19. JINGGA

17 1 0
                                    

Seperti perasaan Jeno langit pagi ini cerah sekali, seakan mengambarkan hati laki laki itu. Jeno sudah berdiri didepan rumah Nasafa sembari membawakan bungkusan sarapan pagi.

Laki laki itu meletakan benda persegi itu diteliganya, beberapa kali sembari melihat jendela kamar gadis itu masih dengan lampu mati.

"Aataga, Nasafa. Nyeyak banget tidurnya "ucapnya lirih

Matahari saja belum sepenuhnya naik, wajar jika seorang Nasafa berat untuk bangkit dari kasurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari saja belum sepenuhnya naik, wajar jika seorang Nasafa berat untuk bangkit dari kasurnya. Ia pun tahu, ketika Nasafa bangun laki laki itu pasti akan dimaki-maki.

Dritt ... Drittt ....

Handphone gadis itu sedari tadi tak henti-hentinya berdering. Matanya menyipit ketika menemukan kolom chat terdapat 5 log panggilan tidak terjawab.

 Matanya menyipit ketika menemukan kolom chat terdapat 5 log panggilan tidak terjawab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nasafa menghela napas kesal, dan bangkit dari tidurnya. Masih dengan muka bantal, gadis itu membuka pintu.

"Lo gak ada bosen -bosen nya ya, gangguin gue mulu. Minimal tau jam kek, noh lo liat matahari aja belom naik, Jenooooo!!!"teriak Nasafa ketus.

Bukannya merasa bersalah, Jeno malah tersenyum melihat kondisi Nasafa bangun tidur.

"Gakusah ketawa, Gaada yang lucuuu!!!"

Jeno mendekat, "iya maaf, aku mau minta tolong, Na"

"Lo tau ga sih ini tuh jam berapaa?"ucap ketus Nasafa.

"Heh, atuh pagi -pagi jangan marah -marah atuh neng, gaboleh kasar gituu tauu"

Nasafa menghela napas sembari mengucek mata yang dimana nyawa nya masih setengah sadar.

"Lo yang buat gue naik darah, Jeno!"

"Naa.. akuu -kamu, gaboleh kasar loh"ucapnya sembari tersenyum.

"Maaf yaaa cantikkk, nih aku bawain sarapan yaa. Kita sarapan dulu terus nanti aku cerita mau minta tolong apa. Okeee cantik?"jelaanya.

Sembari menghela napas berat, "yaudah, masuk!"

Keduanya masuk, Nasafa mempersilakan Jeno duduk dimeja makan kayu yang berwarna coklat mengkilat itu, "duduk dulu, aku mau cuci muka dulu".

Nasafa KalimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang