11. Berjuang Demi Al

360 30 0
                                    

‼️Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan tokoh/ karakter dan tempat dalam cerita ini, hanya merupakan kebetulan semata tanpa ada unsur kesengajaan ‼️

Hi Guys
Happy Reading!

Setengah Part ini masih menceritakan
tentang masa lalu Revan dan Lisa

___

Revan terus mencari Lisa baik sekitar Bandung maupun Jakarta. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, sehingga pada tahun ke tiga Revan menemukan Lisa.

Ya Revan menemukan Lisa di Bogor, saat melakukan perjalanan bisnisnya, Revan tidak sengaja bertemu Lisa disebuah cafe, saat itu Revan menunggu klien.

Lisa menghampiri dengan sebuah buku, Revan sempat terkejut melihat kondisi Lisa yang kurus dan pipi tirus. Hingga lamunannya buyar mendengar suara lembut wanita itu.

"permisi.." Lisa menyondorkan sebuah menu.

Revan menerimanya dan segera memesan, setelah itu dia melihat Lisa dengan gesit membersihkan meja.

Sehingga waktu tidak terasa, Revan menunggu cafe tutup. Ia memantau Lisa di dalam mobil.

Revan mengikuti Lisa yang pulang menggunakan angkutan umum sehingga membawanya ke rumah rusun dekat pinggir jalan.

Revan melihat anak kecil sekiranya berumur 2-3 tahun memeluk kaki Lisa erat. Hatinya terharu melihat pemandangan indah tersebut.

"apakah dia anakku?" tanya Revan dalam hati.

Dengan ragu Revan mendekat sebelum sebuah suara anak kecil melumpuhkan saraf otaknya sehingga ia terdiam di tempat.

"Papaaa.." teriak anak yang berada di gendongan Lisa.

Revan akan menghampiri dan merintangkan tangan, tetapi langkahnya tertunda kembali melihat adegan menyesakkan.

Anak itu turun dari pangkuan Lisa dan berlari menghampiri lelaki yang tidak ia kenal di belakang tubuhnya.

"papa pulang?" tanya Al "papaa bawa apa buat Al"

Johsua tersenyum "papaa bawakan sesuatu buat Al. Pasti Al suka? Tapi apa perintah papa dilaksanakan selama papa tidak ada?"

Al mengangguk antusias "Al tidak rewel papaa? Al juga udah jaga bunda dengan baik!"

Johsua yang gemas menggendong Al dan menghujaminya dengan ciuman di wajah imut Al.

"papa belikan Al sepeda, jadi Al gak usah diam menonton teman yang naik sepedah atau mendorong sepedah orang lain!" ujar Johsua "karena Al mulai besok akan mengayuh sepedah"

Pekikan bahagia terpatri di wajah kecil Al, melihat kebahagian itu membuat langkah Revan mundur. Dia telat, tidak ada celah lagi untuk bersama anak dan wanita tersebut.

Revan mulai ragu dan goyah, apakah anak tersebut anaknya atau dari pria yang di sebut papa.

Revan mengeram dan meremas rambutnya kasar, ntah kenapa mengingat kejadian barusan membuatnya sesak dan sakit.

"aarrgghhh... Sial" maki Revan dan memukul stir mobil dengan keras.

Semenjak kejadian tersebut Revan pergi dan tidak menemui Lisa, dia enggan untuk bertemu.

Sehingga ia meninggalkan Indonesia dan memilih pergi ke Hongkong untuk membangun bisnisnya, setelah belasan tahun Revan kembali dan mencari Lisa dan anak itu.

Selama ia pergi, ia selalu bermimpi didatangin anak laki laki yang mirip dengan beberapa tahun ia temui saat mengikuti Lisa.

Anak itu meminta pertolongannya dengan derai air mata, membuat hati Revan tidak tenang dan sakit melihat anaknya yang menangis tergugu.

Anak Haram [Kisah Austin Alvaro]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang