10. masalah buruk

6 5 2
                                    

Happy reading 💐

Semenjak memenangkan olimpiade bersama Azzam, kini nama elmira menjadi tenar dengan melesat.

Dirinya mulai sering diperbincangkan, baik oleh guru-guru maupun sesama murid SMA Wiliams high school.

Banyak yang memuji dirinya karena banyak perubahan positif yang terlihat, namun tak sedikit pula yang mengumpat kesal dan tak suka karena elmira telah berani dekat dengan Azzam.

Walau sebatas rekan olimpiade dan Azzam adalah pembimbing nya selama belajar.

Itu pun juga bukan kemauannya. Hanya para guru dan juga lelaki itu --- Azzam, yang terus memaksanya.

Alhasil, dirinya dan azzam berhasil membawa pulang trophy yang kini menjadi kebanggaan sekolah mereka.

Dan dari situ pula, nama baik elmira mulai membesar. Kemenangan itu membawanya pada seribu kebaikan dan keberuntungan.

♡♡♡

"Gila, ra!" Heboh lea yang baru saja berlarian riuh dari arah mading utama.

"Kenapa?"tanya elmira

"Lo belum liat Mading?"

Elmira menggeleng sebagai jawaban.

"Emang ada apa?" Ujar Elmira mulai penasaran dengan kehebohan sahabat nya ini.

"Makanya lo harus liat sekarang!" Ujar Lea

Ia pun hanya menurut saja. Terus berjalan menyingkirkan kerumunan membelah riuh ramai murid yang berkumpul di mading utama.

Akhirnya mereka berhasil sampai depan. Dengan cermat, Elmira langsung membaca selembar kertas berukuran folio kecil yang tertempel disana. Beberapa tulisan buruk dan ujaran kebencian membuat emosinya meledak seketika.

"Anjir! Siapa yang berani nulis ini?!" Sentak Elmira lalu menoleh dan menatap tajam setiap pasang mata yang berada di sekelilingnya itu.

Tatapannya tajam dan mengerikan. Sorotan matanya berkata seolah ia ingin membunuh si pembuat keriuhan.

"Ra, sabar dulu. Jangan sampai reputasi lo yang beberapa hari ini bagus karena olimpiade jadi turun lagi cuman karena ini," ujar Lea menenangkan elmira.

Lea bahkan merasa seram saat berada di dekat Elmira disaat seperti ini. Dimana sahabatnya ini berubah seketika saat sedang emosi. Seperti singa betina yang dibangunkan dari tidurnya.

♡♡♡

Di kelas Azzam sedang ramai-ramainya membicarakan hal yang sama sumbernya tentu dari Mading utama.

"Heh, Lo udah liat Mading belum?" Ujar Rafael

Azzam hanya menggeleng acuh.

"Parah banget yang bikin acara di mading. Bikin Mading utama kayak pasar aja!" Ucap Stevano menggelengkan kepala tak percaya.

"Bukan acara bego!" Ketus sean.

Azzam pun hanya menyimak obrolan teman nya sekaligus anggotanya. Ia heran dengan tingkah mereka.

Ia terdiam. Berpikir sejenak.

Tunggu, ia sedang mencermati yang sejak tadi di tangkap oleh indera pendengaran nya.

Elmira.

Ia pun langsung beranjak menuju Mading utama.

Ia menerobos riuh ramai kerumunan murid. Bahkan beberapa teriakan juga bisikan memasuki indera pendengaran nya. Namun ia tak peduli.

Hingga berhasil berada di barisan paling depan. Betapa kagetnya saat membaca tulisan itu. Bahkan kini tingkat emosi nya berada di tingkat rata-rata.

Ia berbalik lalu menatap tajam ke tiap pasang mata yang menatapnya. Manik matanya seolah menandakan ia sedang marah.

Tentang Kita!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang