"Assalamualaikum!"
keadaan rumah Varo ternyata sedang sepi, Ayana tak mau terkena fitnah dari tetangga Varo, ia memilih untuk berada diluar rumah Varo.
"Ada kotak P3K ngga Ro?"
"Ada Na di ruang tamu"
Ayana pun bergegas mencari kotak P3K untuk mengobati luka Varo.
"Aku obatin ya, nanti kalau sakit bilang aja"
"Pelan pelan Na perih soalnya"
"Iya Ro, bismillah!"
Dimulai dengan perlahan Ayana mengobati luka memar yang terdapat di pipi Varo.
"Na, sebenarnya laki laki tadi itu siapa?" Tanya Varo
"Ceritanya panjang, mungkin kalo kamu dengerin ceritanya kamu bakal eneg"
"Eneg gimana?nggakpapa ceritain aja ngga bagus kalau dipendam atau kalau emang nggak mau nggapapa ko Na kamu bisa cerita ke Allah!"
Ayana tersenyum mendengar ucapan Varo, ia sangat merasa diperdulikan dan dihargai.
"Jadi dia itu ponakan aku dia sama aku beda dua tahun, nah dia suka sama aku tapi cara dia untuk menunjukkan rasa cintanya itu menurut aku salah karena dia udah pernah bentak aku, narik tangan aku, bahkan bikin aku nangis, ya aku tau dia orangnya tulus tapi dia paling nggak suka kalau aku suma sama cowok lain jadi dia kayak memaksakan aku untuk suka balik sama dia, dia juga tau kalau kita dijodohin makannya kamu jadi kaya gini, maaf banget ya Ro aku emang perempuan gabaik." Jelas Ayana
"Ohh begitu, tapi kamu gaboleh bilang kamu itu perempuan ngga baik, Allah menciptakan kamu dengan sebaik baik rupa, kalau kamu ada cerita boleh aja cerita ke aku, ya"
"Iya Ro. Btw kamu udah mulai suka belum sama aku?"
Suasana hening seketika
"Eh!"
"Maaf Ro aku keceplosan"
Ayana sangat malu, menanyakan hal yang tidak sepatutnya dibahas saat keadaan itu.
"Iya, aku suka kamu" Ucap Varo.
Dagdigdug, hati Ayana berdebar, ini adalah kali pertama Ayana merasakan jatuh cinta yang sebenarnya. Ayana mulai menyadari bahwa rasa cintanya terhadap Varo telah tumbuh, walaupun belum sepenuhnya sempurna.
"Aku suka kamu karena Allah Na" Sambung Varo
'Kenapa harus dijawab lagi sih, gue lagi salting ini!' Lirih Ayana dalam hati.
"Assalamualaikum, eh ya allah mas Varo!"
Ibuk yang selesai membeli belanjaan dari pasar, terkejut sekaligus senang. Ia terkejur karena melihat luka memar Varo, ia juga ikut senang karena melihat secara langsung putranya berbicara dengan sang calon menantu.
"Ada apa ini?"
"Ibuk, maaf"
"Loh ada apa mbak?"
"Nggakpapa buk cuman tadi ada keributan sedikit" Ucap Varo
"Ya allah makasi ya mbak udah ngobatin Varo, untuk ada kamu!"
"Yaudah aku pamit dulu ya buk, Assalamualaikum!"
"Ayana sebentar!"
"Iya kenapa buk?"
"Kamu udah suka belum sama Varo?"
"Insyallah buk!"
*****
"Ayana, mau makan pake apa?"
"Nanti aku masak sendiri aja deh bund"
"Oh yaudah bunda kekamar dulu ya"
"Iya bund!"
Ayana masih terfikirkan dengan kejadian tadi, sekaligus masih merasakan salah tingkah yang sama.
"Jadi gue udah mulai suka dong sama Varo?"
"Gue terima nggak ya perjodohan itu?"
-
KAMU SEDANG MEMBACA
This is Ayana.
Teen FictionTentang Ayana yang awalnya mengharapkan sekolah barunya akan membawa kebahagiaan namun ternyata memiliki banyak luka daripada sekolah lamanya. Belum lagi tentang masalah percintaannya dan penyakit mentalnya yang semakin memburuk. Membuat Ayana ingin...