27. Jawaban

4 0 0
                                    

Ayana teringat soal perjodohan itu, kini ia tak lagi merumitkannya. Ia sudah menemukan jawabannya!

Assalamualaikum, Varo, nanti aku kerumahmu , boleh?
Ayana.

Waalaikumsalam, boleh aja
Varo.

Oke, nanti aku kabarin lagi yaa
Ayana.

Iyaaaa
Varo.

Pukul dua sore, Ayana tengah bersiap-siap menggunakan gamis cantiknya.

Ayah sedang menyiapkan mobil diluar bersama Gavin.

"Cilll berapa tahun lagii"  Teriak Gavin

"Sabarrr banggg!"

Setelah lima belas menit menunggu, akhirnya Ayana pun turun.

"Yuk!"

"Yak yuk yak yuk, lama amat si"

"Lah yang penting gue udah siap kann"

"Mana tau pas disana nanti tiba tiba malu, gimana?"

"Aaaa udah deh gausa dipikirin"

Keluarga kecil Ayana pun berangkat menuju rumah Varo. Sesampainya disana ternyata Ayana sudah disambut oleh keluarga besar Varo.

"Buset Cil, kita cuman berempat mereka ber berapa itu"

"Gue juga kaget kali, masa iya mereka udah tau kita kesini mau ngapain"

Lalu Ayana, bunda, ayah, Gavin masuk kedalam rumah Varo.

"Assalamualaikum"  Ucap bunda

"Waalaikumsalam, eh ya allah buu cakepe masyallah!"

"Mbak Ayana ya allah cantikkee, Varo masih malu-malu dikamar, samperin aja nggapapa"  sambung ibu Varo

"Iya bu"

Ayana pun menghampiri kamar Varo.

Tok, tok, tok!

"Sebentar buk, Mas malu loh ikii"

"Aku Ayana, Ro"

Deg!

Varo sangat terkejut ketika mendengar jawaban dari luar kamar yang ternyata bukan ibunya.

Lalu ia membuka pintu dan segera keluar dari kamarnya.

Varo langsung diperlihatkan seorang wanita cantik menggunakan gamis merah muda, di motifi dengan bunga-bunga kecil yang cantik.

"Astagfirullah"

"Eh kenapa, aku Ayana bukan setan Ro!"

"Nggak yang aku maksud bukan itu, tapi.."

"Tapi apa?"

"Udah deh kita turun dulu aja ibuk sudah tunggu dibawah"

Lalu mereka berdua pun turun.

Saat Ayana dan Varo sedang menuruni tangga, betapa kagetnya mereka ketika sekeluarga melihat mereka berjalan bersama.

"Masyallah, cakep pisan nggeh bu, cocok ini!"

Bunda pun ikut tersenyum. Sementara bang Gavin, masih memikirkan kapan ia akan mendapatkan jodoh seperti adiknya.

"Ini gue harus jomblo berapa tahun lagi ya Allah"  Ucapnya

Lalu Ayana duduk disamping bunda, Varo duduk disamping Ibu.

"Jadi buk, kedatangan kita kesini akan membawa suatu jawaban yang sudah sekian lama menanti"

"Setelah sekian lama memikirkan ini, Ayana betul betul yakin. Bahwa, ia menerima perjodohan dari ibu"  Sambungnya

Yap!Ayana terima dijodohkan dengan Varo!!

'Alhamdulilah ya allah'  lirih Varo dalam hati.

Betapa senangnya ia mendengar jawaban itu. Do'a-do'a nya kini sudah terjawab.

Ibu Varo menangis, tak diduga, permintaannya kepada putranya kini sudah tercapai. Begitupun dengan Varo, ia sudah berjuang dan terus yakin untuk mendapatkan Ayana.

"Matursuwun ya allah, kulo mboten maksa"  Ucap ibu Varo

-Terimakasi ya allah, saya tidak maksa- 

Lalu, keluarga kecil Ayana ditawarkan untuk makan bersama. Ibu sudah menyiapkan hidangan sedap untuk keluarga Ayana.

*****

"Tan, inget nggak sama anaknya temen tante yang waktu itu tante bilang?"

"Yang dari jawa tengah itu?"

"Iya"

"Aku dijodohin"

"Serius???!!"

"Iyaaaaaa!"

This is Ayana.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang