04. Cerai?

457 41 2
                                    

‼️Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan tokoh/karakter dan tempat dalam cerita ini, hanya merupakan kebetulan semata tanpa ada unsur kesengajaan ‼️

Hi Guys
Happy Reading!

___

Lisa membereskan pakaian dirinya dan juga pakaian Al ke dalam tas, malam ini dia akan pergi dari rumah mamanya. Jika mereka tidak menerima Al dengan baik maka mereka sama saja tidak menerima dirinya.

Keputusan nya meninggalkan kota Bandung sudah bulat, dia tidak mau membuat anaknya tertekan dengan semua keluarga nya disini.

Cukup Lisa bersabar menghadapi mereka, sudah berapa kali Lisa katakan Al tidak bersalah, melainkan dirinya lah yang bersalah tapi semua orang menutup mata dengan kebenaran yang ada.

Lisa menatap Al yang tertidur pulas dengan wajah yang damai, seketika membuat hati Lisa tenang. Dari awal Lisa hidup dan bertahan hanya untuk Al. Sebelum Joshua melamar Lisa, ia meminta untuk memperlakukan Al dengan baik dan menganggap sebagai anaknya.

Joshua pun berhasil meluluhkan hati Lisa yang bersikap baik kepada Al, menyayangi nya dengan sepenuh hati.

Tetapi setelah kelahiran si kembar, Joshua berubah seketika, ntah karena alasan apa, Joshua selalu menyakiti Al baik dari fisik maupun batinnya.

Yang lebih parahnya, Joshua seolah memprovokator anak kembarnya untuk membenci Al.

Lisa menyusun pakaian ke dalam tas dan merapikan agar pakaian itu muat di dalam tas.

Suara derit pintu mengalihkan kegiatan Lisa.

"Kamu ngapain? Dan mau kemana malam malam begini!" Tanya Joshua.

Lisa menghembuskan napas lelah "Aku akan pergi dari sini, kehadiran ku tidak di inginkan disini bukan?"

Joshua mendengus dan menatap Al yang tertidur pulas
"PASTI KARENA ANAK SIALAN ITUKAN!!" Bentak Joshua dan menunjuk Al.

"DAN ANAK SIALAN ITU ADALAH ANAKKU!" Teriak Lisa membuat Al terusik dan bangun dari tidurnya.

Joshua menghampiri Al yang baru bangun mengumpulkan nyawanya, dan menyeret tubuh ringkih itu.

"APA YANG KAMU LAKUKAN PADA ANAKKU!" Bentak Lisa murka melihat Joshua menarik kasar Al dan membawanya keluar dari kamar.

Al mengikuti langkah Joshua dengan tertatih tatih dan meringis saat cengkraman Joshua semakin erat seolah ingin membuat tangannya patah.

Lisa berlari mengikuti Joshua yang membawa Al, air matanya luruh melihat Al yang meringis kesakitan.

Al jatuh tersungkur karena dorongan dari Joshua yang kuat dan kepalanya terpentok ujung meja membuat sedikit luka dan mengeluarkan darah.

Lisa yang murka pun menampar Joshua.

Plakk!!

Satu tamparan untuk Joshua, Lisa merasa emosinya sudah di ubun ubun.

Joshua mencengkram lengan Lisa dan menatapnya tajam.

"KAMU SUDAH BERANI HAH!!" Bentak Joshua dan menaikan suaranya satu oktaf.

Membuat seisi rumah terbangun dengan perkelahian mereka. Al berdiri dan melepaskan cengkraman Joshua di lengan Lisa. Al memeluk Lisa dan menghapus air mata itu.

"Ada apa ini? Kenapa ribut-ribut?" Tanya Renata.

Joshua membuang muka, Renata menghampiri mereka.

"Apa yang kamu lakukan Lisa! Kenapa kamu menampar suami mu!" Bentak Renata

Lisa memutar bola matanya jengah dan melepas rengkuhan Al dan membawa anaknya ke belakang tubuhnya.

"Karena dia pantas mendapatkan itu ma!" Lisa berkata dengan dingin dan datar.

"Harusnya kamu beruntung mendapat kan suami seperti Joshua, dia mau menikahi mu meski dia tau kekurangan mu!" Ujar Renata.

"Aku tidak memintanya, bahkan aku meminta CERAI SAAT INI JUGA! jika dia terus bersikap kasar terhadap Al sama saja dia menyakiti ku!" Tegas Lisa

"Apa kamu bilang CERAI?" Sahut Joshua

"IYA CERAI, AKU MEMINTA TALAK SAAT INI JUGA, Jika kamu terus menerus berbuat kasar terhadap Al!" Bentak Lisa

Sedangkan si kembar hanya diam melihat pertengkaran antara orangtuanya itu tanpa mau menggangu mereka diam, di anak tangga mereka menyimak semuanya.

"Jadi gara gara anak sialan ini!" Renata menarik tubuh Al dan mencekal Al.

Plakk!!

Sebuah tamparan mengenai wajah Al sehingga sudut bibir Al mengeluarkan darah rasa sakit di wajahnya tidak sebanding dengan perkataan mereka yang menyakiti relung hatinya.

"Anak Haram! Kenapa tidak mati saja kamu! Tidak berguna, liat apa yang kamu lakukan membuat rumah tangga anakku berantakan. Tidak puaskah dirimu mencari ulah hah!" Bentak Renata di depan Al.

Al memegang pipinya dan menggeleng kepala. Lisa menatap tajam mamanya, berani beraninya mereka menyakiti anaknya sedemikian rupa. Lisa membesarkan Al dengan jernih payahnya sendiri tanpa meminta bahkan mengemis untuk meminta bantuan dari mereka.

"Mama sungguh keterlaluan, seharusnya mama sadar! SEMUA GARA GARA MAMA, INI SEMUA GARA GARA MAMA!" Bentak Lisa.

"BERANI BERANINYA KAMU MEMBENTAK IBU YANG SUDAH MEMBESARKAN KAMU! DASAR ANAK TAK TAHU BALAS BUDI!!" Renata kembali membentak Lisa.

"Bagaimana aku tidak aku membentak mama, MAMA SENDIRI SAMPAI TEGA MENAMPAR CUCU MAMA SENDIRI!" Tegas Lisa.

Lisa mengelus pipi Al dengan sayang dan membersihkan darah di pelipis maupun bibir Al.

"Kalian menyakiti anakku, secara tidak langsung kalian menyakitiku, kalian menghinanya berarti kalian menghinaku"

Lisa memeluk Al dengan tubuh bergetar "Maafkan bunda sayang, bunda janji akan menemukan ayahmu secepatnya. Mungkin disana kamu merasa bahagia dibandingkan di sisi bunda. Disini banyak yang tidak menginginkan kita."

Lantas bagaimana dengan cerita selanjutnya?

To Be Continued...

14 JUNI 2023

Anak Haram [Kisah Austin Alvaro]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang