18. Kedinginan

495 27 2
                                    

‼️Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan tokoh/ karakter dan tempat dalam cerita ini, hanya merupakan kebetulan semata tanpa ada unsur kesengajaan ‼️

Hi Guys
Happy Reading!

___

"Saya hanya ingin membantu kalian, saya melihat kalian lagi bingung dan membutuhkan bantuan, bener bukan?"

Raffa melongo "wah, om kok bisa tau sih? Om limbat ya?"

Raka mendengus kesal abangnya ini bener-bener memalukan sekali.

"Goblok! Mana ada limbat seganteng dia, please deh abangku jangan tolol" sebal Raka.

Revan tertawa renyah, anak kembar ini sungguh luar biasa.

"Tidak, saya bukan limbat, apalagi roy kiyosi atau sebagainya" ucap Revan.

"jadi ada yang bisa saya bantu? Katakan?"

"Ah! Saya hanya ingin membantu saja, saya tidak bermaksud untuk memaksa, dan engga apa apa kalau kalian tidak ingin-"

Raffa tertawa melihat Revan yang tiba tiba saja menjadi sedikit cerewet.

"Enggak apa apa kok om. Sans aja deh. Om gugup banget kayak mau diterkam harimau aja"

Lalu si kembar saling bertatapan.

"Okey, jadi gini om, ini bukan masalah kami yah om, tapi ini tuh masalahnya--"

"Abang kamii" Sambung Raka.

"Shitt ngapain dibilangg!!" Raffa menepuk jidatnya.

Revan hanya tersenyum kecil melihat mereka mencoba menutupi nya, meski sebenarnya Revan tahu jelas bahwa itu adalah masalah mereka. Dan Revan mulai mendengarkan cerita mereka.

Sikembar bercerita.
Mulai dari kondisi al yang sering dipukuli, kebencian keluarga terhadapnya, Joshua yang berselingkuh dari Lisa, mereka bercerita dengan sungguh berhati hati. Karna bisa gawat kalau ketahuan.

Namun sayang nya Revan tahu jelas.
Siapa peran dibalik semua samaran itu. Meski raut wajah nya santai, namun tangannya di bawah meja dia kepalkan kuat.

"bagaimana bisa ini semua terjadi?? Apa yang telah terjadi selama ini?" gumam Revan.

"jadi om?om!" Raka melambaikan tangan nya

"Ah? Ya?" Raka memecahkan lamunan Revan.

"Ah! Maaf?" Revan kembali fokus.

"Jadi gimana pendapat om sama masalah ini?"

Revan hanya menggaruk belakang lehernya yang sama sekali tidak gatal.

"Hmm.. bagaimana ya.. Sepertinya om juga kurang tau" Revan hanya tersenyum kecil.

"YAAAAHHHH om mah,udah berbusa busa mulut kami cerita, lah si om malah ga tau" Raffa cemberut.

"Maafin om dehh... gimana kalau om traktir kalian apa aja makanan yang mau kalian makan disini? Sebagai permintaan maaf sekaligus terimakasih karna udah mau cerita ke om?"

Wajah Raffa dan Raka yang awalnya cemberut, menjadi bersemangat kembali. "Oh kalau om maksa sih apa boleh buat kan?" Raka menedipkan mata nya.

Lalu mereka mulai memesan makanan.
Sedangkan Revan sibuk dengan pikiran nya.

Sedangkan dengan keadaan Al

Pukul 14.20 WIB
Suara gesekan roda pintu pagar terdengar oleh Al yang sedang nyuci baju dikamar mandi. Rika pulang, setibanya ia langsung memasuki kamarnya.

Al telah menyelesaikan cucian baju. Pergelangan baju nya masih tergulung diatas siku. Ia berniat untuk melanjutkan beberapa kegiatan bersih bersih yang entah mengapa telah menjadi tugasnya ketika ia memasuki kediaman ini.

Tiba tiba saja seseorang berjalan.
Setengah berlari ke arah al, dan meremas kedua bahunya membuatnya terkejut sekaligus merintih kecil.

