Twenty three

3.2K 465 60
                                    

Huang Renjun & Lee Haechan

I not lying, my mind is full of you, love

⚠️Harsh word & Non baku⚠️

OBSESSED
.
.
.
.
.
.
.
.

Renjun tidak berhenti sampai disitu, setelah tau fakta bahwa Mark benar-benar pergi ke luar negeri, Renjun mencari kembali jalan keluar sampai ia mendapatkan fakta yang sebenarnya.

Renjun tidak bodoh, kedatangan Mark yang tiba-tiba itu tidak mungkin hanya untuk memberi video konyol seperti itu, apalagi Mark mengungkit soal pelaku yang masih berkeliaran.

Mata Renjun langsung melebar saat otaknya menyebut satu nama.

Jaemin!?

Jaemin yang ia tuduh sebagai pelaku adalah saksi kunci sekarang. Ia harus menemui lelaki itu.

Renjun mempercepat jalannya menuju rumah sakit, tempat Jaemin dirawat.

Kenapa baru kepikiran sekarang?

Jika benar, Jaemin pelakunya, apa motif dari Jaemin membunuh orang-orang yang ia kenal?

Mengapa harus dirinya yang diberi kode tentang bunga mawar putih itu?

Apa hubungan antara Jaemin dan dirinya? Mereka tidak sedekat itu, jadi tidak masuk akal jika harus Renjun yang diberikan kode oleh Jaemin.



****



Renjun berlarian di lorong rumah sakit menuju kamar inap Jaemin. Ia berharap Jaemin segera sembuh agar Jaemin bisa memberikan kesaksian atas tuduhan yang ia dapatkan selama ini. Dan dengan itu Renjun bisa mengetahui fakta yang sebenarnya.

Tetapi langkah Renjun seketika berhenti saat melihat banyak tenaga medis yang memasuki kamar inap Jaemin.

Peluh yang bercucuran di pelipis Renjun, kaki yang lelah karena berlarian dan degup jantung yang mulai bergemuruh.

Nafas Renjun masih tersengal dengan kepanikan yang luar biasa. Dengan tidak yakin, Renjun akhirnya memberanikan diri untuk memasuki kamar inap Jaemin.

Ia lalu berjalan menghampiri ibunda Jaemin yang terlihat kalut dan menangis sambil meraung-raung.

Tes!

Airmata Renjun akhirnya turun saat melihat wajah pucat Jaemin yang sekarang sudah tidak lagi memakai alat-alat medis.

Perlahan-lahan tenaga medis itu menutup wajah pucat Jaemin.

"Bu.. Jaemin-"

Ucapan Renjun terhenti ketika mendengar raungan dari Ibunda Jaemin yang masih tidak percaya bahwa anaknya meninggal.

Pada akhirnya Renjun memeluk Ibunda Jaemin seraya menenangkan perempuan paruh baya itu.

Dan dibalik pintu, seseorang yang menggunakan pakaian serba hitam, topi hitam dan kacamata hitam pun melirik ke arah mereka yang sibuk dengan mayat Jaemin.

Seseorang yang beberapa jam yang lalu dengan sengaja melepaskan alay pernapasan Jaemin sehingga Jaemin kehabisan nafas dan berakhir meninggal.

OBSESSED [HYUCKREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang