Assalamualaikum, Na aku mau otw
VaroWaalaikumsalam, iya hati hati ya Ro
Ayana"Assalamualaikum!"
"Waalaikumsalam!" Jawab bibi
"Eh temennya non Ayana ya?sini masuk dulu mas!"
"Nggih bu"
Bibi naik ke lantai atas untuk memanggil Ayana, bunda, ayah, serta Gavin.
"Non, itu sudah datang"
"Iya makasih ya tolong panggil bunda ayah sama abang ya bi"
"Iya non!"
Itulah pertemuan pertama orang tua Alvaro dengan orang tua Ayana. Mereka saling akrab, dan layaknya seperti sudah satu keluarga
"Bu, saya boleh bicara sebentar?" Ucap Ibuk Varo
"Nggih bu silahkan"
"Kemarin waktu pertama kali saya lihat Ayana, dia anaknya manis sopan dan santun, bolehkah saya jodohkan dengan Varo?"
Ayana dan Varo hanya bisa pasrah mendengar permintaan ibu Varo.
"Sebenarnya kami mau mau aja buk, tapi bagaimana dengan Varo?" Jawab bunda
'Cie cie' Lirih Gavin
"Putra saya mau, tinggal Ayana saja"
"Boleh berikan saya waktu bu?" Ucap Ayana
"Nggeh mba, yang sehat sehat ya, yasudah kami pamit pulang dulu nggih bu"
Varo berpamitan untuk pulang, Ayana diam diam menyimpan rasa saltingnya saat dijodohkan dengan Varo entah mengapa ia memang belum tumbuh rasa cinta terhadap Varo tapi rasanya ia selalu salah tingkah ketika berada dihadapan Varo.
Varo, adalah anak asal jawa tengah. Ia lulus mondok saat kelas tiga smp, ia terbilang anak yang sholeh, dan ia tidak pernah berpacaran satu kali pun. Bunda mengetahui tentang identitas lengkap Varo, menyetujui perjodohan Varo dengan putrinya ia berharap putrinya juga menyetujui perjodohan itu.
"Dipikir dengan baik ya nak!" Ucap Bunda
Bunda dan Ayah kembali masuk kedalam rumah, Ayana dan Gavin sedang duduk diteras rumah menikmati pemandangan sore hari tetiba terdengar suara motor Danar
"Assalamualaikum!"
'Hadeh kenapa bocah ini lagi sih!' Lirih Ayana dalam hati.
Ayana menjadi sangat tidak suka dengan Danar semenjak Danar membentak Ayana.
"Gue masuk dulu ya bang"
"Kenapa tu bocah?" Ucap Danar
"Dia lagi kepikiran sama perjodohan barusan"
"Dijodohin sama siapa bang?"
"Temen sekelasnya, namanya Varo"
'Sial' Lirih Danar dalam hati
"Jadi ada apa lo kesini?"
"Nggak papa bang cuma pengin main ajaa"
*****
"Jadi gue harus nerima perjodohan itu nggak ya" Ucap Ayana
KAMU SEDANG MEMBACA
This is Ayana.
Teen FictionTentang Ayana yang awalnya mengharapkan sekolah barunya akan membawa kebahagiaan namun ternyata memiliki banyak luka daripada sekolah lamanya. Belum lagi tentang masalah percintaannya dan penyakit mentalnya yang semakin memburuk. Membuat Ayana ingin...