33. Terbongkar

5 0 0
                                    

Ayana tengah duduk menikmati teh manis hangat di teras rumah, ditemani oleh Abull yang ikut bersantai dengan sang majikan di pagi hari.

"Aku berangkat dulu ya, kamu hati hati dirumah. Kalau ada apa apa bilang aku ya"  Ucap Varo yang akan berangkat bekerja.

Kini, Varo memiliki sebuah perusahaan yang sukses. Sebuah karunia tuhan yang perlu disyukuri, sebab meraih kebahagiaan itu tidak mudah.

Drett!drett!

Dering ponsel Ayana berbunyi.

Bisa ketemuan?
08***

"Lah sapa ini?baru chat langsung ajak ketemuan"  Ucap Ayana.

Siapa ya?
Ayana.

Alexxa
08***

Untuk apa ketemuan?
Ayana.

Lo harus tau ini
Alexxa.

Read to message.

Rupanya, itu Alexxa. Iya!ketua geng dari sekolah baru Ayana. Pikiran yang awalnya hening, tenang, kini kembali brisik. Seperti diteror dengan pesan Alexxa.

Ada apa tu anak?

Apa iya gue harus ketemuan sama dia?

Brisik sekali rasanya!

Ayana segera memberitahukan hal itu kepada Varo.

Kak, Lexxa ngajak aku ketemuan
Ayana.

Dimana?untuk apa?
Ka Paroo

Ya meneketehe
Ayana.

Nanti dulu ya, aku masih ada kerjaan
Ka Paroo

Oke kak
Ayana.

Ayana mencoba untuk melupakan pesan Alexxa. Entah mengapa, rasanya sulit sekali untuk menangkan pikiran yang sangat brisik. Terkadang, jika terbawa emosi, Ayana akan berbicara sendiri layaknya sedang berbicara dengan otak.

"Diem!brisik banget!"

Ya dia tahu kalau dia sudah berbicara sendiri, mungkin jika orang lain melihatnya, mereka akan mengatakan Ayana itu 'gila'.

Tapi, Ayana menyadari kok. Bahwa dirinya mungkin sedang berada di fase seperti orang gila, depresi, stres, walaupun yang terlihat ia sedang di fase baik-baik saja.

Ayana masuk kedalam rumah untuk mulai berberes rumah. Ia mengikat rambutnya dengan masih menggunakan baju piyama.

Dimulai dari memberesi kamar. Membereskan kasur yang tak rapi, guling yang terdampar di lantai. Berlanjut ke kamar mandi, dapur, ruang tamu, ruang keluarga, dll.

Akhirnya, berberes rumah kini telah selesai. Sudah waktunya untuk membersihkan badan, makan, lalu ber istirahat.

*****

"Assalamualaikum"

Varo membuka pintu kamar. Ayana sudah tertidur pulas dengan Abull disampingnya.

This is Ayana.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang