Prolog

841 78 3
                                    

Declaimer : Cerita ini hanya fiktif belaka, nama tokoh, tempat, karakter tokoh, latar, serta alur dalam cerita ini dibuat berdasarkan imajinasi penulis. Mohon maaf jika terjadi ketidakcocokan dan ketidaksesuaian di dunia nyata. Terlebih tentang kepangkatan, aturan serta komunikasi penerbangan tempur, dan bagian-bagian dalam pesawat tempur. Akhir kata, aku berharap teman-teman semua dapat menikmati cerita ini.

Selamat membaca.

___________________________________


"Seperti janji, sayap garuda akan bertarung sampai mati. Bersama Tuhan menyerang dari langit!"

***

BEEP! BEEP! BEEP!

Lampu merah di bagian depan kokpit berbunyi riuh. Terlihat beberapa segitiga berwarna merah tampak mendekat ke arah pesawat. Semua terlihat jelas di dalam radar pesawat tempur itu.

"I got missile lock! Break! Break!"

Teriakan salah seorang pilot tempur terdengar dari sambungan komunikasi di Menara Rinai Natanua yang menjadi pusat komando jalannya misi operasi militer ini.

"Smoke in the air! I repeat Smoke in the air!"

"Menghindar ... menghindar!"

"Flare, Viper!"

Pilot dengan signname Viper itu pun memencet tombol merah yang membuka dispenser tempat pesawat menyimpan flare. Bola-bola api pun keluar dari bagian belakang pesawat. Viper pun bermanuver, ia memutar pesawatnya dan mulai meliuk-liuk bagai ular mengecoh radar pada rudal yang mengejarnya.

"Missile clear!" teriaknya dengan senyuman lega. Namun, kelegaan tersebut tidak bertahan lama. Radarnya kembali berbunyi menandakan adanya serangan rudal kembali yang mengarah kepada pesawatnya.

"Shit! Missile lock! I repeat, i got missile lock!" teriaknya lagi.

Hidupnya masih diujung tanduk. Ia harus kembali melakukan manuver dan terbang zig-zag untuk mengecoh rudal yang mengejarnya.

"Smoke in the air!"

"Flare, Viper! Tembak Flare!"

Viper mencoba memencet tombol merah untuk mengeluarkan bola-bola api dari bagian belakang pesawatnya, tetapi tidak ada satu bola api pun yang keluar dari sana.

"Flare gue habis!"

"Hash!"

Pilot dengan signname Falcon itu segera memutar haluan pesawat tempurnya mengikuti arah terbang rekannya, Viper yang sedang berjibaku menghindari tiga missile sekaligus.

Falcon menaikkan ketinggian pesawatnya dan berada tepat di atas Viper. Falcon mendongakkan moncong pesawatnya dan mengeluarkan flare untuk menghalau rudal yang mengancam Viper.

Satu missile hancur.

Missile kedua berhasil meledak menghantam flare.

Dan ....

BANG!

Missile ketiga menghantam bagian belakang pesawat Falcon. Sebuah ledakan besar seketika terdengar di susul dengan asap hitam pekat yang mengepul diudara diiringi suara dentuman dari pesawat.

"MAYDAY! MAYDAY! FALCON DOWN! I REPEAT FALCON DOWN!"

Kedua mata Viper membulat saat melihat ledakan dahsyat dari canopi kokpit pesawatnya.

BOOM!

"FALCON!" teriaknya tidak percaya.

"Mayday! Falcon down! I can' t see the parasut out! Falcon is gone...."

Bersambung ....

Jogjakarta, 19 Mei 2023.
NonaAns

_____________________

Hai, sesuai janji, aku up lanjutan cerita Jantra dengan judul SAYAP GARUDA.

TENANG INI MASIH PROLOG! hehehe ....

Gimana prolognya, sudah cukup bikin jantungan atau masih kurang?

Di cerita ini, aku berusaha banget akan kasih adegan perang di udara sesuai dengan profesi Jantra sebagai salah satu anggota satuan khusus pilot tempur Dog Fight.

Ada romansanya sedikit, sih, jadi tenang aja. Tetep ada manis-manisnya 🥰🥰🥰

Jadi, gimana komentar temen-temen tentang prolog cerita ini? Sudah bisa dapat bayangan akan gimana ceritanya nanti? Kasih tahu aku di kolom komentar, ya... 🥰🥰🥰

SAYAP GARUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang