Mon maap nih kalo banyak typo-nya hehe :)
.
.
Happy readinggggg.......
.
.
.
.Terlihat dua adam yang kedudukannya dominan dan submisif sedang tertidur pulas di ranjang yang cukup besar. Terlihat juga tangan kanan si dominan yang memeluk posesif perut si submisif dan tangan kirinya digunakan untuk bantal kepala submisif itu.
Si submisif a.k.a Haevie mengusak usak kepalanya di dada si dominan a.k.a Marvie. Kepalanya seakan akan mencari kenyamanan lebih di dada Marvie.
Tangan Haevie meraba raba sesuatu yang melingkar indah dan juga erat di perutnya. Merasa ada yang aneh juga berat di bagian perut, Haevie membuka matanya dan terkejut melihat Marvie dihadapannya. Matanya seketika membola dengan mulut yang ikut terbuka. Mengerjapkan matanya sebentar dan mencoba untuk bangun karena jujur, dia sangat engap berada dipelukan Marvie.
Haevie mengangkat tangan kanan Marvie untuk digesernya. Namun, belum sempat digeser tangan Marvie malah kembali memeluk perutnya lebih erat sembari menggeser tubuh Haevie agar kembali dekat dengannya.
Karena tak ingin mengganggu acara tidur Marvie, Haevie memilih menunggu. Matanya menelusuri lekuk wajah Marvie mulai dari bibir tipis Marvie, lalu naik ke hidung kemudian menuju mata Marvie yang tertutup dan terakhir pada alis melengkung yang Marvie miliki.
Haevie terkekeh pelan saat melihat alis Marvie.
'mirip camar, lucu hehe' batin Haevie.Tangannya tanpa sadar terangkat menyentuh alis milik Marvie. Mengelusnya pelan.
Marvie yang terusik akan elusan Haevie pun akhirnya membuka matanya. Melihat kearah Haevie yang sedang terfokus lucu melihat alis miliknya yang tanpa sadar membuat lengkungan manis muncul di bibirnya. Ah, rupanya Haevie belum menyadari jika dirinya terbangun.
Marvie makin mengeratkan pelukannya sehingga menyadarkan Haevie dan membuat pemuda manis didepannya itu terkaget hingga matanya membola.
Haevie dengan cepat menarik tangannya menjauh dari alis Marvie. Melihat tatapan Marvie padanya mengingatkan dia tentang kejadian sebelumnya. Haevie masih mengingat perihal bentakan yang marvie layangkan padanya. Itu masih terasa menakutkan.
Pandangan yang awalnya menatap mata Marvie dengan segera Haevie turunkan. Haevie juga menggigit bibir bawahnya mencoba menahan rasa takut yang sedang menguasai dirinya.
Seakan paham kondisi Haevie, tangan Marvie bergerak menuju bibir yang sedang Haevie gigit. Mengelusnya pelan membuat Haevie melihat kearahnya.
"Jangan digigit nanti berdarah" ujar Marvie lembut dengan tangan yang tak berhenti mengelus bibir Haevie.
Seolah terhipnotis, Haevie melepaskan gigitan pada bibirnya. Namun, rasa takutnya pada Marvie masih terasa bahkan mungkin lebih. Karena, saat ini suara bentakan muncul kembali di dalam pikiran Haevie. Bentakan itu bersaut sautan dan berulang ulang dengan bentakan yang tadi Marvie layangkan padanya. Tubuhnya pun ikut bergetar karena takut.
Haevie kalut. Dia tanpa sadar memberontak pada pelukan Haevie. Air matanya turun diiringi teriakan meminta agar Marvie melepaskan pelukannya. Haevie kembali berkata meminta tolong, jangan sentuh dan sakit.
Sedangkan Marvie tetap memeluk tubuh Haevie bahkan semakin erat. Tenaga yang Haevie keluarkan kalah dengan sang dominan.
Marvie mengelus kepala belakang Haevie dan membenamkan kepala Haevie kelehernya serta memberikan kata penenang pada Haevie.
Beberapa menit kemudian tangisan Haevie berhenti namun isakannya masih terdengar. Badannya tak bergetar lagi namun Marvie tetap mengelus kepala Haevie pelan. Walaupun terlihat tenang, tapi tak menampik sorot mata Marvie yang berubah lebih tajam diikuti air muka yang dingin. Giginya bergemeletuk disela sela ucapan penenang yang dia katakan untuk Haevie.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is Presiden Mahasiswa
FanfictionNgga pinter buat deskripsi hehe Jadi langsung baca aja ye pren BXB + MPREG AREA YANG HOMOPHOBIC HARAP MENJAUH Jangan salah lapak ye happy reading pren