05. Perkara bolu

8 6 8
                                    


Happy Reading♡

Markas dulu nggak, zam?" Tanya stevano
Kala kelima cowok ganteng itu sampai di parkiran.

"Tadi si Sean kemana, ya? Cepet banget ngilang nya," sahut Rifky.

"Markas duluan kali." Rafael menimpali.

"Kita susul," kata Azzam kemudian, seraya menaiki motor sport milik nya. Tentu diikuti keempat teman nya.

Melajunya empat motor besar dari parkiran sekolah Wiliams high school yang dikendarai oleh lima orang cowok ganteng, yang tak lain adalah Azzam,Sagara,Rifky,Stevano,dan rafael 
Tentunya berhasil menarik perhatian dari keadaan sekitar. Hal ini memang sudah biasa terjadi.

Azzam adalah ketua pasukan the boys angkatan kedua yang dipilih langsung oleh  Raditya Dika selaku mantan ketua pasukan  the boys angkatan pertama, pada tahun lalu.

Pasukan the boys bukanlah pasukan geng motor biasa. Bukan hanya pasukan geng motor yang sering membuat masalah dan meresahkan masyarakat. Melainkan, pasukan the boys adalah pasukan yang selalu menjunjung tinggi kebaikan dan kebenaran.

Maka tak heran, bahwa pasukan the boys cukup terkenal dan di senangi banyak orang. Tapi tak jauh dari itu, the boys juga memiliki banyak musuh, hal itu di sebabkan banyak musuh yang merasa iri dengki, sehingga banyak menimbulkan masalah.

"Kenapa, zam?" Rafael langsung menghentikan motornya di pinggir jalan diikuti oleh teman temannya, karena Azzam sudah menghentikan motornya lebih dulu.

Tanpa menjawab pertanyaan Rafael sebelumnya, Azzam segera melepaskan helm full face nya dan meraih ponsel disakunya yang bergetar. Iya, Azzam berhenti untuk mengangkat panggilan yang ternyata dari mamanya.

"Iya, ma?" Tanya azzam ketika panggilan sudah terhubung.

"Kamu kapan pulang?" Clarissa anindira-- ibu kandung azzam -- bertanya dari arah seberang.

"Aku baru pulang sekolah, ma. Ini mau ke markas bentar."

"Bisa langsung pulang aja gak, sayang?"

Azzam memicingkan matanya. Lalu menoleh sejenak ke arah keempat sahabat nya yang memang tengah memperhatikan, setelah nya pun dia menjawab, "bisa, ma. Aku pulang sekarang, ya."

"Iya, hati hati dijalan ya, sayang jangan ngebut," peringat mama Dira

"Iyaa, ma," sambungan telepon pun langsung terputus sepihak.

Azzam menghela nafas pelan, peka dengan ekspresi wajah keempat sahabatnya yang nampak kecewa, cowok itu pun tersenyum tipis. "Sorry, gue gabisa ke markas, Mama nyuruh langsung balik."

"Huhftt, oke, lah salam buat Mama Lo, zam."Rifky menyahut. Lantas azzam balas dengan anggukan.

"Cek keadaan markas ya, kalo ada apa-apa hubungin gue. Paling nanti malem gue Ke markas ," kata Azzam lagi.

"Siap,bos!" Jawab Stevano.

"Yaudah kita berangkat duluan, Lo hati hati." Rafael ikut menimpali.

Azzam mengangguk lagi. "Aman, kalian juga," balasnya. Setelah itu, motor Rafael, Sagara, Rifky, dan Stevano pun melaju meninggalkan azzam.

Azzam mengenakan helm full face nya kembali. Kalau soalnya Mama nya, Azzam sama sekali tidak melawan. Mau sepenting apapun sebuah urusan, jika mamanya menyuruh pulang pasti akan langsung pulang.

Karena bagi Azzam Mamanya nomor satu, yang akan yang menjadi hal paling penting dalam hidupnya, sampai kapan pun.

Dan tentunya, semua teman dekatnya pun sudah paham jelas akan hal itu. Makanya mereka tidak banyak tanya atau banyak omong jika Azzam mendadak pulang seperti sekarang ini. Padahal awalnya mereka berniat Pergi ke markas terlebih dahulu.

                                 (ʘᴗʘ✿)

"Maa?" Panggil Azzam sedikit keras. Cowok ganteng itu baru saja sampai dirumahnya. Lalu langsung mencari sosok mamanya yang ternyata tengah berada di dapur.

"Mama," panggil Azzam lagi, kali ini sambil mendekati mama Dira. Sontak membuat wanita paruh baya yang selalu cantik itu menoleh.

"Eh, anak mama, cepet banget pulangnya," ujar mama Dira yang tengah asik membuat kue bolu dan memotong nya.

"Mama, bikin kue lagi?" Tanya azzam setelah mencium tangan mamanya yang dibalas anggukan. Mamanya itu memang hobi sekali membuat kue.

"Iya, nih, abisnya mama gabut."

Azzam terkekeh pelan mendengar itu, ada-ada saja, pikirnya. "Oh, iya, kalau boleh tau, kenapa Mama nyuruh aku langsung pulang? Mama perlu sesuatu?"

"Iya perlu, zam." Mama Dira menjawab cepat. Ini, mama mau kamu cobain kue buatan mama. Gimana rasanya, enak atau enggak?" Kata mama Dira kali ini sambil menyerahkan sepotong kue bolu kearah Azzam.

Azzam spontan mengerjapkan matanya. Lalu merosot kan bahunya lemas." Ya allah, mama. Aku kira ada yang penting, loh,"ucapnya lesu. Ternyata hanya untuk nyobain kue bolu?

Mama Dira tampak mendengus pelan mendengar itu. "Jadi maksud kamu, kue buatan mama ini gak penting?"

Tentunya Azzam menggeleng." Eh, nggak gitu maksud aku.mama always penting bagi aku. Sini, Azzam cobain kue nya," balas Azzam kemudian melahap kue bolu buatan mama nya dengan lahap. Lantas membuat mamanya tersenyum senang.

"Gimana?"

"Selalu enak, ma," jawab Azzam dengan mulutnya yang sudah dipenuhi kue." Mama emang juara pokonya!"

"Ah, kamu bisa aja!" Mama Dira jadi malu sendiri.

"Aku gak bohong, loh," jawab azzam. Memang kue buatan mamanya itu enak sekali. Dan Azzam sangat menyukai nya.

"Yaudah, dimakan aja kalo enak. Tapi jangan di habisin. Sisain buat Adik kamu," kata mama dira. Just information, Azzam mempunyai satu adik perempuan, namanya anastasya claudia. Dan umurnya hanya berbeda dua tahun dengan dia.

"Siap, Mama. Tapi aku mau ke kamar dulu, mau ganti baju, gerah."

"Gih, sayang. Nanti kesini lagi makan."

"Oke ma!" Jawab azzam, lalu segera pergi dari sana menuju kamar nya.

Segini dulu okey👌
Nextttttt partt? Jan lupa vote🌟 komen and sharee gess🌷






Tentang Kita!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang