.
My Boyfriend is Presiden Mahasiswa
oO0Oo
.
"Akhirnya, ujian ini akan selesai besok" ujar pemuda mungil yang baru saja keluar dari ruang kelas ujian.
"Gak kerasa, 'kan? terus kita bakal masuk ke semester tiga" balas pemuda di sampingnya.
"Heh? gak kerasa gimana maksud lo? gue kek mau mati rasanya mikirin materi sama soal" bantah pemuda mungil itu tak setuju.
"Emang iya? kok gue biasa aja, ya?" bingung pemuda satunya.
"Astaga Haevie! itu mah buat lo, kalo gue beda!"
Mereka adalah Haevie dan Resha.
"Ya 'kan gue gak tau" Haevie membalas.
"Ngomong-ngomong tu dua bucin kemana, deh? tumben gak keliatan" bingung Resha.
"Samperin aja deh" ujar Haevie.
Mereka berdua berjalan ke kantin Fakultas Bisnis untuk mencari Jevan dan Nathan. Karena, biasanya dua bucin itu berada di kantin.
"Oh, ya, gimana hubungan lo sama bang Marvie?" tanya Resha.
"Ya, gitu deh. Gak gimana-gimana, masih sering ke rumah dia" jawab Haevie.
"Lo belum ditembak kah?" tanya Resha lagi, penasaran dia ini.
Haevie tak menjawab, namun hanya memberi gelengan. Dia juga tak tau kenapa Marvie masih belum mengutarakan perasaannya. Inginnya sih, dia mau duluan yang bilang ke Marvie. Namun, Haevie masih gengsi.
Mereka tak ada mengobrol lagi, hanya saling diam sembari menuju kantin.
Dan ternyata benar, Jevan dan Nathan berada di kantin tengah makan. Sontak saja hal itu membuat Haevie dan Resha jengkel. Apaan mereka ini tidak megajak-ajak."Hoi, makan tidak ajak-ajak" Resha memberi tepukan keras dibahu Jevan membuat si empu ditepuk kaget dan tersedak. Nathan langsung memberikan air mineral ke Jevan yang langsung diminum rakus.
"Anjing, ngagetin aja lo" kesal Jevan.
Haevie hanya diam, dan berlalu menuju satu penjual siomay. Dia sedang tak ingin makan makanan berat. Dia tak merasa lapar, tapi kalau buat cemilan, perutnya ini siap menampung sebanyak apapun. Tak lama, Haevie kembali dan duduk di sebelah Resha yang masih kosong.
"Gimana ujian lancar?" tanya Haevie.
"Woiya jelas, kagak. Sia-sia gue belajar semaleman, kagak ada yang masuk itu materi" jawab Jevan dengan nada kesal.
"Sama, gue juga, materi yang gue belajarin cuma masuk di dua soal doang" jawab Nathan.
"Halah, pantes kagak bisa jawab, orang gue dengerin lo berdua telpon-an ya tadi malem sampe jam 2, mana sambil ketawa-tawa lagi" kesal Resha, dirinya merasa terganggu akibat suara tawa dari adik kembarnya itu. Entah apa yang mereka bahas sampai-sampai suara tawanya sangat menggelegar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is Presiden Mahasiswa
FanfictionNgga pinter buat deskripsi hehe Jadi langsung baca aja ye pren BXB + MPREG AREA YANG HOMOPHOBIC HARAP MENJAUH Jangan salah lapak ye happy reading pren