08. Tes DNA

494 37 8
                                    

‼️Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan tokoh/karakter dan tempat dalam cerita ini, hanya merupakan kebetulan semata tanpa ada unsur kesengajaan ‼️

Hi Guys
Happy Reading!

___

Al sendirian di ruangan dia merasa bosan, si kembar pergi ke sekolah dan Lisa pulang ke rumah karena ada urusan.

Al membawa tongkat infusnya dan berjalan ke luar menuju ke arah taman, mungkin duduk di taman akan mengurangi beban yang di tanggungnya dengan langkah tertatih tatih Al berjalan.

Kadang dia harus menyangga tubuhnya dengan bersandar di tembok, kepalanya masih pusing ditambah kakinya yang sakit bekas injakan Joshua membuat susah berjalan.

Al duduk di gazebo taman menghirup angin segar, sekilas dia mengingat perkataan Joshua saat mendatanginya.

Flashback on

Al membaca buku untuk menemani kesendiriannya, mungkin karena terlalu larut membaca Al tidak mengetahui kehadiran Joshua.

Joshua merebut buku Al, membuat Al terkejut dan menatap Joshua.

"Bagaimana keadaan mu?" Tanya Joshua dan meneliti tubuh Al, hanya perban yang melilit melingkari kepala Al tidak ada luka lagi itulah menurut pemikiran Joshua.

Al menunduk. Jujur dia merasa takut, dan tangannya memilit selimbut yang ia kenakan.

"Apa kau merasa senang sekarang! Merasa hebat dengan drama yang kau buat ibu mu meminta kami berpisah!" Ujar Joshua.

Al mendongak menatap tidak percaya dengan penuturan Joshua, lalu ia menggeleng. Dia tidak pernah meminta Lisa untuk pergi.

"Hah percuma aku ngomong panjang lebar dgn mu! Sedangkan kau hanya bisa menggeleng dan mengganguk saja! Menyebalkan" Dengus Joshua.

Al memejamkan matanya dalam hati dia berucap kata sabar.

"Aku minta kamu bicara sama ibu mu untuk tidak melakukan hal konyol itu, aku yakin jika kamu yang minta dia akan menurutinya! Lakukan segera mungkin, jika kamu tidak mau terjadi apa apa terhadap ibu mu, mengerti!" Ancam Joshua, membuat Al meremas selimutnya.

Al ingin sekali bicara terhadap Joshua "jangan sakiti bunda" tapi apa, dia tidak bisa melakukan hal tersebut lidahnya terasa kaku.

Al tidak ingin Lisa tersakiti, sudah cukup Lisa menderita jangan di tambah lagi.

Flashback off

"Cuaca hari ini bagus dan cerah ya, tetapi kenapa yang di sampingku ini terasa muram dan mendung?"

Al tersentak kaget dan menoleh, dia melihat Revan duduk di sampingnya.

"Hai kita bertemu lagi" Revan melambaikan tangannya.

Al tersenyum, dia mencari buku notesnya di kantong pakaian rumah sakit tapi tidak menemukan buku tersebut mungkin tertinggal di kamarnya.

Revan yang tau hal tersebut, segera mengeluarkan buku kecil dan sebuah spidol.

"Untuk kamu.."

Anak Haram [Kisah Austin Alvaro]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang