Hari ini jam pertama di kuasai oleh guru Matematika yang paling menyebalkan di sekolahnya, Bu Ranti. Guru matematika paling galak dan menyeramkan.
Biasanya siswa siswi sekolahnya memberi panggilan istimewa Killer math teacher. Yang artinya, guru matematika paling mematikan.
"Heh, Bu Ranti Dateng! Buruan duduk, jangan rame! Teriak doni, salah satu siswa di kelas Elmira.
Ya, memang itu tugasnya. Berdiri dan berjaga-jaga di depan pintu kelas untuk mengetahui informasi akan guru mapel yang akan masuk kelasnya.
Segera duduk rapi di bangku masing-masing. Suara langkah kaki guru itu terdengar dan perlahan guru itu pun memasuki ruang kelas. Kemudian satu suara memecahkan keheningan di dalam kelas itu.
"Selamat pagi, anak-anak!" Sapanya sedikit lembut tak seperti biasanya. Sedikit membuat Elmira dan teman teman di kelasnya heran.
"Kok tumben lembut? Kek nya ibu tuh salah makan deh," bisik Lea.
"Biarin aja, suka-sukalah," balas elmira tak peduli dan lebih memilih untuk memasang earphone di telinga nya.
"Baik anak-anak! Hari ini ada pengumuman penting. Tanggal 12 Februari nanti akan ada OSN Matematika di bogor, dan sekolah kita akan memberangkatkan dua siswa ataupun siswi untuk mengikuti OSN tersebut. Peserta nantinya akan di pilih guru, jadi siap siap saja. Oh, iya untuk salah satu calon peserta OSN sudah saya pilih dari kelas ini. Dia adalah elmira revalina putri! Seru bu Ranti seraya menunjuk elmira.
"HAH?!"
"Selamat ya, elmira. Nanti akan ada satu siswa yang menemani kamu," lanjut bu Ranti.
"Oh, my Gosh! Damn it!" Umpat elmira pelan.
Elmira terus bergumam menahan amarahnya pada guru menyebalkan itu.
♡♡♡
Selama satu Minggu ini, Azzam dan elmira telah banyak menghabiskan waktu bersama hanya untuk belajar dan mempersiapkan OSN Matematika yang akan mereka hadapi dua hari mendatang.
Hari ini adalah hari Minggu. jadwal belajar padat seorang elmira untuk pertama kalinya terpilih ikut OSN Matematika.
Siang ini, ia dan Azzam akan belajar bersama di sebuah cafe yang bernama Orion cafe. Sebuah cafe kekinian yang cukup luas dan nyaman dengan tema klasik modern. Ya, disinilah mereka berada sekarang.
Tak lama kemudian, sosok yang di tunggu-tunggu pun datang. Lengkap dengan setelan kaos putih polos dan jaket kulit yang menempel, serta celana jeans cowok yang semakin membuat nya terlihat tampan.
"Sorry gue telat," ucap Azzam singkat sambil menyugar rambutnya kebelakang.
"Gak, kok. Gue juga baru nyampe," ujar Elmira sedikit terpana dengan penampilan Azzam.
"Oh, mau pesen apa?" Tawar Azzam sembari melihat-lihat menu yang dipajang di dinding dekat meja mereka.
"Terserah aja,"balas elmira yang kembali asyik bermain ponsel.
Azzam pun duduk di samping gadis itu, kemudian seorang pelayan datang menghampiri mereka.
"Apa ada yang mau dipesan, mas?" Tanya pelayan ramah.
"Gue pesan ice choco latte," ucap Azzam pada pelayan.
"Kalau, pacarnya ini mau pesen apa mas?"
Sontak pertanyaan itu membuat elmira kaget bukan main. Begitu juga dengan Azzam. Pacar? Tunggu, apa maksudnya pacar?
Mereka bahkan baru pergi ke cafe ini sekali. Itu saja baru hari ini. Bagaimana bisa pelayan itu menyebut mereka pacar?
"Temen mba," sahut Azzam dibalas anggukan oleh Elmira.
"Oh, maaf, habis nya kayak cocok sih,"
"Mau, pesan apa mba?" Tanya pelayan itu lagi.
"Cappucino satu," jawab elmira singkat.
"Oke, pesanan akan dibuat. Tunggu dulu, ya? Permisi," akhir pelayan itu sebelum benar benar pergi meninggalkan mereka berdua.
Tak lama, akhirnya pesanan mereka datang. Satu gelas cappucino dan satu gelas ice choco latte.
"Ini pesanan nya. selamat menikmati," ujar pelayan cafe tadi.
Setelahnya, Azzam dan elmira kembali fokus pada tujuan utama mereka datang ke cafe ini. Belajar untuk OSN Matematika yang akan mereka hadapi dua hari mendatang.
Mereka pun mengeluarkan buku masing-masing dan beberapa buku materi serta panduan OSN Matematika.
"Oke, kita mulai dari sini ya?" Katanya sih materi osn besok fungsi invers sama trigonometri. Jadi, kita mulai dari sini." Azzam mulai membuka bukunya dan menjelaskan.
"Oke deh," balas elmira.
Setelahnya mereka benar benar belajar Materi OSN. Bahkan Azzam lebih menguasai dan lincah dalam mengerjakan beberapa soal latihan, juga mengajarkan dan menjelaskan pada Elmira.
Elmira hanya menyimak serius setiap kata yang keluar dari mulut ketua OSIS nya itu. Tampak serius dan sedikit tampan. Diam diam elmira memperhatikan wajah serius nan tampan pemilik nama Raizel Azzam Alfarizi itu. Senyum manis mulai tersungging di bibirnya. Ada detakan aneh di jantung nya, juga perasaan yang tak biasa pada hatinya.
"Kenapa?" Tanya Azzam tiba tiba menoleh mendapati gadis di sampingnya malah tersenyum tak jelas.
Elmira tertangkap basah sedang tersenyum pada sosok yang dikesalinya itu pun mendadak salah tingkah. Ia hanya kembali membuang muka dan menghadap bukunya.
"Gak. Eh, ini tadi gimana? Gue gak paham," balas elmira berusaha membiasakan sikapnya agar tak terlihat begitu salah tingkah.
"Makanya fokus ke buku, bukan orang nya," ledek Azzam dengan tawa kecil nya yang membuat Elmira semakin malu.
"Siapa juga yang ngeliatin Lo? Sok ngerasa banget sih," sinis Elmira.
Azzam hanya mengedikan bahu dan tersenyum kecil melihat tingkah gadis yang biasanya berwajah masam dan garang ini bisa tersenyum. Walau tak mengaku jika sedang tersenyum, namun Azzam dapat merasakan tatapan dan senyum hangat yang singkat dari gadis itu.
Kini berbalik keadaan, Elmira memperhatikan rumus trigonometri yang di cantumkan Azzam dibuku catatannya. Sedangkan Azzam? Jangan di tanya dia sedang apa.
Azzam justru berbalik memperhatikan sosok gadis itu. Tampak manis. Lesung pipinya terlihat muncul walau tak semenonjol saat ia tersenyum tadi.
Satu per satu helai rambut gadis itu berkibar kecil karena angin yang menyapa lewat jendela cafe. Tanpa sadar, bibir Azzam terangkat dan seulas senyum manis terpatri disana.
(✿^‿^)
Dua jam sudah mereka belajar di cafe ini. Jam telah menunjukkan pukul 3 sore. Elmira dan Azzam langsung beranjak keluar cafe.
"Lo, pulang naik apa?" Tanya Azzam seraya memakai helm full face nya.
"Di jemput sopir. Udah sana pulang aja!" Ketus elmira seraya celingukan mencari sopir nya.
"Sopir Lo belum Dateng, 'kan? Bareng gue aja," tawar Azzam seraya menyodorkan helm Bogo berwarna hitam pada elmira.
"Gak," tolak elmira
Azzam bersiap untuk menancapkan gas. Namun tiba tiba langit yang tadinya cerah menjadi abu abu pekat pertanda akan hujan.
"Eh, tunggu!" Teriak elmira
Azzam pun hanya menoleh datar.
"Gue bareng lo aja deh, daripada kehujanan disini. Mana helm nya?" Lanjut elmira.
Azzam kemudian memberikan helm itu. Elmira menggunakannya dan duduk di boncengan penumpang motor lelaki itu.
Mesin, motor pun dihidupkan, mereka mulai menyusuri jalanan yang sedikit basah karena guyuran air hujan. Berpadu dengan macet nya jalan ibu kota.
Haii, janlup Seperti biasaa yaa <3
Beri vote dong biar aku makin Semangatt nulis nyaa jangan jadi silent readers okeyyy.
Spam komen juga yaa, dan sharee ke teman, sahabat, pacar, mantan, juga boleh kok hhee
Yang jadi silent readers gatau cara menghargai ya?

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita!
Fiksi RemajaBagaimana jika disekolah ia menjabat sebagai ketos dan diluar sebagai seorang ketua geng yang paling ditakuti? Ini tentang Azzam dan Elmira seorang gadis yang berhasil mengetuk pintu hati, Azzam. ⚠️Warning⚠️ Lapak ini menga...