Setelan pakaian mencolok sama seperti wanita di foto yang di kirim oleh si kembar. Ya, wanita itu Rika. Rasanya sangat memuakkan.

Tatapan Al tentang Rika kiat menurun ke titik lebih buruk dari sebelumnya. Mengingat bahwa wanita ini lah yang diam diam telah berselingkuh bersama Joshua. Bahkan mereka sampai berani menikah siri secara diam-diam.

Dunia orang dewasa terasa kotor.

"HEI. SEKARANG KAMU UDAH BERANI MENGABAIKAN AKU YA??" Cengkraman nya semakin kuat.

Al tersadar dari lamunan nya dan langsung menatap wajah Rika yang penuh amarah.

"NGAKU YAA, KAMU KAN YANG UDAH GELEDAH KAMAR KU???"

"Bagaimana bisa Rika tau? Bagaimana sekarang? Kecerobohan. Aku melakukan kecerobohan" Al memucat. Al hanya diam tak berkutik.

"ANAK SIALANNN!!!!" Rika berteriak emosi.

Rika melepaskan cengraman nya. Dia mulai menggigit kukunya

"Apa saja yang telah anak haram itu lihat?" Perasaan panik, takut, marah tengah menyelimutinya.

Al hanya berdiri mematung, mencoba menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Tangan nya masih memegang gagang sapu dengan gemetaran. Namun ia mencoba untuk tak terlalu menampakkan nya.

Rika yang tadi nya berjalan mondar mandir sambil menggigit kukunya. Disela kepanikan nya, terdengar deringan ponsel di saku nya.

Rika mencoba mengatur nada nya setenang mungkin, Hanya berselang dua menit, rika menyelesaikan obrolan telepon nya.

Aneh. Wajah itu terlihat lebih lega.

"Aaah.. bagaimana ini... sepertinya nenek mu akan ada janji tambahan..dan para bibi pembantu juga tidak ada. Jadi hanya ada kita berdua kan?"
Rika menyeringai

"Kurasa ibu akan pulang lebih lama, katanya dia ada janji tambahan setelah chek kesehatan. Tak ada bibi pembantu juga dirumah ini. Jadi hanya ada aku dan dia kan? Hanya berdua kan?" Rika bergumam.

"Yaah...memangnya siapa yang peduli jika terjadi sesuatu padanya" Rika menyeringai.

Rika menarik rambut Al dan menyeret Al ke kamar mandi, Rika memasukkan kepala Al ke dalam bak mandi sampai Al hampir saja kehilangan nafasnya.

"KAMU KAN YANG AMBILL!?? KAMU KAN YANG UDAH GELEDAH KAMARKU NGAKU KAMUU!! KAMU KIRA AKU GA TAU?? DARI KEMAREN GERAKANMU MENCURIGAKAN BANGET, KAMU KIRA AKU GA TAU APA YANG KAMU RENCANAIN HAH??" Rika memaki-maki Al habis-habisan.

"APA? KAMU MAU LAPORIN AKU? SILAHKAN AJA LAPORIN AKU KE MEREKA, TAPI SETELAH ITU KAMU AKAN MERASA MENYESAL BANGET ATAS APA YANG AKAN TERJADI KE LISA SELANJUT NYA" Rika mengancam Al jika ia membongkar kejahatannya.

Al yang sudah basah dan tak berdaya diseret oleh Rika ke gudang kecil yg ada dirumah renata. Gudang tersebut sangat gelap dan penuh abu karena sudah lama ruang itu tidak dipakai. Setelah menyeret Al, Rika mendorong Al masuk ke gudang yang sunyi itu dan lalu menguncinya.

Al yang kedinginan akibat basah-basahan terus menggedor-gedor pintu, berharap tantenya itu membuka pintunya. Hingga akhirnya dia terdiam pasrah, bimbang dan putus asa untuk menceritakan semua kejahatan Rika dan Joshua. Al cuma bisa duduk terdiam di gudang gelap menggalau.

To be continued...

23 Desember 2023

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anak Haram [Kisah Austin Alvaro]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang