31. Zean Si Paling Peka

3.4K 323 16
                                    

Tubuh Chika khususnya bagian kaki, malam ini benar-benar terasa pegal-pegal. Ternyata mendaki gunung itu memang sangatlah melelahkan. Padahal ia baru mendaki gunung kencana bagaimana jika mendaki rinjani. Ah sudahlah lupakan itu. Cukup sekali, chika tidak mau lagi mendaki. Bukan karena apa-apa tapi hanya dengan membayangkannya saja Chika sudah lelah. Walau memang sih ketika sampai di puncak rasa lelah terbayar dengan suguhan pemandangan indah nan cantik serta udara yang segar. Tapi tetap saja toh harus mengeluarkan tenaga lagi untuk turun ke bawah. Andai ada kendaraan untuk naik langsung ke puncak Chika sudah pasti memilih itu saja.

Tok..tok...tok...

"Masuk!"

Melihat Zean yang datang membuat Chika sedikit heran, "tumben ngetok dulu"

"Biar sopan",

"Coba sekali lagi ngomong, biar apa?"

"Biar sopan sayang"

"Iya deh, moga istiqomah ya sopannya"

"Amiinn"

"Kok bawa makanan", tanya Chika karena Zean membawa nampan berisi sepiring nasi beserta lauk pauknya

"Buat pacarnya aku, pasti laper kan dia belum makan"

"Ih terus mami ngomong apa?"

"Aku tadi bilang ke mami, pacar aku pasti kakinya pegel kasian kecapean. Makanannya aku bawain ke kamarnya aja ya mi. Terus mami bilang, iya Zean"

"Ha kakak nyebut aku apa, pacar?. Kata aku jangan gila sih kak!"

"Lah kan emang kamu pacar aku"

"Ya gak ngomong ke mami juga kali kak"

"Canda sayang mana ada aku bilang gitu"

"Beneran? "

"Iyalah kalo aku bilang gitu mana mungkin dengan santainya aku ada disini sekarang. Yang ada lagi disidang, Zean kenapa kamu pacarin adik kamu sendiri ha?"

"Iya sih, tapi itu bakalan terjadi kan kak. Jadi kak Zean udah nyiapin jawaban belum?"

"Gampang tinggal aku jawab. Ya gimana abis adik akunya cantik banget sih mi, aku kan cinta jadinya. Mami cinta itu gak bisa memilih, kalo aku sama Chika saling Cinta gimana dong. Lagipula pula kan kita gak sedarah mi jadi bolehlah ya"

"Yakin berani ngomong gitu?"

"Berani lah, nanti tapi lah jangan sekarang-sekarang. Belum siap di tampar sama ayah"

"Hahaha ih kakak becanda mulu. Kalo benaran nanti nangis loh"

"Ya udah sih nanti ini bukan sekarang"

"Harus dipikirin dari sekarang tau"

"Gak ah nanti aja. Banyak mikir bikin pusing. Yang penting itu sekarang kamu harus makan dulu sayang"

"Makasih ya kak, udah peka bawain makan ke kamar. Soalnya aku emang rada males turun kaki aku pegel buat jalan"

"Weh iya dong, Zean mah tingkat kepekaannya 100% berfungsi. Gak kayak sih ZEE di cerita DIAM-DIAM SUKA"

"Cerita apa itu?"

"Cerita tentang 2 orang yang bobo bareng mulu tapi gak jadian-jadian, Cuaks...🫢"

Kurang ajar, malah bawa-bawa saya - Alfarizee Harlan

"Hah kok gitu sih ceritanya?"

"Udahlah gak penting. Mending makan, aku suapin ya"

"Iya"

You're Mine {Chikzee} END ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang