Gadis berambut panjang terurai terlihat kacau itu tengah merutuki kesialannya. Ia terlambat bangun. Padahal ia telah berjanji pada kekasihnya.
Gadis itu terlambat bangun, ia baru saja bangun tidur saat sosok lelaki favoritnya berdiri menatap dirinya diambang pintu kamarnya.
Lelaki itu menatapnya datar dengan dua tangan yang ia lipat di depan dada. Lalu perlahan mendekati nya.
"Sekarang jam berapa?" Tanya lelaki itu dingin kepada gadisnya yang tengah menyengir ini.
Ia memutar bola matanya, lalu melayangkan tatapan mematikan pada gadis itu. Dan tiba tiba......
"Ih, kamu ngapain sih? Turunin aku,!" Teriak gadis itu saat Azzam menggendongnya secara tiba-tiba.
"Turunin aku zam, kalo enggak aku cubit nih," ancam Elmira.
Namun bukan Azzam namanya kalo tidak peduli dengan ancaman gadisnya.
"Cepet mandi Ra," ucap Azzam sembari menurunkan Elmira dari gendongannya.
"Mandi yang bersih, yang wangi ra. Aku tunggu diluar," ujar Azzam mengacak pelan rambut Elmira.
"Siapp pak ketos," ucap elmira sembari pemperaga kan gaya hormat.
Setelah Elmira menutup pintu kamar mandinya, lelaki itu pun melangkah mendekati ranjang Elmira yang terlihat berantakan itu.
Ia menghela nafas melihat kasur yang sangat berantakan, lalu mulai merapikan kasur besar itu, mulai dari menyusun guling, bantal, ranjang yang semula berantakan kini sudah rapi kembali.
30 menit berlangsung, namun Elmira belum juga selesai mandi. Apakah perempuan memang selama itu mandi?
Azzam masih menunggu sembari memainkan ponselnya.
"AAAA!! AZZAM, KOK KAMU MASIH DISINI?!" Teriak Elmira kaget.
Sementara itu, Azzam mengikuti langkahnya dan kini berdiri dibelakangnya. Ia mengambil hair dryer lalu mengeringkan rambut Elmira.
Dengan telaten, lelaki itu mengarahkan alat itu guna membantu mengeringkan rambut gadisnya itu. Sementara Elmira mendapat perlakuan manis itu hanya bisa senyum senyum sendiri.
"Zam," panggil nya.
"Kenapa hm,?" Sahutnya seraya menatap gadisnya itu lewat cermin.
"Maaf, ya?" Ujar Elmira yang mengubah raut wajahnya jadi cemberut.
"Buat?" Tanya Azzam santai lalu kembali fokus mengering kan rambut gadisnya itu.
"Aku telat bangun. Kita jalannya jadi telat deh." Elmira mengerucutkan bibirnya.
Bukannya marah, justru Azzam tersenyum.
"Gapapa, yang penting jadi jalan," balas Azzam.
"Makasih." Ucap elmira tersenyum lalu menatap kekasihnya dibalik cermin.
"Iya sayang," balas Azzam.
Kini gadis itu mulai memoles wajahnya dengan polesan make up tipis.
"Rambutku belum kering, ya?" Tanya elmira. Karena sedari tadi lelaki itu belum selesai dengan aktifitas nya.
"Udah rapi nih," ujar Azzam lalu mematikan hair dryer milik Elmira lalu menyimpannya di atas meja rias gadis itu.
Cantik, sungguh cantik. walau hanya dengan beberapa polesan tipis, namun tetap terlihat cantik diwajah manis elmira.
"Cantik," hanya satu kata yang dapat keluar dari mulut Azzam.
"Ih, udah ah! Ayo, berangkat!" Titahnya kemudian berjalan mendahului Azzam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita!
Teen FictionBagaimana jika disekolah ia menjabat sebagai ketos dan diluar sebagai seorang ketua geng yang paling ditakuti? Ini tentang Azzam dan Elmira seorang gadis yang berhasil mengetuk pintu hati, Azzam. ⚠️Warning⚠️ Lapak ini menga...