Chap 4

397 34 2
                                    

Hari ini adalah hari Elan libur sekolah dan bekerja , ia pun sedang berada dirumahnya .

Seperti biasa , jika Elan libur dia akan beres beres dirumah . Mulai dari menyapu , mengepel lantai dan segala pekerjaan rumah lainnya .

Kini Elan sedang mencuci piring didapur , dia pun dengan telaten mencuci satu persatu peralatan yang kotor .

Namun , karena licin salah satu piring yang Elan sedang pegang tiba tiba terjatuh dan pecah . Elan pun sedikit panik , karena jika bibinya tau Elan pasti akan dimarahi .

Elan pun dengan sigap , mengambil pecahan piringnya .
Namun , bibinya datang kedapur sambil berteriak .
"Suara apa itu hah ?" Teriak bibinya . Elan pun melihat kearah bibinya , "Maafkan aku bi" ucap Elan .

"Kau memecahkan piringku lagi , kau kira aku membeli piring ini dengan daun hah , dasar anak sialan" ucap Bibinya dengan marah . Bibinya pun memegang tangan Elan , lalu mengarahkannya ke pecahan piring tadi . Sontak Tangan Elan Pun terluka , "Bibi lepaskan ini sakit" Elan pun sangat kesakitan .

Lalu , bibinya pun menginjak tangan Elan yang berada dipecahan piring itu dengan kerasnya .
Elan pun hanya bisa menangis , karena perlakuan bibinya .

Bibinya pun melepaskan injakannya pada tangan Elan .
"Bersihkan semua ini" ucap bibinya , lalu ia pun pergi .
Tangan Elan begitu banyak mengeluarkan darah , ia pun membersihkan bekas pecahan piring tadi .

Setelah selesai , ia pun pergi kekamarnya untuk mengobati tangannya . Dia pun membalut lukanya menggunakan perban .

Sekarang Elan sedang berada disebuah taman dekat rumahnya . Dia pun duduk disebuah bangku yang ada disana, dia pun terus memegangi tangannya karena terasa begitu sakit .

"Elan , sedang apa kau disini ?"
Elan pun melihat kearah orang yang memanggilnya , dan ternyata itu adalah Kim .
"Phi Kim ..... " ucap Elan . Kim pun lalu duduk disebelah Elan .
"Sedang apa kau disini ?" Ucap Kim .
"Ah ini Phi , aku sedang bosan saja dirumah makanya aku keluar dan duduk disini" ucap Elan .
Kim pun hanya mengangguk , lalu ia melihat tangan Elan yang diperban . Dan terlihat diperban itu terdapat banyak darah . Kim pun memegang tangan Elan .
"Aww ...." Elan pun kesakitan saat Kim memegang tangannya.

"Elan , tanganmu kenapa ?" Ucap Kim .
"Hanya terluka sedikit Phi" ucap Elan .
"Kau sudah memberi obat atau belum , mengapa darahnya terus keluar" ucap Kim .
"Sudah Phi" ucap Elan .
"Memangnya kau terluka terkena apa Elan , sepertinya ini bukan hanya luka kecil" ucap Kim .
"Tangan ku terkena pecahan kaca" ucap Elan .
Kim pun sedikit terkejut , "Ayo ikut Phi , kita kerumah sakit" ucap Kim .
"Tidak usah Phi , aku tidak apa apa" ucap Elan .
"Pokoknya kita kerumah sakit" ucap Kim .

Kim pun membawa Elan kerumah sakit terdekat , hanya butuh berjalan kaki untuk sampai kerumah sakit itu .

Setelah sampai , Kim pun langsung membawa Elan kedokter .
Lalu tangan Elan diperiksa , "Untung saja kau cepat kesini , lihatlah ada begitu banyak serpihan kaca kecil diluka mu" ucap Dokter itu .

Dokter itu pun mengeluarkan satu persatu serpihan kaca dari luka Elan . Setelah itu , dokter pun membersihkan Luka Elan agar tidak inpeksi .

Setelah selesai , ia pun mengobatinya , lalu tangan Elan pun diperban kembali . "Ini resep obat untuk lukamu" ucap Dokter itu . Lalu Elan pun mengambilnya , "terima kasih dok" ucap Elan , lalu Elan pun keluar .

Ketika Elan keluar , Kim pun sedang menunggunya .
"Sudah ?" Ucap Kim .
"Sudah Phi , ini resep obat dari dokter" ucap Kim .
"Sini , biar Phi yang menebus obatmu" ucap Kim .
"Tidak usah Phi biar aku aja" ucap Elan .
"Sudah biar Phi saja" ucap Kim , dia pun mengambil resep obatnya . Lalu Kim pun pergi untuk menebus obat Elan .

Elan  [MileApo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang