Henry menggenggam erat ponselnya, sesekali matanya menyipit, seakan-akan dia sedang berpikir keras atau mengerjakan sesuatu yang penting di ponselnya.
Sekarang Henry berada di taman sekolah dan tepat saat ada bunyi notifikasi masuk, ia langsung tersenyum sukses.
Mata Henry masih menatap ponsel, dengan grup chat yang baru saja ia buat. Ia memberi nama grup itu, Mpok Lela's Children☠
Sebenarnya, kata Barra sudah ada grup chat yang berisi penghuni kos mpok Lela dengan mpok Lela di dalamnya juga, tapi itu ditambah juga dengan penghuni-penghuni lama yang sudah minggat. Tentu saja Henry sudah masuk ke grup chat itu, dimasukkan oleh mpok Lela. Namun, ia hanya ingin membuat grup chat antara mereka berlima saja dan itu belum ada.
Tiba-tiba ada pesan masuk dari grup chat dan ah, ia sangat menikmati ini.
Mpok Lela's Children☠
Barra
Buset mpok lela's children, senggol bacok, cuy.Aruni
Kak Henry lagi di sekolah ya? Aku juga lagi di sekolah, nih.
(Aruni sent a photo)
Hm, aku mau pindah ke sekolah Kak Henry aja ah, bosen disini.Barra
Heh, anak bontot, lo sekolah yang bener, ngapain mau pindah ke sekolahnya henry?Henry
Tau tuh, lo sekolah yg bener, jgn terlalu teroesona sama gue, run.Henry tersenyum. Lucu, pikirnya. Ia sadar dan peka juga, bahwa dari awal ia masuk, Aruni sudah diam-diam menaruh perhatian padanya. Ya, Henry sadar kok kalau ia ganteng.
Satu lagi pesan masuk dari grup yang baru dibuat Henry itu, dan Henry segera memeriksanya.
Barra
Kok cuma 4 orang, nomornya kay belum lo masukin, jing.
Oiya, satu lagi sebelum gue lupa, siapa yang makan snack gue di depan tv??Henry menggeleng pelan. Ah, bagaimana bisa ia melupakan Kayla. Masalahnya adalah, ia tak mempunyai nomor Kayla. Ia sudah mencari nomor Kayla di grup chat yang dibuat oleh mpok Lela, tapi tidak ada satupun nomor yang menandakan bahwa itu Kayla.
Akhirnya, Henry memutuskan untuk menjadikan semua penghuni grup itu admin agar mereka memasukan Kayla.
Barra added +62 823 ××××
Barra
Welkam Kayy cantikHenry
Hai, Kay. Maaf ya lupa masukin lo tadi, maklum nomor bidadari susah dicari.
Oiya, bar, yang makan snack lo si runi. Marahin aja entar, cekokin mi instan yang banyakkAruni
Ih nyebelinnn dasar monyetHenry tertawa, membayangkan Aruni mengatakan itu dengan muka sebalnya. Ia juga membayangkan Aruni yang mungkin akan ketakutan ketika diberi mie instan.
"Ngapa lo senyum-senyum sendiri, udah dapet pengganti Mala lo?"
Teguran dari Nanda mengejutkannya. Tadi, ia sendirian di taman, berusaha menjauhi teman-temannya agar ia bisa bebas membuat grup chat. Pasalnya, kalau ia terus bersama teman-temannya, ia akan susah konsentrasi karena diajak bicara terus. Sedikit dramatic, mungkin, tapi itulah Henry.
"Kita dari tadi nyari lo tau, Hen." Henry mendongak menatap beberapa temannya yang ikut duduk di bangku taman.
Henry itu di sekolahnya merupakan salah satu siswa yang cukup populer, apalagi ditambah ddngan teman-temannya. Rasanya, masa-masa SMA yang akan berakhir ini akan menjadi masa yang sempurna. Oh jelas, hampir satu sekolah mengetahui Henry. Ia dan teman-temannya punya andil yang cukup besar dalam menorehkan prestasi di SMA mereka. Henry sendiri sudah banyak mendapat juara dalam bidang olahraga, terkhususnya sepak bola.
"Lo udah dapet pengganti Mala beneran nih?" tanya Nanda lagi. Mala merupakan mantan pacar Henry. Henry mengangguk mantap dan tersenyum.
"Udah, lebih cakep dari Mala."
"Eh, siapa-siapa?" Suara dengan rasa penasaran mulai mengerubungi Henry.
"Kalem bro," ujar Henry sembari tertawa. "Nanti gue kenalin."
***
Kayla sedang di kantin kampus sekarang. Rasanya ia mau tidur setelah mendengarkan penjelasan panjang-lebar dari dosennya. Kayla sedang makan sembari memainkan ponselnya. Matanya menyipit begitu ada notifikasi pesan masuk dari sebuah grup. Kay mengernyit ketika membaca nama grupnya. Ia hampir saja menyemburkan tawanya.
Mpok Lela's Children☠
Barra added you
Barra
Welkam Kayy cantik+62 813 ×××××
Hai, Kay. Maaf ya lupa masukin lo tadi, maklum nomor bidadari susah dicari.
Oiya, bar, yang makan snack lo si runi. Marahin aja entar, cekokin mi instan yang banyakkAruni
Ih nyebelinnn dasar monyetKayla lagi-lagi mengernyit. Sudah bisa ia tebak, nomor baru itu pasti Henry, pasalnya dari lima penghuni kos mpok Lela, ia hanya belum bertukar kontak dengan Henry. Yang lain sudah semua, dan tentu mereka yang duluan meminta. Kayla meminta nomor kontak mereka terlebih dahulu? Huh, lupakan, untuk membuka percakapan terlebih dahulu pun Kayla akan bersiap-siap untuk satu tahun lebih-ini hanya melebih-lebihkan-tapi, Kayla memang akan kesusahan untuk mengobrol duluan.
Tiba-tiba ada pesan masuk lagi, dari nomor baru yang sudah ia ketahui itu adalah Henry.
+62 813 ×××××
Save nomor gue, henry cakeo
p
Lo di masih di kamous?
p
Itu keyboard gue rusak
Entar gue jemout ya
Anjing
Eh salkir kay
Ya entar gue jemout
JemputKayla masih membaca pesan yang masuk itu. Ia terkekeh pelan, hanya membalas 'oke' dan tak mau memainkan ponselnya lagi. Kayla sekarang sibuk dengan laptop-nya. Kepalanya pusing sekali, pusing gara-gara kebanyakan tugas.
Sementara itu, Henry di sekolahnya sudah lompat-lompat tak jelas. Kayla hanya membalas 'oke' tetapi dia sudah melayang. Henry pikir, itu adalah persetujuan dari Kay untuk dijemput.
Kay
Gue jemout lo jam beraoa?
Kay?
Lo sibuk?
Gue tungguin di kampus entarTidak ada balasan dari Kayla, tapi Henry tetap berniat untuk menjemput Kayla. Yang satu ini tak boleh lepas.
***
Henry's vibe
KAMU SEDANG MEMBACA
Huru-hara Satu Atap
Teen FictionDapat teman kos kayak keluarga sendiri? Well, mereka lebih dari teman kos. Mari berkenalan dengan Henry si paling jahil, Kayla yang tak suka basa-basi dan introvet tingkat dewa, Aruni si polos dan anak mami, Farhan pekerja keras yang sayang adik, d...