Ekstra Part 2

3.1K 159 10
                                    

Kehamilan Reliya sudah menginjak sembilan bulan. Semua perlengkapan bayi sudah mereka semua siapkan, bahkan Gama semakin ketat menjaga Reliya yang semakin rewel mengeluh sakit bahkan pegal-pegal.

Gama harus ekstra sabar menghadapi sikap Reliya, apa lagi ditambah kontraksi palsu yang beberapa kali datang dan membuat Gama benar-benar khawatir.

Gama sudah tau hasil USG kehamilan Reliya, dokter mengatakan jika bayi yang Reliya kandung kembar. Hal itu benar-benar menjadi sebuah kebahagiaan untuk pasangan suami-isteri itu.

Karena itu juga Gama semakin protektif kepada keselamatan Reliya. Sayangnya Gama tak dapat menunda pekerjaan, dan yang banyak menemani Reliya adalah Lina.

Sebagai ibu mertua dan ibu angkat Reliya, Lina selalu sigap membantu dan menjaga Reliya. Lina dan Anton juga antusias atas kabar jika calon cucu mereka berdua kembar.

Atas kesedihan selama ini ternyata tuhan menghadirkan dua sekaligus malaikat kecil yang akan menjadi sumber kebahagiaan bagi Reliya dan Gama.

"Ayo makan dulu." Reliya mengangguk dan menerima suapan dari Lina.

Seperti inilah sehari-hari Reliya. Karena tak ada Gama untuk bermanja, Lina selalu menjadi sasaran wanita itu. Lagi pula Lina sama sekali tak keberatan untuk hal itu.

"Mas Gama masih sibuk kerja ya?" tanya Reliya kepada Lina yang masih sibuk menyuapinya.

"Iya, biarin nanti kalau kamu melahirkan Gama ada waktu yang banyak untuk jagain kamu," balas Lina menjelaskan.

Reliya mengangguk paham, lagi pula perkiraan waktu melahirkannya masih seminggu lagi, jadi sepertinya tak masalah jika Gama masih bekerja. Lagi pula ada Lina di sini.

Namun, Reliya merindukan Gama. Dia merindukan bermanja dengan Gama. Walau malam hari mereka berdua tetap bertemu, namun rasanya berbeda. Reliya tak berani merecoki Gama saat malam, karena dia tau suaminya itu pasti kelelahan.

"Udah selesai, mama ke dapur dulu. Tunggu ya." Reliya mengangguk patuh dengan ucapan Lina.

Reliya menatap layar televisi yang menayangkan film kartun kesukaannya. Reliya tak pernah berubah, wanita itu masih suka menonton kartun seperti anak kecil.

Namun, entah mengapa Reliya merasa ada yang aneh pada perutnya. Dia merasakan mulas yang tidak seperti biasanya.

"Ma," panggil Reliya lirih.

Reliya meringis beberapa kali sambil mengelus perut besarnya yang entah mengapa begitu terasa tak nyaman.

"Mama!" Lina yang sedang berada di dapur samar-samar mendengar suara Reliya. Dengan langkah lebar Lina menghampiri Reliya yang sudah duduk di lantai sambil menangis.

"Ya Allah, kenapa Sayang?" Lina bertanya panik apa lagi saat melihat raut kesakitan Reliya.

"Kamu mau melahirkan, tunggu mama panggil sopir."

Reliya sama sekali tak mendengar ucapan Lina, dia hanya fokus pada rasa sakit yang menderanya saat ini. Yang dia tau Lina langsung datang dengan sopir serta pembantu yang beberapa bulan ini memang membantunya mengurus rumah.

"Sabar ya, Sayang." Reliya mengangguk sambil sesekali mengembuskan napas guna meredakan rasa sakit.

Lina menatap khawatir Reliya, dia yang pernah merasakannya tau bagaimana sakitnya melahirkan. Apa lagi saat ini Reliya melahirkan dua anak sekaligus.

Sedangkan untuk Gama pria itu sudah dihubungi dan segera menyusul. Sejak kehamilan Reliya memang Gama selalu siap ponsel agar bisa dihubungi, dia tak seceroboh itu dengan mengabaikan istrinya yang sedang hamil di rumah.

"Tunggu ya sebentar lagi sampai."

"Sakit, Ma," rintihnya meremas jemari Lina yang juga menggenggam jemarinya.

"Mas Gama, Ma?" Reliya bertanya khawatir. Dia takut jika Gama tak datang menemaninya.

"Gama juga sedang di jalan." Reliya lega mendengarnya, dia tak sendirian saat ini.

***

Gama datang tepat waktu, pria itu menemani istrinya yang sedang berjuang melahirkan sang buah hati mereka ke dunia. Dan akhirnya berhasil, Reliya melahirkan dengan lancar dan selamat.

Bayi mereka laki-laki, keduanya laki-laki. Gama sempat menangis melihat istrinya kesakitan, lalu menangis bahagia ketika tuhan menghadirkan sekaligus dua jagoan untuknya ke dunia ini.

Setelah dibersihkan Gama tak berhenti bersyukur dan mengecupi wajah kedua putranya. Walau kembar kedua putranya terlihat berbeda, mereka berdua tidak kembar identik.

"Makasih, Sayang." Gama hanya mampu mengucapkan itu pada wanita hebat setelah ibunya.

"Kamu wanita hebat, lihat jagoan itu bakal ikut jagain kamu." Gama menunjuk ke arah dua bayi yang sedang asik terlelap itu.

"Kamu udah siapin namanya?" tanya Gama kepada Reliya.

"Seperti yang kamu bilang waktu itu," balas Reliya.

"Arka Regino Davindra untuk anak pertama kita, dan—"

"Arsa Ergino Davindra untuk anak kedua kita," lanjut Gama.

Tuhan mengambil sesuatu dari umatnya, untuk digantikan dengan sesuatu yang lebih baik lagi. Buktinya tuhan mengambil buah hati Reliya, lalu menggantikannya dengan dua bayi laki-laki yang akan menjadi sumber kebahagiaan mereka.

"Setelah ini kita buat anak perempuan, ya?" Gama menaik-turunkan alisnya berniat menggoda Reliya.

"Enak aja, melahirkan itu sakit tau! Lagi pula si kembar aja baru lahir!" Reliya memukul cukup keras lengan Gama membuat sang empunya meringis kesakitan.

Walau begitu Gama tertawa puas karena berhasil membuat sang istri merasa darah tinggi walau baru selesai melahirkan.

Lalu dunia mereka pun dimulai dari sekarang .....

Cepetkan aku updatenya!
Yuk komen-komen

Pasti pada belum follow nih.

Segera simpan di perpus juga ga sequel si kembar!

Mas Tetangga 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang