Di suatu kota besar, terdapat yayasan penyedia jasa satpam yang unik dan memiliki aturan yang tidak lazim. Yayasan ini dikenal dengan nama "Guardians Unity Foundation" atau sering disingkat GUF. Mereka tidak hanya memberikan pelatihan keamanan yang handal, tetapi juga memiliki aturan internal yang sangat unik.
Setiap satpam yang telah menyelesaikan shift-nya diwajibkan untuk kembali ke kantor pusat GUF. Hal ini menjadi suatu ritual khusus yang harus dijalani oleh setiap anggota GUF. Kembali ke kantor pusat bukanlah untuk melaporkan pekerjaan atau memberikan laporan, melainkan untuk menjalani sebuah prosedur yang dikenal sebagai "Unity Binding Session."
Sesampainya di kantor pusat, satpam yang baru selesai shift akan dipandu menuju ruangan khusus yang diatur seperti sel penjara. Ruangan ini dilengkapi dengan berbagai peralatan bondage dan keamanan yang memastikan segala sesuatu berjalan sesuai prosedur.
Para satpam yang sudah siap menjalani prosedur Unity Binding Session diberi waktu untuk bersiap secara mental. Mereka sudah tahu bahwa mereka akan diikat dan mulutnya akan tertutup. GUF memiliki tim ahli dalam seni pengikatan dan penahanan.
Seorang petugas keamanan senior yang bertugas malam itu, Pak Agus, memimpin sesi tersebut. Ia memberikan arahan dan penjelasan kepada para satpam tentang arti dari prosedur ini. Menurutnya, itu adalah cara untuk memupuk solidaritas dan persatuan di antara anggota GUF.
Satpam pertama yang akan menjalani Unity Binding Session adalah Budi. Ia dengan patuh menyerahkan diri kepada rekan-rekannya. Pak Agus dengan cekatan mulai mengikat tangan, kaki, dan bagian tubuh Budi yang lain dengan tali dan borgol.
Sementara itu, para satpam yang baru akan mengawali shift-nya tiba-tiba merasa sedikit tegang dan canggung menyaksikan rekan mereka diikat. Namun, suasana yang seharusnya menegangkan berubah menjadi adegan yang penuh keakraban dan saling pengertian.
Setelah Budi terikat secara rapat, Pak Agus memasang ballgag di mulutnya. Budi memberikan isyarat bahwa ia baik-baik saja dan menganggukkan kepala sebagai tanda persetujuan. Proses ini berlangsung dengan cermat dan profesional.
Setelah itu, Budi dibiarkan berada di dalam sel selama beberapa saat sambil ditemani oleh satpam yang baru akan mengawali shift-nya. Mereka memberikan dukungan dan saling menyapa, menciptakan ikatan yang lebih dari sekadar tali pengikat.
Satu per satu, para satpam menjalani Unity Binding Session dengan penuh kesadaran akan arti persatuan dan kebersamaan. Meskipun tidak lazim, aturan ini menjadikan GUF bukan hanya sebuah penyedia jasa keamanan, tetapi juga keluarga bagi para satpamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Bondage Indonesia 2.0
FantasyCBI sekarang come back jilid 2! seperti biasa disini penulis bakal post kumpulan cerita2 bdsm bahasa indonesia karya penulis yg di buat berdasarkan imajinasi dan fantasi penulis