10. Marah Besar

339 17 0
                                    

‼️Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan tokoh/ karakter dan tempat dalam cerita ini, hanya merupakan kebetulan semata tanpa ada unsur kesengajaan ‼️

Hi Guys
Happy Reading!

Part ini masih menceritakan tentang
masa lalu Revan dan Lisa

___

Lisa mengelus perut ratanya, disana ada janin yang berumur 2 Minggu.

"Apa aku Setega itu untuk melenyapkan anak yang dikandungan ku? Bahkan dia belum genap sebulan dan hanya segumpalan darah" Lisa bergumam sambil terisak.

"Dia tidak bersalah, akulah yang bersalah disini, kenapa aku berpikiran jahat kepada anakku sendiri. Apapun yang terjadi kita akan bersama melewati semuanya sayang" Lisa bertekad untuk mempertahankan janinnya, apapun rintangannya ia
akan menjalani berdua bersama dengan anaknya
kelak.

Lisa memberikan ongkos kepada supir taksi saat
lelah sampai di rumah. Lisa berjalan dan membuka
pintu di sana telah ada mama dan papanya tidak lupa
juga adik tirinya Rika.

Semua menatap Lisa dengan tajam, membuat
Lisa bingung.

"kenapa kalian menatap aku seperti itu?" tanya
Lisa, ia merasa risih dan tidak senang karena
tatapan mereka yang mengintimidasi.

Adam-papa Lisa berdiri dihadapan anaknya dan
melempar sebuah amplop puth berlogo rumah sakit. Lisa mengambil amplop tersebut dengan mata
membulat.

Bagaimana bisa? Batin Lisa

Dengan segera Lisa memeriksa tasnya dan di sana tidak ada surat yang ia cari, dimana surat tersebut?

Lisa menghembuskan nafas, baru saja dia tenang dan sekarang masalah menimpanya lagi.

"Surat itu jatuh saat kamu naik taksi, dan Rika menemukannya saat akan menghampirimu" ujar Adam dengan tenang, tapi tatapan mata Adam menyimpan luka dan amarah yang besar.

Renata menghampiri Lisa dan menamparnya.

Plakkk!

"Memalukan, dimana harga dirimu Lisa! Apa kata orang nanti hah?" Bentak Renata.

Rika yang melihat tersenyum sinis.

"Maaf" lirih Lisa.

"Papa kecewa sama kamu Lisa! PAPA TIDAK PERNAH MENGAJARKANMU SEPERTI INI!"

Lisa terisak mendengar penuturan papanya, dia tidak bermaksud membuat mereka kecewa dan menyakiti mereka dengan kehamilannya.

"Siapa ayah dari anak yang kamu kandung?" Tanya Adam dengan nada dingin.

Lisa menggeleng, dia saja tidak tau siapa, bagaimana bisa menjawab pertanyaan papanya.

Adam yang berusaha menahan amarahnya, tidak bisa mengendalikan diri saat tidak ada jawaban dari anaknya tersebut.

Dengan kasar ia menarik rambut Lisa dan menyeretnya keluar rumah.

Lisa terjatuh dilantai karena dorongan Adam, Lisa memeluk perutnya melindungi janin yang berada di sana.

"Bi... Bibi...!" Teriak Adam kepada asisten rumah tangganya. "Bereskan semua barang barang anak ini! Mulai hari ini dia tidak akan tinggal di rumah ini lagi!" Ujar Adam.

Lisa segera memeluk kaki papanya dengan air mata berlinang "Jangan usir Lisa papa, aku mohon".

Adam mendorong Lisa menjauhkannya dari kakinya. " Pergi!! Jangan kembali karena kamu bukan anak aku lagi!".

Anak Haram [Kisah Austin Alvaro]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang