Bagian tiga belas

4.7K 310 33
                                    

Dugun..dugun...dugunn...

Hey, guys!
I'm back
Mana nih yang kangen Marvie sama Haevie????

Heheheh
Udah selesai ospek lanjut nyenengin kalian nih

Happy reading yeee
Jan lupa vote nya wkwkw candaaaaa~

.
.
.
.

Terlihat dua orang anak Adam sedang tertidur. Dimana yang lebih muda tidur di pangkuan yang lebih tua, sedangkan yang lebih tua tidur dengan menelusupkan kepalanya di leher yang lebih muda.

Tak terasa memang, sudah satu setengah jam lebih mereka tidur dan melewatkan kelas terakhir.

Angin berhembus tenang disertai kicauan burung membuat mereka sangat nyaman dalam tidurnya. Tapi sinar matahari yang menyengat membuat si lebih tua terbangun.

Tetap dengan memeluk si lebih tua menjauhkan kepalanya dari leher si lebih muda. Menatap pemandangan imut didepannya, dimana si lebih muda tidur dengan mulut yang terbuka dan bibirnya yang berbentuk hati berwarna pink alami itu terlihat sangat menggodanya.

Terlalu lama melihat bibir si lebih muda, tak terasa wajah keduanya hampir menempel. Hanya satu senti lagi kedua bibir berbeda volume itu menempel.

'author butuh jasa dorong kepala ada gak ya??'

Sampai dimana ponsel yang berada disaku yang lebih tua itu berdering membuatnya kaget dan refleks menjauhkan wajahnya.

Dengan cepat tangannya mengambil dan menggeser ikon berwarna hijau.

"To the point, kalo gak penting awas aja lo" singkatnya.

"Wow....santai bro" gurau si penelepon.

"Gue gak bercanda!" Marah Marvie.

"Aelah, gak asik Lo. Rapat, lupa Lo kalau ada rapat hari ini?"

Marvie berpikir sebentar, mengingat ingat jadwalnya hari ini.

"Oh, lupa" jawab santai Marvie membuat si penelepon bersungut sungut.

"Anjing! Gue gak mau tau, Lo cepet ke ruang rapat, ogah gue gantiin Lo lagi" sungut si penelepon.

"Ck! Cerewet banget sih Der, dom apa sub Lo?" ejek Marvie pada Dery.

"ANJING LO MARV—"

Tuuuttttt....

Panggilan diputus sepihak oleh Marvie. Sedang di ruang rapat sana Dery bersungut sungut menyerukan semua nama binatang untuk Marvie.

"ANJING MARVIE!! BABI!! BANGSAT!!!" Kesal Dery.

Sementara Lucas dan Dejun hanya melihat Dery dengan tatapan anehnya. Kemudian mata mereka menatap anggota BEM dan berkata secara bersamaan.

"Bukan temen gue"

"Bukan pacar gue"

Untunglah Dery tak mendengar karena masih sibuk dengan umpatannya.

Di lain sisi, mata Marvie memandang Haevie dengan gemas. Mengecup pipi tembam berwarna merah itu dengan pelan agar tak membangunkan Sam pemilik.

Tangan Marvie bergerak ke bawah pantat Haevie. Kemudian dia berdiri dengan tangan menahan bobot tubuh Haevie. Jelasnya, Marvie menggendong Haevie ala koala.

Dia berjalan menuju ruang BEM dengan masih menggendong Haevie. Marvie berencana akan menidurkan Haevie di kamar pribadi khusus Presma yang ada di ruang rapat.

Sesaat di depan pintu ruang rapat, Marvie membenarkan tubuh Haevie dan membuka pintu.

Ruang yang awalnya ramai dengan celotehan anak anak BEM itu seketika terdiam ketika melihat ketua mereka menggendong seorang pemuda yang terlihat sedang tidur. Mereka tak tahu jika itu Haevie karena arah hadap tidur Haevie yang membelakangi mereka apalagi Marvie juga menempatkan wajah Haevie ke lehernya.

My Boyfriend is Presiden MahasiswaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang