Cerita Bondage Indonesia 2.0

Sekolah

Di suatu sore yang cerah di SMP Cendekia, seorang guru olahraga bernama Budi baru saja menyelesaikan rutinitasnya. Keringat masih membasahi tubuhnya saat ia berjalan menuju gudang office boy, tempatnya menyimpan perlengkapan olahraga. Tak disangka, di sana ia mendapati pembina pramuka sekolah, Pak Rahmat, dan seorang polisi, Pak Joko, sedang berbincang.

Pak Rahmat: (sambil tersenyum) Hai, Pak Budi! Kami punya tawaran menarik untukmu.

Pak Joko: (sambil mengangguk setuju) Iya, Pak. Kami ingin mengajakmu untuk sesuatu yang mungkin menarik bagi hobimu.

Pak Budi: (penuh antusias) Apa itu? Saya tertarik!

Pak Rahmat dan Pak Joko kemudian menjelaskan bahwa mereka ingin mengikat Pak Budi dengan tali pramuka sebagai bentuk tantangan dan kebersamaan. Pak Budi, yang sebenarnya memiliki kegemaran mengikat dirinya sendiri, dengan senang hati menerima tantangan tersebut.

Mereka membawa Pak Budi ke dalam gudang, dan dengan lincahnya, Pak Rahmat dan Pak Joko mulai mengikatnya dengan tali pramuka. Mereka tidak hanya mengandalkan keahlian pramuka, tetapi juga pengetahuan polisi dalam membuat ikatan yang kuat dan aman.

Pak Rahmat: (tersenyum) Kami ingin memberikan sedikit sentuhan pramuka pada kehidupanmu, Pak Budi.

Pak Joko: (sambil tertawa) Dan sedikit sentuhan kepolisian juga, tentu saja.

Setelah Pak Budi terikat dengan kokoh, mereka memberikan sentuhan terakhir dengan menyumpal mulutnya menggunakan dasi pramuka. Pak Budi tampak senang dan menikmati sensasi tersebut.

Pak Budi: (dengan tidak jelas) mmfff.... mmph....

Pak Rahmat dan Pak Joko, setelah menyelesaikan "proyek" mereka, meninggalkan Pak Budi dalam keadaan terikat di gudang office boy. Sambil tertawa, mereka menyerahkan nasib guru olahraga ini pada satpam sekolah yang setia, Pak Slamet.

Malam itu, di gudang yang sepi, Pak Budi terdiam dalam keadaan terikat. Sementara Pak Slamet, sang satpam, dengan santai mengamati dan menghormati keanehan yang terjadi di sekolah ini.