menyanyikan lagu Justin Bieber menggunakan kemoceng yang dia anggap sebagai mic-nya.

"HAHA...SUARA JEO BAGUSS TERNYATA"

teriak haruto sembari berloncatan kecil dan menepuk tangannya. jeongwoo yang mendapat pujian dari haruto semakin menjadi, dia semakin menaikkan volume suaranya hingga satu ruangan yang hanya terdapat dua manusia didalam terasa begitu ramai.

"huftt...akhirnya selesai"

jeongwoo membaringkan tubuhnya dikasur empuk dan melihat ke sekeliling kamarnya.

belum pernah jeongwoo melihat kamarnya sebersih ini selama tiga tahun terakhir. namun berkat haruto yang ingin membantunya, akhirnya pemuda itu dapat merasakan kamar yang bersih lagi seperti ketika ibunya masih tinggal.

"sini tiduran aja disamping aku"

sembari menepuk nepuk tempat disampingnya, jeongwoo menyuruh haruto yang sedari tadi hanya duduk diam membelakanginya untuk ikut berbaring.

haruto menggeleng, dia berputar agar dapat melihat wajah jeongwoo dan dengan suara yang gemetar haruto bertanya kepada jeongwoo.

"haru belum bilang sama mami kalo haru main kerumah jeo.."

jeongwoo yang sedari tadi sudah serius menatap wajah manis haruto yang terlihat ketakutan pun tertawa.

haruto memang anak yang sangat patuh kepada maminya. padahal mami lisa tidak pernah melarang haruto pergi bermain keluar tanpa berpamitan kepada dirinya namun haruto tetap saja takut jika pergi dan lupa mengabari maminya.

plak

haruto memukul badan jeongwoo dengan wajah kesalnya. pemuda itu akan menekuk lucu wajahnya jika merasa kesal dan dengan entengnya akan memukul orang yang membuatnya kesal.

"jeo ih..kok malah ketawa?"

jeongwoo meraba kantung celananya dan mengambil ponselnya lalu dia bangun dan memperlihatkan chattingan dirinya dan mami lisa.

pesan itu berisi tentang dirinya yang meminta izin untuk membawa haruto kerumahnya.

"mami mah pergi mulu..."

"yaudah sih? kamu juga lagi sama aku sekarang...mendingan kamu tidur dulu deh sama aku"

jeongwoo menarik tangan haruto dan menjatuhkan dirinya kekasur yang otomatis membuat haruto ikut jatuh kekasur, lalu pemuda itu langsung memeluk haruto dengan sangat kuat seakan tidak mau haruto pergi.

"huekk...jeo...sesek tauk"

haruto memberontak didalam pelukan pemuda itu, hingga pada akhirnya tangan haruto tidak sengaja memukul sesuatu dibawah.

HUUK..

jeongwoo melepaskan pelukannya dari haruto dan langsung memegangi bagian bawahnya. ya, juniornya.

"k-kamu dendam ya sama aku, haru?"

"ih..ih jeo maaf haru ngga sengaja"

panik, wajah haruto sangat terlihat sangat panik ketika dia melihat jeongwoo yang sekarang sama sekali tidak bersuara.

"jeoo ih ...maafin haru....jeoo ih ngomong dong"

haruto menggoyangkan badannya jeongwoo kuat dan sesekali memukul wajah pemuda itu.

"haru haru udah...aku pusing"














tbc.
















love at school ; jeongharu (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang