Cerita Bondage Indonesia 2.0

Bank

Bimo, seorang pekerja di sebuah bank, memiliki kebiasaan unik yang dilakukannya setiap malam setelah semua pekerja lainnya pulang. Percakapan di antara Bimo dan para satpam bank menciptakan situasi yang tidak biasa di kantor tersebut.

Bimo: (dengan tegas) "Sekarang dengarkan baik-baik, malam ini saya ingin kalian mengikat saya dengan tali dan borgol, dan jangan lupa untuk membungkam mulut saya dengan bandana."

Satpam 1: (heran) "Apa maksudnya, Pak Bimo? Mengapa Anda ingin kami melakukan itu?"

Bimo: "Saya butuh waktu untuk sendiri di kantor, tanpa gangguan. Ini adalah perintah."

Setelah para satpam mengikat dan memborgol Bimo dengan cermat, serta memasang bandana di antara bibirnya, Bimo dibiarkan terikat di bangku kerjanya. Satpam kemudian mengawasi dan mengamati dari kejauhan, memastikan bahwa segalanya berjalan sesuai instruksi.

Setelah beberapa malam menjalani rutinitas ini, Bimo semakin mengintensifkan pengalamannya.

Bimo: (sambil tersenyum) "Mulai sekarang, saya ingin kalian mengharuskan saya untuk mengendus bau kaki dan bau badan kalian."

Satpam 2: (terkejut) "Apa, Pak? Itu tidak masuk akal!"

Bimo: "Itu adalah perintah. Dengan cara kasar. Jangan pernah lupa itu."

Dengan enggan, para satpam mematuhi permintaan Bimo. Mereka menempelkan kakinya yang dibalut kaos kaki di dekat wajah Bimo, memaksa dia mengendus bau yang ada. Bimo merasa senang dan puas dengan kegiatan ini.

Seiring berjalannya waktu, kegiatan ini menjadi rutinitas tetap. Bimo menikmati perasaan terikat di kantornya, dibiarkan dalam kondisi tersebut hingga malam hari. Hanya para satpam dan Bimo yang mengetahui rahasia ini, menciptakan hubungan yang aneh namun kuat di antara mereka.

Meskipun kegiatan ini di luar norma, Bimo dan para satpam membentuk ikatan yang kuat di dalam keunikan ritual ini. Sebuah rahasia yang mereka jaga bersama, menciptakan suasana di kantor yang tidak dapat dimengerti oleh siapapun di luar kelompok tersebut.