👽 Branch 4: Perang Bulan (Part 1)

268 17 8
                                    

Bagaimana jika Bulan tidak hanya berfungsi sebagai satelit Bumi saja? Bagaimana jika Bulan benar-benar dihuni oleh makhluk yang bermukim di seluruh permukaannya, lorong-lorong bawah tanahnya, gua-gua di sekitar kawahnya, dimana terdapat peradaban di seluruh penjurunya? Perkenalkan Moona Hoshinova, seorang tuan putri titisan dewi Bulan yang hendak menyambut kedatangan diplomat Bumi bersama kerabatnya, seorang penjelajah antariksa bernama Airani Iofifteen!

🌙👽🌙

Sudah lebih dari 50 tahun sejak pendaratan pertama manusia di Bulan. Dan sejak saat itu, hidup manusia tidak pernah sama lagi.

Tidak hanya memiliki berbagai macam sumber daya yang dapat menunjang kehidupan manusia lebih baik, Bulan memiliki jawaban dari misteri terbesar umat manusia sepanjang masa.

KITA MEMANG TIDAK PERNAH HIDUP SENDIRI DI ALAM SEMESTA INI!

Terdapat peradaban dan kehidupan disana, terdapat makhluk hidup selain manusia yang tentunya mengguncangkan konsep dunia, terungkap lebih banyak misteri yang membuat orang-orang jadi tidak sabar untuk mulai melucutinya.

Dan hari ini, adalah hari perayaan yang sudah ditunggu-tunggu.

Secara resmi, Bulan akan beraliansi dengan Bumi, yang akan disambut dengan meriah juga oleh pidato pembukaan dari Tuan Putri Moona sendiri.

Ini adalah momen yang tentunya akan merubah sejarah!

"Dengan Tuan Carol?" tanya suara cempreng yang tetap elegan dan berintegritas tinggi.

Seorang pria berusia 40 tahun dengan jas hitam dan dasi merah yang tengah menerawang jendela langsung menolak ke arah belakang dan menjawabnya. "Betul?"

"Mohon maaf atas keterlambatan saya," ucap suara cempreng yang sama, yang kini tengah menunduk hormat. "Perkenalkan. Saya Putri Moona. Dan ini adalah pengawal saya, Airani Iofifteen," lanjutnya mulai berdiri tegak dengan elok dan lembut, dengan tetap beraksen tegas.

Terkesima, pria paruh baya tersebut malah tidak bisa berkata-kata.

Bagaimana tidak? Penampilan Tuan Putri Moona Hoshinova dengan gaun putih bergaya dewa-dewi Yunani benar-benar sangat rupawan. Apalagi dengan kulit putihnya, aksesoris-aksesoris leher, pinggang, serta pergelangan tangan berwarna emasnya, sangat serasi dengan warna rambut dan mata Tuan Putri Moona yang berwarna ungu. Beliau benar-benar memberikan kesan anggun seorang tuan putri sesungguhnya!

Tidak hanya itu, sebagai makhluk penghuni Bulan ada pula beberapa atribut uniknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak hanya itu, sebagai makhluk penghuni Bulan ada pula beberapa atribut uniknya.

Meskipun fisiknya serupa dengan manusia Bumi pada umumnya, tapi tubuhnya (juga rambutnya) mengeluarkan sinar lembut yang memberikan ketenangan. Seakan-akan, eksistensi Tuan Putri Moona adalah sebuah titisan dewi itu sendiri. Bahkan, mahkotanya pun melayang?!

"Ah! Ya. Maaf. Aduh, saya gugup. Terima kasih banyak sebelumnya kepada Tuan Putri Moona, sudah bersedia untuk mengantar saya berkeliling. Padahal teman-teman saya sudah selesai berhari-hari lalu. Mohon maaf karena mengganggu persiapan Tuan Putri dengan pesta malam ini!" jawab Tuan Carol akhirnya sadar kembali sambil membungkuk memberikan hormat balasan.

HoloRoot - Hololive FanFictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang