02. Mutisme

635 44 10
                                    

‼️Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan tokoh/karakter dan tempat dalam cerita ini, hanya merupakan kebetulan semata tanpa ada unsur kesengajaan ‼️

Hii Guys
Happy Reading!

___

Al berjalan menyusuri jalan setapak demi setapak, jam telah menunjukkan 17.20 WIB. Jam pulang sekolah jam 15.00 WIB. Jarak sekolah dan rumah sangatlah jauh, apalagi jika di tempuh dengan berjalan kaki.

Al menghapus keringat yang keluar dari pelipisnya, dia menghembuskan nafas lelah kakinya mulai pegal, langit mulai berubah.

"Semangat Al, bentar lagi sampai" gumam Al di dalam hatinya menyemangati dirinya sendiri.

Al tersenyum melihat pagar yang menjulang ke atas dan melihat rumah bercat putih itu. Al membuka pintu gerbang di bantu oleh satpam.

"Loh kok baru pulang Al? Sepedanya mana?" Tanya pak Samsul yang melirik kanan kiri mencari sepeda majikannya.

Al tertawa dan menulis di buku notesnya.

"Sepeda Al di bengkel pak, tadi gak sempat ambil".

Pak Samsul pun mengangguk "Kenapa gak naik angkutan umum atuh Al? Kan capek jalan kaki apalagi jauh"

"Pengen olah raga aja pak, lagian udah lama gak jalan kaki".

Bohong Al sebenarnya tidak mengatakan yang sebenarnya, siapa juga yang mau jalan kaki dengan jarak sejauh itu. Tapi apa boleh buat, uang sakunya telah di ambil oleh Raffa dan Raka.

.....

Al memasuki rumah di sana telah ada Joshua dan Lisa yang duduk manis membaca majalah sedangkan si kembar Raffa dan Raka asyik memainkan ps.

"Dari mana Al?" tanya Lisa

Al yang akan menulis terhenti karena ucapan menyakitkan dari Joshua.

"Ngapain kamu nanya dia, percuma dia gak bakalan jawab! Orang dia apa-apa mesti nulis? Susah memang ngomong sama orang bisu!!"

Lisa mendengus "Tulis cepat kamu mau nulis apa?"

Al melanjutkan menulisnya dan menyodorkan buku notes nya kepada Lisa.

"Sepeda Al di bengkel bun, tadi pagi sepeda Al kempes, uang Al juga hilang jadi gak bisa nembus sepeda di bengkel bun, makanya Al pulang telat karena jalan kaki".

Lisa menoleh kearah si kembar "Kenapa kalian gak ajak kakak kalian pulang bareng?"

"Aduh bun, masa iya kami harus bareng sama anak cacat, rusak dong citra kami di sekolah" ujar Raffa

"Bener bun, apa kata orang kalo kami berdua bareng sama dengan si buruk rupa? Lagian ya bun mereka semua gak ada yang tau kalo kami bersaudara!" Timpal Raka

Joshua yang mendengar penuturan anak-anak nya pun tersenyum "Iya lah secarakan dia gak makai nama belakang Atharizz, lagian dia gak cocok sama kalian berdua. Nanti yang ada jadi bahan ejekan satu sekolah lagi."

Lisa menatap tiga laki-laki itu dengan berang ada amarah yang tidak bisa dia salurkan.

"Anak sama bapak sama aja!" Keluh Lisa
"Al kamu masuk kamar dan bersihkan diri, sesudah itu makan ya. Besok biar bunda yang akan antar jemput kamu. Sebelum kamu punya kendaraan sendiri." Ucap Lisa.

Anak Haram [Kisah Austin Alvaro]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang