18 Januari.
Ulang tahun Elmira akan terasa lebih lengkap karena kepemilikan hatinya pada lelaki dingin bernama Azzam.
Lelaki dingin yang tersihir menjadi hangat dan manis padanya. Menaruh hati dan memilih Azzam bukanlah sesuatu yang buruk. Bahkan itu lebih dari cukup untuk membuat hatinya selalu salah tingkah.
♡♡♡
Elmira terbangun karena suara bising alarmnya.
Ia mengerjapkan matanya, membuka matanya perlahan.
Ia pun melirik alarm nya itu. Jarum terpatri pada alarm telah menunjukkan pukul 06.30 pagi. Elmira langsung menuju kamar mandi dan bersiap menuju sekolahnya.
Setelah bersiap, ia segera menuruni anak tangganya menuju meja makan. Yang ditemukan gadis itu hanya keheningan. Bahkan gadis itu juga tak menemukan keberadaan Papah dan Mamahnya. Melihat batang hidung arshaka saja tidak.
"Mamah, Papah?"
"Abang?"
Ia terus memanggil dengan lantang tiap anggota keluarga nya itu.
Beberapa kali meneriaki nama-nama itu, dan mengedarkan pandangan berulang kali guna menemukan pemilik nama-nama tersebut, namun nihil. Ia bahkan tak menemukan sedikit jejak mereka sedikit pun.
Sebenarnya kemana mereka pergi? Apa karena dirinya terbangun kesiangan, makanya para anggota keluarganya sudah berada dalam kesibukan masing-masing.
Ia pun mengedikan bahu acuh, mengeluarkan ponselnya lalu menelfon seseorang.
Tutt tutt tutt
Nomor yang dituju tidak aktif. Semakin membuat kesal pagi pagi saja.
"Azzam tumben gak angkat telpon gue?"
"Baru juga kemaren, eh ini udah ngilang aja."
"Mana udah telat lagi, naik apa ya?"
"Ini juga pada kemana, sih?"
"Ini lagi cowok satu kenapa gak jemput coba? Ditelfon gak diangkat lagi!" Kesal Elmira.
Elmira terus berdecak sebal. Padahal sudah jelas hari ini harusnya jadi hari bahagia nya, karena hari ini gadis enam belas tahun akan berubah jadi gadis tujuh belas tahun.
Ia selalu mengharapkan jika ulang tahunnya dirayakan bersama orang terdekatnya. Apalagi ia sekarang sudah punya azzam. Lelaki yang selalu ada untuk nya, yang datang begitu cepat dan memutuskan untuk tetap menetap.
Namun sepertinya keinginannya itu akan sirna setelah ini. Bahkan pagi di hari ulang tahunnya saja Papah dan Mamahnya belum mengucapkan apa-apa padanya. Meninggalkan pesan pun tidak.
Azzam pun sama. tidak ada kabar sejak tadi malam. Terakhir ia menghubungi lelaki itu, satu jam sebelum tidur. Dan belum membahas sedikit pun tentang ulang tahunnya. ia mengusap wajahnya frustrasi, lalu keluar rumah memesan ojek online.
15 menit ia memesan, tapi belum ada juga Driver ojek online yang menyangkut. Sedangkan jam terus berjalan, dan sebentar lagi pasti bell masuk akan berbunyi.
Ah, kesialan apa lagi ini? Nasib menyebalkan apa lagi yang akan ia terima lagi hari ini? Bahkan di hari ulang tahunnya? Hari dimana harusnya ia mendapat sejuta ucapan dan kebahagiaan di hari yang spesial ini.
♡♡♡
Elmira masih berlari kecil menuju sekolahnya. Terpaksa ia harus berjalan kaki menuju sekolahnya. Untung jarak sekolah dan rumahnya tidak terlalu jauh. Jadi tidak begitu melelahkan.
Penampilannya yang rapi pagi tadi, kini berubah lusuh dan kusut.
Ia menyeka keringat yang sejak tadi bercucuran di pelipisnya. Karena berlari kecil menuju sekolahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita!
Teen FictionBagaimana jika disekolah ia menjabat sebagai ketos dan diluar sebagai seorang ketua geng yang paling ditakuti? Ini tentang Azzam dan Elmira seorang gadis yang berhasil mengetuk pintu hati, Azzam. ⚠️Warning⚠️ Lapak ini menga...