Happy reading 💐
Setelah kejadian kemarin, elmira menjadi seorang yang lumayan pendiam. Ia bahkan menjadi lebih diam dari biasanya. Tak banyak bicara. Ia sadar kini nama baik nya mulai jatuh lagi. Bahkan kemarin dirinya sempat di panggil kepala sekolah.
Saat ini ia sedang tak bersemangat untuk sekolah ia berjalan gontai menyusuri koridor. Tatapan nya terus mengarah pada ujung sepatunya. Langkah terhenti saat ekor matanya menyorot jelas dua kaki dengan sepatu Converse hitam sebagai alasnya.
"Azzam?" Pemiliknya dan tak lain dan tak bukan adalah Azzam.
Sedangkan pemilik nama yang baru saja disebut Elmira tadi hanya senyum singkat namun hangat.
"Ngapain Lo," jutek elmira, mood nya sedang tidak baik hari ini. Terlebih karena kejadian kemarin.
Azzam mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Lalu ia berikan sebatang cokelat.
Dengan mata berbinar, Elmira pun menerimanya. Walaupun dia seorang gadis galak nan jutek, tapi dia sangat menyukai yang namanya cokelat. Mau tak mau mood nya langsung kembali normal jika dia memakan cokelat.
"Buat gue?" Tanya elmira menatap cokelat itu dan Azzam secara bergantian.
"Gak, itu buat kucing," balas lelaki itu dingin.
"Terus ngapain coba Lo kasih ke gue? Emang kucing doyan cokelat apa?!" Gadis itu kesal lalu mengembalikan cokelat itu ke tangan si pemberi.
Azzam pun hanya terkekeh. Gadis ini lucu sekali.
"Lucu juga kalau marah," gumamnya yang masih bisa di dengar oleh Elmira.
"Kucing gak doyan cokelat," lanjutnya.
Elmira lalu menatap nya heran dan juga kesal.
"Buat Lo," ujar Azzam kemudian.
Azzam mengambil tangan kanan Elmira lalu membalik telapak tangannya hingga berada di posisi atas. Diletakkannya cokelat itu di tangan Elmira.
Elmira yang menerimanya hanya melongo. Kaget dengan perlakuan Azzam ini.
Jantung nya terus melonjak. Hatinya terus berteriak. Bahkan sepertinya, cacing di perutnya juga ikut bersorak heboh.
Ia pun mengembangkan senyum manisnya seraya menatap Azzam.
"Makasih, ketos ganteng." Elmira tersenyum lebar.
Elmira pun langsung memakan cokelat di tangannya seperti anak kecil. Beberapa noda kecil bekas cokelat menempel di sekitar bibirnya. Membuat Azzam menatap nya penuh lucu.
Tangannya bergerak untuk menghapus noda noda kecil itu. Membuat elmira tertegun.
"Udah kelas sebelas, makan masih kayak anak kecil," ujar nya seraya mengusap sisa sisa cokelat.
Lagi lagi perlakuan manis Azzam belakangan ini membuat Detak jantungnya selalu tak stabil. Bahkan ia merasakan jika pipinya tengah merah bak kepiting rebus. Rasanya seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di perutnya.
Azzam hanya terkekeh geli melihat ekspresi wajah gadis dihadapannya ini.
"Kelas," ujarnya singkat.
Elmira pun hanya mengangguk saja. Dari pada diam disini, mending ia ke kelas juga.
Kemudia Mereka pun berjalan beriringan menuju kelas masing-masing.
(◕ᴗ◕✿)
Segini dulu yaa🌷
Next part?
Janlup vote komen and sharee ke teman teman kalian atau mantan, pacar bisa juga wkwk
Yang jadi silent reader ga tau cara menghargai ya?

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita!
Teen FictionBagaimana jika disekolah ia menjabat sebagai ketos dan diluar sebagai seorang ketua geng yang paling ditakuti? Ini tentang Azzam dan Elmira seorang gadis yang berhasil mengetuk pintu hati, Azzam. ⚠️Warning⚠️ Lapak ini menga...