Sama seperti hari biasanya, Nasafa masih dengan kecintaanya pada malam hari, gadis yang duduk disebelah Kalim kini sudah tak banyak murung, setelah hampir satu minggu gadis itu masih dengan hobinya yang aneh.
Ya. Bukan Nasafa jika tak membuat seorang jatung Kalim hampir tidak lagi berada ditempatnya. Sama seperti hari ini, gadis itu ketahuan membolos kelas hari ini. Kemarin tingkah Nasafa memang agak beda, tiba tiba ia meminta pada Kalim untuk tidak mengantarnya pulang dengan alasan ingin ketoko buku sendiri.
Hari itu, Kalim membiarkan Nasafa sendiri karena ia tahu gadis itu butuh sendiri. Sekarang, Kalim berdiri didepan meja kasir toko buku yang sering Nasafa datangi sebelumnya.
"loh-loh, mas. Si cantik mana toh?"ucap Aji pemuda penjaga toko langganan mereka tersebut.
"Dia emangnya nggak kesini ya, bang?"balas Kalim
"lohh endak toh, kan wes lama mas endak kesini toh."ucap Aji dengan aksen jawanya. Always.
Kalim diam, Gadis itu bohong. Nasafa pergi entah kemana tanpa memberitahu Kalim, sahabatnya.
Untuk apa kamu marah, Kal. Memang nya kamu siapa huh? Hanya sahabatnya bukan. Ucap Kalim dalam pikirannya sendiri.
Terserah. Apapun yang dipikiran lakilaki itu yang jelas, sekarang Kalim harus bertatap mata dengan Nasa. Kalim harus mendengar alasan kenapa gadis itu suka sekali berbohong dengannya.
Langit sudah semakin gelap, sudah kurang lebih dua jam Kalim duduk diteras rumah Nasafa, tak selang beberapa lama. Gadis itu muncul sembari tersenyum seakan tak merasa bersalah, jangan tanya bagaimana Kalim karena tatapan mata itu kini sudah tajam menatap gadis yg tengah bejalan didepannya.
"Apa?" ujar Nasafa seperti tak ada apa apa.
Kalim masih diam.
"Ada apa sih, Kal?."ucap Nasafa sekali lagi
"Ada apa? Setelah ngilang seharian kamu tanya ada apa?."ujar Kalim
"Bentar-bentar, kamu kenapa sih, Kal?"Nasafa kebinggungan
"Kamu yang kenapa, Na. Ada apa?"
"Aku? Aku gapapa"
"Tadi siang aku kekelas kamu, kamu gaada"
Nasa diam sejenak, "Aku diperpus, Kal"
"Gak usah bohong, Nasafa. Aku tahu ada yang lagi kamu sembunyiin kan?. Aku kan udah bilang kalo kamu butuh apa apa, aku ada. Aku pasti bantu kamu kok, tapi jangan bolos kelas gini dong, Na"jelas Kalim sembari memperlihatkan wajah khawatirnya
"Udah berapa hari coba kamu bolos kayak gini? Jangan gini, Na. Jangan suka kayak gini, kamu buat aku khawatir sekaligus bingung tau gak"ucapnya sekali lagi
"Kalim, apaan sih? Aku bukan anak kecil lagi, yang kemana mana harus izin dulu. Aku bisa jaga diri aku sendiri"
Kalim ketawa kecil," jaga diri?" Kalim menarik lengan gadis itu lalu memperlihatkan sayatan yang sering Nasa lakukan, "ini yang kamu bilang bisa jaga diri? Ada sayatan baru lagi kan?"
Nasafa terdiam.
"Na, kalo kamu mau pergi, aku temenin kamu kemanapun asal aku ikut. Tapi kamu harus selesai kelasmu dulu yaa"
Nasafa hanya diam sembari menatap kedepan.
"Teliganya dipakek gaa?"ucap Kalim sembari penyentil teliga Nasafa
"IYAA!!"
✧
Baru beberapa menit yang lalu kelas Nasafa berakhir, gadis itu melirik jam yang sudah menunjukan pukul setengah satu. Lalu bergegas meninggalkan kelas

KAMU SEDANG MEMBACA
Nasafa Kalim
Fiksi Penggemar"seengaknya na, kalo kamu gabisa baik sama orang lain, cukup sama diri kamu sendiri" Aku berusaha menyakinkan semesta untuk memberi mu bahagia yang tiada tara, jika caranya adalah menjauhkan mu dari aku. Maka, lakukan lah wahai semesta. lakukan lah...