Hey guys.... i'm back
Do yo miss me??? hehehe
.
.
.
Dia tertawa keras.
"Gue gak mau" ujar Bara.
Kemudian dia hendak mencium Haevie jika sebuah peluru melesat kepadanya.
Bara terjatuh dengan darah mengalir pada kakinya.
Dery menengok, ternyata sahabatnya sudah datang. Dia bisa tenang kali ini.
"ANJING!" Marah Marvie.
bughhh...
Tinjuan keras Marvie layangkan pada perut Bara membuat Bara tersungkur sambil memegang perutnya. Tak hanya itu, Marvie juga melayangkan beberapa tinjuan keras di bagian wajah Bara.
Marvie yang emosi bukanlah hal yang baik menurut anggotanya. Karena pemuda itu akan berubah menjadi singa yang ganas. Tak mengenal siapa yang dia lawan jika mereka mencari masalah dengan orang yang disayangnya.
Beberapa tinjuan yang Marvie layangkan membuat pemuda bernama Bara itu pingsan. Anggota yang Bara bawa juga sudah pingsan semua.
"bawa, bawah tanah" perintah Marvie pada anggotanya.
kemudian Marvie berjalan menuju Haevie yang masih menangis dengan tubuh yang masih bergetar. Didekatinya, namun Haevie menolak. Marvie mencoba memeluk tubuh Haevie namun tetap saja Haevie menolak dan mencoba melepaskan pelukannya.
"lepasin hiks takut.... lepas hiks"
"hey, sayang. Ini Arvie, liat coba sini, hm" bujuk Marvie pada Haevie.
"nggak hiks"
Haevie masih menolak sentuhan Marvie.
"ini Arvie, sayang"
"hiks.. Arvie? huhuhu Arvie hiks jahat hiks mereka jahat" adu Haevie.
"iya, ssttt... udah hm? udah gak ada mereka, sayang"
Memerlukan sekitar sepuluh menit untuk menenangkan Haevie yang traumanya kambuh. Setelah Haevie tenang, Marvie membawa Haevie ke apartemennya karena Haevie yang tertidur setelah menangis cukup lama.
Sedangkan Dery, dia sudah dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka yang cukup parah. Dejun ikut menemani sang pacar. Johnny dan Ten pun sudah diberi tau oleh Marvie. Marvie juga meminta izin agar Haevie menginap di apartemennya malam ini.
Marvie menidurkan Haevie di ranjang dengan pelan takut jika nanti Haevie bangun. Kemudian dia duduk di pinggir kasur dan mengelus pelan rambut Haevie. Tangannya bergerak mengelus lembut memar di pipi dan sudut bibir Haevie.
Tatapannya berubah menjadi dingin kembali, wajahnya mengeras menahan amarah atas apa yang Bara lakukan pada Haevie.
Tringgg....
Ponsel di sakunya berdering menampilkan nama Lucas.
"hm?"
'Bara udah gue kurung di ruang bawah tanah, tinggal lo eksekusi aja' jelas Lucas.
"hm, thanks"
'yoi, gue tutup dulu, mau nyusul Dejun ke rumah sakit'
"hm"
Setelah itu telepon dimatikan oleh Lucas.
Marvie bangun menuju lemari dan mengambil kaos serta celan pendek untuk berganti. Kemudian dia menyusul berbaring di samping Haevie dan memeluk tubuh mungil itu. Dipandanginya lagi wajah manis Haevie sebelum memejamkan matanya, ikut tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is Presiden Mahasiswa
FanfictionNgga pinter buat deskripsi hehe Jadi langsung baca aja ye pren BXB + MPREG AREA YANG HOMOPHOBIC HARAP MENJAUH Jangan salah lapak ye happy reading pren