1: SEKOLAH

3.6K 113 9
                                    

"Lo kapan masuk sekolah?" tanya Donna pada Reza yang baru selesai mandi dan sedang bersiap-siap.

"Bentar lagi"

"Ya kapan?"

"Minggu depan kali, gue lupa"

"Idih masa lupa, pikun"

"Hehe. Ayo, mau ngikut gue kerja kan?"

"Nggak"

"Okee. Lo beli makan sendiri ye"

"Durhaka"

Donna mengacak rambut Reza lalu mengambil helmnya dan helm adiknya. Mereka pun pergi keluar dan mengambil motor ninja hitam milik Reza. Donna membiarkan Reza naik dulu dan dia dibonceng.

Akhirnya mereka sampai di tempat kerja Reza, sebuah kafe kecil yang lumayan ramai. Reza baru seminggu kerja di situ jadi pelayan, buat nambah duit. Reza juga kadang kerja jadi pembalap sama Donna di geng motornya.

Soalnya ga ada mama papa buat minta duit.

Reza pun mulai kerja, sedangkan Donna duduk di salah satu kursi memperhatikan adiknya yang sedang kerja tersebut. Setelah melayani beberapa pelayan, Reza pun mendatangi Donna yang sedang bermain hp.

"Lo mau makan apa?" tanya Reza.

"Eh, boleh?"

"Ya iya, tapi tetap bayar"

"Oh, gue minta es kopi susu aja"

"Oke"

Donna pun kembali bermain hp sambil menunggu. Setelah beberapa menit, Reza kembali lagi dengan es kopi susu pesanan Donna.

"Za, sini lo duduk" ujar Donna sambil menepuk kursi di sampingnya. Reza pun duduk di sampingnya sambil minum minuman kakaknya. Biasalah adek kakak.

"Apaan?"

"Katanya Rangga, rival geng kita punya ketua baru"

"Rangga yang mata-mata?"

"Iya, ketua gengnya itu adeknya Kevin, ketua geng yang lama"

"Ooh, siapa namanya?"

"Andra, dia katanya SMA. Sekolahnya sama kek sekolah yang lo mau masukin"

"Ooh, tapi aman aman aja kan?"

"Iya, ga ada info lain lagi. Tapi lo hati-hati aja kalo dapat dia"

"Oke, minum noh, keburu meleleh es batunya"

Donna pun meminum es kopi nya sedangkan Reza kembali bekerja.

***

"Lo berangkat sendiri boleh kan? Gue ada urusan di kampus" ucap Donna yang sedang siap-siap dengan tergesa. Masih jam 6 sih, tapi Donna nya aja yang terlalu heboh, mungkin penting banget. Reza yang sedang sarapan cuma ngangguk sambil menyuap nasinya.

"Jangan lupa kunci pintu, dadah"

Selesai sarapan, Reza pun mengambil ranselnya, pergi keluar, mengunci pintu, dan pergi naik motor.

Reza sampai di sekolah barunya, dia pun berjalan menuju kelasnya. Di pertengahan jalan, dia tiba-tiba ditabrak oleh orang dari belakang nya. Reza menatap tubuh yang menabraknya berjalan dengan sedikit buru-buru sambil membawa kertas yang kayaknya isinya dokumen.

Pantes aja bahunya Reza sakit, dia gak lebay tapi yang nabrak badannya gede kayak genderuwo, nabrak Reza yang kayak triplek, ya sakit. Karena yang nabrak terus aja ga minta maaf dulu, ya Reza tentu marah.

KETOSNYA REZA [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang