01. Prolog

1.2K 60 8
                                    

‼️Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan tokoh/karakter dan tempat dalam cerita ini, hanya merupakan kebetulan semata tanpa ada unsur kesengajaan ‼️

Hi Guys
Happy Reading!

___

Austin Alvaro, cowok tampan dan sejuta pesona tapi banyak yang menyesali kesempurnaan laki-laki itu yaitu dia tunawicara (bisu).

Austin Alvaro sering disapa dengan Al, melangkahkan kaki di koridor sekolah yang lumayan cukup ramai, bisik bisik para warga sekolah tidak di hiraukan. Sudah biasa banyak yang menghina dan menjelekkan kekurangan dirinya.

Tetapi Al bukan cowok lemah dia tetap berdiri tegak dengan dagu terangkat angkuh dan tatapan lurus ke depan.

Al memasuki ruangan yang bertuliskan "Welcome to class XI - 2" kelas dengan fasilitas lengkap. Mulai dari AC, LCD Projector, High-Speed Internet, dan perlengkapan modern lainnya sehingga kegiatan belajar-mengajar di kelas itupun menjadi lebih nyaman.

Ruang kelas di SMA Nusa Bangsa terdapat 14 ruang kelas, yang terdiri dari atas 7 ruang kelas di lantai 1 dan 7 ruang kelas di lantai 2. Setiap ruang kelas dapat menampung maksimal 33 siswa. Sebagian besar ruang kelas merupakan ruang teori.

Al menyimpan tas dan duduk di samping perempuan cantik bermata sipit, namanya Angelica.

"Baru datang Al? Gak biasanya kamu kesiangan" tanya Angel.

Al tersenyum dan merongoh buku notes di saku seragamnya dan menulis sesuatu.

"Iya Angel, tadi di jalan ban sepeda aku bocor terkena paku :'("

Angel tertawa melihat emoticon yang di tulis Al, Al memasang muka kesal karena di ejek Angel dan membuang muka. Angel memberhentikan tawaannya.

"Maaf Al, bukannya aku ngejek. Cuma liat emoticon yang ada di tulisan mu itu lucu. Gak cocok sama muka kamu yang selalu datar"

Al menghembuskan nafas dan menulis sesuatu di buku notes nya.

"Nanti jadikan kita ke perpustakaan?"

Angel mengangguk "Iya, aku udah sediain bahan untuk kelompok kita. Tinggal nyari referensi nya aja"

Pembicaraan mereka berdua terhenti saat guru memasuki kelas, tidak terasa jam pelajaran selesai dan bel istirahat pun berbunyi.

Al dan Angel melangkah bersama menuju perpustakaan. Seperti biasa Al menjadi perbincangan warga sekolah karena berjalan dengan pentolan di Nusa Bangsa, Angelica.

"Eh liat deh kok mau maunya ya Angel jalan sama Al yang gak bisa bicara"

"Iya bener, kok mau ya dia sama Al. Ganteng sih ganteng tapi sayang bisu hahaha"

Suara bisik bisik tersebut terdengar jelas di telinga Al dan Angel. Angel melirik Al, Angel mengamit tangan Al dan menautkan jari jemari mereka.

Al menoleh ke samping melihat Angel yang tersenyum seolah menguatkan Al dari omongan kejelekan dan penuh hinaan tersebut.

Di tengah jalan langkah mereka terhenti karena ulah si kembar yang tidak lain adalah adik tiri Al. Mereka adalah Raffa Danendra Atharizz dan Raka Darendra Atharizz.

Raffa merintangkan tangan di hadapan Al dan Angel sedangkan Raka menyandarkan punggung di tembok.

"Wah wah si cantik dan si buruk rupa" ucapan Raffa membuat teman-teman nya tertawa termasuk kembaran nya Raka.

"Liat mereka gandengan" ujar Raka melihat tangan Al dan Angel bertautan.

"Selain bisu rupanya dia butaaa" gelak tawa menggema di koridor tersebut.

Angel mengepalkan tangannya erat, Angel menoleh kearah Al. Rupanya cowok itu hanya diam dengan wajah datarnya, seperti tidak terusik dengan tingkah si kembar dan teman mereka.

"Eh bocah!! Jangan kurang ajar lo!! Kita berdua senior lo disini, Ga usah belagu deh lo!!" gertak Angel.

"Uhh atutt akak senior kita marah ni guys hahaha" seruan dan tawa mereka menambah kekesalan Angel.

Saat Angel akan membalas Al menarik tangan Angel menjauh dari mereka. Karena percuma melawan mereka malah akan semakin mengolok olok dan besar kepala.

"Al kenapa si kamu malah narik aku! Mereka udah kurang ajar tau!"

Al tersenyum dan mengelus puncak kepala Angel. Al menulis di buku notes nya dan menyodorkan kepada Angel.

"Biarin aja mereka, lagian semakin kita lawan mereka bakalan makin besar kepala! Lagian mereka bener kok, aku orang cacat dan gak ada yang mau berteman sama aku. Aku udah terbiasa dengan ejekan dan hinaan mereka."

Angel tertegun, baru pertama kali dia melihat ketulusan seseorang. Angel yakin dengan pilihannya dia akan menjadi teman bagi Al, dan akan menemani baik suka maupun duka.

Mereka pun melanjutkan langkah mereka ke perpustakaan.

.....

Bel sekolah berbunyi nyaring, semua murid sibuk membereskan buku ke tasnya.

"Al, pulang bareng aku mau gak?" Tanya Angel

Al menggelengkan kepala dan menulis di buku notes nya. "Maaf, aku bukan nolak kebaikan kamu. Cuma aku harus ambil sepeda aku di bengkel"

Angel tersenyum dan mengendong tas nya.

"Ya udah aku duluan ya, soalnya supir aku udah jemput. Bye Al sampai ketemu besok" Ucap Angel sambil melambaikan tangannya.

Al juga melambaikan tangannya, sekarang Al berjalan sendiri di koridor dan dari arah belakang ada seseorang yang menarik tasnya, sehingga membuat Al hilang keseimbangan dan tersungkur ke lantai.

Suara gelak tawa menggema, salah satu dari lima kawanan itu mengambil tas Al yang tergeletak di lantai dan melemparnya.

Al bangkit dan membersihkan celananya yang sedikit kotor dan mendekat ke arah mereka untuk mengambil tas nya.

Saat Al sampai di depan Raffa dan mencoba mengambil tas nya, Raffa mengoper tas tersebut ke arah Raka dan terus saja begitu mereka berlima mempermainkan Al dengan mengoper oper tas milik nya. Setelah puas mempermainkan Al, mereka membongkar isi tas tersebut dan membuangnya ke lantai. Tak hanya itu mereka juga merebut uang saku Al dan pergi begitu saja.

Al melihat mereka berjalan menjauhi dirinya, dengan segera Al membereskan buku yang berserakan di lantai.

Sebenarnya uang saku itu, ingin Al gunakan untuk menebus sepedanya di bengkel.

Lantas bagaimana dengan cerita selanjutnya?

To Be Continued ...

27 Mei 23

Anak Haram [Kisah Austin Alvaro]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang