11. TOKO BUKU

10 2 0
                                    

Dari balik jendela, hujan sudah turun sedari tadi yang membuat beberapa orang orang ada yang masih bekeliaran, ada yang memilih untuk beteduh sebentar ada juga yang memilih untuk tetep lanjut.

Perjalan memang seperti itu, ada yang memilih untuk berisirahat sejenak, dan ada yang tetap memilih untuk ditrabas. Kenapa kita tidak boleh memilih untuk berhenti dan menyerah? Kenapa kita harus terus berjalan dan berusaha untuk tetep hidup walaupun tidak ada yang perlu diusahakan.

Nasafa sekarang berada ditoko buku favoritnya, memandangi luar jendela, ditemani oleh buku buku favoritnya yang sudah dipertengahan halaman.

Nasafa sekarang berada ditoko buku favoritnya, memandangi luar jendela, ditemani oleh buku buku favoritnya yang sudah dipertengahan halaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-(pinterest)

Hariini, gadis itu izin tidak masuk kerja. Sebenarnya ini bukan tentang masalah yang terjadi kemarin, tapi entah kenapa gadis itu tiba-tiba lesu untuk berangkat kerja.

Ia tahu kemungkinan Jeno akan datang kerumahnya dengan ekspresi khawatir, kenapa? Ada apa? dan seribu macam pertanyaan yang dikeluarkannya. Oleh karena itu, Nasafa memilih untuk menenagkan dirinya disini bersama dengan kertas kertas itu dan suara hujan.

Tanpa ia sadari Aji sudah sedari tadi berdiri disebelahnya,

"Mas aji! Ngagetin aja"ucap Nasafa sembari tersenyum

Aji duduk disebelahnya lalu menyondorkan 2 mangkuk escream kesukaan mereka,"nih escream neng, yang mas bilang waktu itu loh"ucapnya masih dengan aksen jawanya

Nasafa tertawa,"yaampun mas, masih pagi diajakin makan escream dong"

"yo ndakpapa toh, anggap ae vitamin mbak hehe"

Nasafa mulai menyantap escream tersebut,"Rasa baru ya mas?"

"Iyo, rasa apa coba?"

"Permet karet ga sih?"

"Betol, ini sih bakal jdi favorit saya sih"ucap Aji sembari tersenyum cerah

"Makasih ya, Mas"ucap Nasafa

Aji hanya mengangguk tersenyum,"eneng opo toh mbak?"

Nasafa bingung,"hah, apanya mas?"

"Mbak dasarnya oranglain ndak bakal nanyain kita kalo kita emang lagi baik baik aja. Ekspresi mbak Nasa wes kebaca kok"

Nasafa diam

"Mau setebal apapun topengmu, mas masih bisa tahu loh. Ini ngobrol-ngobrol, ndak berangkat kuliah toh?"

"Udah enggak, Mas"

"Enggak piye toh, maksud'e piye?"tanya Aji binggung.

"Panjang deh, Mas kalo mau diceritain. Ntar malah jadi dogeng lagi."ucap Nasafa

Aji langsung paham bahwa Nasafa sedang tidak mau membahas hal itu terlebih dahulu.

"Kalim... masih sering kesini, Mas?"tanyanya

Nasafa KalimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang