INTRODUCING ME

262 71 101
                                    

Tekan sebelum membaca
————————-

Kim Sohyun membuka sebuah map yang berisi selembar kertas. Dibacanya sebuah kertas yang membuat Sohyun tercengang. Hingga salah satu tangannya hampir saja menggebrak meja.

Ternyata selembar kertas tersebut berisi surat pemutusan kontrak kerja Sohyun. Perusahaan memecat Sohyun secara formal. Meski keputusan ini dilakukan secara sepihak dan dinilai kurang bijaksana. Pasalnya di dalam surat tersebut Sohyun bahkan tidak mendapatkan haknya, yaitu gaji bulan ini dan tanpa pesangon seperti yang seharusnya.

"Manager-nim, apa maksud dari semua ini? Aku memahami betul isi suratnya. Tapi yang tidak kupahami alasan dibalik perusahaan melakukan ini kepadaku???", suara Sohyun terdengar meninggi di dalam ruangan petak yang hanya berisi dirinya dan Manager Park yang tak tahu diri.

"Kau yang membuat perusahaan harus melakukan itu kepadamu, Sohyun-ssi. Tapi... aku bisa membantumu agar perusahaan mau membatalkan surat pemutusan kerjamu"

Sohyun hanya mengerutkan keningnya. Seakan bertanya-tanya apa maksud dari perkataan sang manager brengsek di depan mata.

"Jika kau bersedia untuk meminta maaf dan bersimpuh di hadapan tuan muda Lee Junho. Putra dari calon Perdana Menteri Lee. Maka surat itu tidak berarti lagi"

Bukannya tertarik dengan tawaran menggiurkan yang diberikan oleh Manager Park. Kedua tangan Sohyun ingin rasanya menampar mulut sang manager dengan sepatu hak tinggi miliknya.

"Calon Perdana Menteri Lee memiliki saham hampir 40% di perusahaan kita. Sedangkan, putra tunggalnya tersebut yaitu Lee Junho akan mencalonkan diri sebagai calon walikota Seoul yang akan datang. Tentu saja, perusahaan lebih memihak mereka dan memilih untuk membuangmu"

Sohyun sudah tidak tahan lagi mendengar omong kosong pria paruh baya di hadapannya yang tengah tersenyum dengan licik. Dengan isian kepala yang panas untuk meluapkan berbagai macam umpatan.

Bibir mungil Sohyun memilih untuk memberi tanggapan dengan setenang mungkin.

"Sebelumnya, terimakasih atas tawaran menjijikkan darimu. Sayangnya... harga diriku lebih tinggi dari omset perusahaan, Manager-nim", Sohyun pun membungkukkan badan sebelum meninggalkan ruangan.

Berjalan dengan kepala tegak, sambil tersenyum lepas. Menyusuri koridor demi koridor dengan tawa bahagia tanpa beban. Hingga orang sekitar tidak akan menyadari bahwa Sohyun telah resmi dihentikan secara paksa oleh perusahaan.

.

Begitu sampai di belokan terakhir kediamannya. Sohyun dikejutkan dengan sosok Kim Seokjin yang bersandar pada dinding rumah kontrak yang disewa oleh Sohyun selama dirinya bekerja. Karena lokasi rumah kontrakan ini dinilai paling strategis dan juga ekonomis.

"Diberhentikan secara sepihak oleh perusahaanmu?", Seokjin menembak dengan pertanyaan yang tepat.

"Bagaimana Sunbae tahu?!"

"Itu berarti Lee Junho telah memberi tahu soal dirimu kepada calon Perdana Menteri Lee. Karena Lee Junho bukan apa-apa tanpa bayang-bayang sang Ayah"

"Perusahaan tidak bisa apa-apa, selain menyingkirkanku. Karena saham mereka hampir setengah di perusahaan itu"

"Jadi.... tawaran siapa yang kau terima? Tawaran perusahaanmu yang menyuruhmu berlutut meminta maaf pada Lee Junho? Atau... tawaranku?"

O B L I V I O N [C O M P L E T E D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang