Daniel, seorang pemuda yang baru saja pindah rumah, tidak menyadari bahwa tindakannya yang kurang sopan kepada karyawan pindahan akan membawanya ke dalam suatu pengalaman yang tak terduga.
Para karyawan pindahan merasa tersinggung dengan sikap Daniel yang kurang ajar, dan mereka memutuskan untuk memberikan pelajaran padanya. Ketika proses pindahan dimulai, mereka berkolaborasi untuk mengikat Daniel dengan tali yang kuat dan membungkam mulutnya agar tidak bisa berkata-kata. Daniel, yang kini terikat dan terdiam, disaksikan oleh para karyawan yang marah.
Proses pindahan berlangsung dengan lancar, tetapi para karyawan memutuskan untuk tidak melepaskan ikatan Daniel. Sebaliknya, mereka membawanya ke rumah barunya dalam kondisi terikat. Meskipun Daniel mencoba protes, suaranya yang dibungkam membuatnya tidak berdaya.
Setibanya di rumah barunya, para karyawan masih belum puas. Mereka meninggalkan Daniel yang terikat di pos satpam kompleks perumahan. Seorang satpam yang tugasnya adalah menjaga keamanan kompleks melihat situasi tersebut dan merasa bahwa Daniel pantas mendapatkan pelajaran.
Satpam dengan tegas memborgol tangan dan kaki Daniel, serta melakban mulutnya dengan kuat. Daniel, yang kini benar-benar tidak bisa bergerak atau berbicara, mendapati dirinya terjebak dalam situasi yang kurang menyenangkan.
Sebagai tambahan hukuman, para karyawan memutuskan untuk menempelkan sepatu bekas di hidung Daniel sebagai simbol ketidaknyamanan. Mereka memberi tahu satpam untuk menjaga ketat hukuman tersebut hingga mereka selesai bekerja.
Selama beberapa jam, Daniel harus bertahan dengan kondisi terikat dan sepatu bekas menempel di hidungnya. Satpam, yang juga tidak senang dengan perilaku kurang sopan Daniel, menegakkan hukuman tersebut dengan penuh serius.
Namun, sesuatu yang mengejutkan terjadi. Berkat pengalaman yang sulit tersebut, Daniel mengalami perubahan sikap. Ia menyadari bahwa tindakannya yang tidak sopan tidak membawa kebaikan, dan ia belajar untuk lebih menghargai orang lain.
Setelah para karyawan selesai dengan pindahan, mereka kembali ke pos satpam untuk melepaskan Daniel dari ikatan. Melihat perubahan sikap Daniel, satpam memberinya kesempatan untuk meminta maaf. Daniel dengan rendah hati meminta maaf atas perilakunya dan berjanji untuk berubah.
Sejak saat itu, Daniel terus berhubungan dengan satpam kompleksnya dengan cara yang positif. Ia bahkan secara sukarela meminta bantuan mereka untuk mengikat dirinya, sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang telah mengajarkan pelajaran berharga tentang sikap dan sopan santun. Para satpam dengan senang hati membantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Bondage Indonesia 2.0
FantasyCBI sekarang come back jilid 2! seperti biasa disini penulis bakal post kumpulan cerita2 bdsm bahasa indonesia karya penulis yg di buat berdasarkan imajinasi dan fantasi penulis