Hey! I'm back again...
Happy reading my readers...Warning! Banyak typo!
.
.
.Masih dihari yang sama dimana Marvie melihat Hendery menangis. Kini Marvie sudah duduk tenang di kursi kantin dengan raut wajah kembali seperti biasanya, datar.
Tapi, jika diperhatikan dengan jelas, mata Marvie menyorotkan kesenduan. Walaupun tak terlalu kelihatan namun, adiknya yang kini duduk di depannya ini tentu saja tahu.
Hidup delapan belas tahun dengan kakaknya yang datar ini membuat Jevan tau ketika kakaknya ini sedang tidak baik baik saja. Ya, contohnya seperti sekarang ini.
Marvie akan terlihat sedih jika dia mengingat tentang sahabat kecilnya sekaligus adik sahabat kakaknya ini. Jevan tau. Kakaknya sedang merindukan Echan-nya.
Kaki Jevan terjulur menyenggol kaki Marvie membuat Marvie menatapnya.
"You, okay?" Ucap Jevan pelan. Tapi masih didengar Marvie.
"Hm, I'm okay" jawab Marvie pelan juga.
Jevan hanya mengangguk. Kemudian menatap pujaan hatinya yang duduk tepat disebelahnya.
"Enak?" Tanya Jevan padaaaa.... ya siapa lagi kalo bukan kembaranya Resha, si Nathaniel Alandra Nakamoto.
"Enak! Lo mau?" Jawab antusias Nathan.
"Nggak, Lo aja" tolak Jevan.
"Oh, oke. Lagian gue cuma basa basi doang, gak beneran mau gue tawarin, heheh" Nathan menyengir membuat Jevan mendengus.
Namun, itu tak membuatnya marah. Melihat Nathan yang makan dengan lahapnya itu membuatnya tersenyum. Nathan terlihat imut dengan kedua pipinya yang menggembung ketika memakan dengan satu sendok penuh.
Yah, udah bucin ye, jadi ya begitulah. Namanya juga keturunan Jung, udah biasa masalah bucin ke pasangan gitu.
Eh.
Emang udah jadi pasangan yaa???
Hm?
Oh, tentu saja...
Belum.
Walaupun badan kekar kayak petinju gitu kalau masalah confess si Jevan ini lembek alias kurang berani. Tapi bukan kurang banget.
Kalo kata Jevan itu, dia lagi cari waktu yang tepat buat confess. Lagian Jevan masih kumpulin mentalnya buat menghadapi kelapa keluarga Nakamoto.
Eh,
Kepala keluarga,
Maksudnya.
Ya gimana coba, kepala keluarga Nakamoto itu terkenal sangar dan galak. Apalagi istri dan ketiga anaknya sama sama pihak bawah atau submissive. Makin makin tuh galaknya.
Tapi, walaupun mukanya galak gitu, dia dapet istri yang kiyowok macam kucing, cantik macam Dong Sicheng, member boyband Korea, WayV. Mana istrinya itu puolos banget.
Dulu waktu diajak pacaran sama bokapnya si Dejun sama kembar ini malah nangis, katanya babanya Dejun dan kembar, ayah babanya ini bilang, kalau ada yang ngajak pacaran itu berarti orang itu mau culik sama mau dijual. Jadinya lah, babanya nangis karena takut. Huftt, polosnyaa.
Balik lagi,
Meja yang dikelilingi oleh tiga submissive dan tiga dominan itu kembali ramai dengan obrolan santai para dominan dan teriakan dari Nakamoto bersaudara.
Tak lama, tiga orang perempuan datang dan langsung duduk disamping para dominan.
"Hai, sayang" sapa orang yang tadi berjalan paling depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is Presiden Mahasiswa
FanfictionNgga pinter buat deskripsi hehe Jadi langsung baca aja ye pren BXB + MPREG AREA YANG HOMOPHOBIC HARAP MENJAUH Jangan salah lapak ye happy reading pren