Bagian dua

6.2K 375 9
                                    

Ppy happy reading gaes..

.
.
Degg.....

'senyumnya mirip banget' batin pemuda itu.

"Btw, nama gue Danendra Hendery Seo. Panggil aja Hendery atau Dery. Lo siapa? Tanya Dery pada Haevie.

Kalian dari awal pasti udah nebak dong, si Haevie ini anaknya siapa? Kalo ga bisa kebangetan sih.

"Salam kenal gue Haevie, Haechandra Haevie. Kayaknya lo lebih tua dari gue deh jadi gue panggil Abang aja gimana?" Haevie masih ternyum manis. Dia bertanya dengan ragu.

'Haechandra Haevie ya? Nama yang sama' batin Dery.

"Iya boleh, panggil Abang aja" Dery masih terpaku pada senyum Haevie. Kendati demikian, dia tetap menjawab pertanyaan Haevie.

"Lo kenapa bang ngeliatin gue mulu? Ada yang salah ya dimuka gue?" Tanya Haevie karena sedari tadi Dery terus menatapnya. Dia kan jadi bingung sendiri.

"Ah, ga kok, ga ada apa apa. Cuma senyum Lo mirip sama Mae" jawab Dery sambil tersenyum. Namun kali ini bukan senyum tipis.

"Mae?" Bingung Haevie.

"Iya Mae? Mae itu diambil dari bahasa Thailand yang artinya ibu. Mae gue emang orang asli Thailand yang nikah sama Daddy gue yang orang Chicago" jelas Dery.

Entah mengapa, dia langsung menjelaskan kedua orangtuanya pada Haevie yang pada dasarnya adalah orang baru. Padahal, biasanya dia cuek pada orang lain yang baru dia kenal.

"Woah, berarti Lo blasteran dong bang, gile gile. Gue belum pernah nemuin orang blasteran kek Lo bang" Haevie merasa takjub pada pemuda di depannya. Mulutnya bahkan sampai membentuk bulatan kecil.

"Jadi Lo bisa dong bahasa Inggris sama bahasa Thailand?" Haevie polos bertanya.

"Hahaha, ga lah. Gue mana bisa dua bahasa itu. Walaupun orangtua gue asli Thailand sama Chicago ya, gue mah bisanya malah bahasa China" Dery tertawa melihat kepolosan Haevie.

"Lah, bisa toh kayak gitu, haha" Haevie ikut tertawa mendengar perkataan aneh Dery.

Ada yah yang begituan, heran Haevie. Pemuda yang baru dia temui itu menurutnya sungguh konyol.

"Iya bisa lah. Kan contohnya gue. Hahaha. Gue ini dulu lahirnya di China terus sempet tinggal di China juga jadi taunya bahasa China" jelas Dery lagi.

Haevie tak menjawab namun bibirnya membentuk huruf 'o' sambil mengangguk-anggukkan kepalanya membuat rambutnya yang agak panjang menjadi bergoyang tuing-tuing. Kan Dery jadi gemes sama Haevie ini.

Tangannya pun tak segan mengacak acak rambut Haevie membuat rambut itu berantakan.

"Ih jangan diacak acak. Berantakan nih liat, huh" kesal Haevie pada Dery. Bibirnya pun maju sepuluh senti, eh canda wkwk. Bibirnya pun maju beberapa senti membuat dirinya semakin terlihat menggemaskan.

"Hahaha iya iya. Sini dibenerin dulu rambutnya" Dery berucap sambil tertawa. Agaknya dirinya ini melupakan jika beberapa waktu yang lalu dia hampir sekarat.

Dery membenarkan kembali rambut Haevie. Mengusap pelan rambutnya yang halus lembut. Dirinya juga tak segan segan menarik kepala Haevie dan mengecup rambut anak itu beberapa kali. Aroma cokelat langsung masuk kedalam Indra penciumannya.

" Eh iya, Lo kok malem malem di luar gini, ga dicariin apa sama orangtua Lo?" Tanya Dery. Dia baru sadar jika Haevie ini tadi sendiri malem malem.

Haevie terdiam sebentar membuat Dery bingung karena mata Haevie yang sendu penuh kekosongan. Namun, hal itu tak bertahan lama. Haevie kembali tersenyum padanya.

My Boyfriend is Presiden MahasiswaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang