28. Sebelum...

3 0 0
                                    

Makasih ya, Na
Varo

Santai Ro, dari awal aku juga udah terima kok
Ayana.

Iya.
Varo.

Eh Ro, untuk baju nya kita bicarain dulu gimana?
Ayana.

Boleh, aku ada toko langganan baguss bangett
Varo.

Dimana?
Ayana.

Besok aku jemput jam 7 ya.
Varo.

Ngga kepagian?aku ini keboo
Ayana.

Belajar bangun pagi
Varo.

Iya dehh
Ayana.

Besoknya...

"Ayanaa, itu udah dijemput"

"Hah dijemput siapa bun?"

"Calon suami mu itu didepan"

"Astagfirullah aku lupa, tunggu sebentar mau siap siap"

"Yaampun, cepet ya"

Setelah sepuluh menit, Ayana pun turun ke lantai bawah menghampiri Varo yang sudah menunggunya diruang tamu.

"Lupa ya?"

"Iya maaf banget ya jadinya nunggu lama"

"Nggapapa, yuk!udah kan?"

"Ayoo!"

Mereka pun pergi ke toko baju langganan Varo.

Sesampainya disana, ia pun memilih baju.

"Ini untuk lamarannya Ro?"

"Nggak, langsung nikah"

"Dih jangan ngarang gitu, jangan buru buru"

"Aku ngga ngarang ngga juga terburu buru"

"Kamu yakin ngga ada lamaran?"

"Udah kamu tenang, kamu pilih aja bajunya"

Ayana tampak kebingungan, karena disana baju yang ia lihat, itu baju yang sangat ia sukai.

"Kamu bantu pilihin aku bingung mau yang manaa"

"Yang mana aja bagus"

"Ya bantuu!"

"Iya iya"

Akhirnya, Ayana menemukan baju yang akan ia kenakan saat pernikahan.

"Cantik"

"Hah bilang apa tadi?"

"Eh, laper, iya aku laper habis ini mampir makan bakso yuk"

Tiba-tiba Varo merasakan gengsi untuk mengungkapkan bahwa calon istrinya terlihat sangat cantik dan manis.

Sebelum pulang, mereka mampir ke tempat makan bakso.
A

yana memberi saos sambal tiga setengah sendok pada baksonya.

"Jangan kebanyakan kamu punya asam lambung"  Ucap Varo mengingatkan.

"Loh kok tau?"

"Abang kamu yang cerita"

"Oalah, tenang aku udah terbiasa makan pedes"

"Nurut Ayana"

"Iya deh"

This is Ayana.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang