Andra terus menatap Reza datar membuat yang ditatap semakin takut. Reza akhirnya berpikir keras untuk membuka pembicaraan agar kemarahan Andra teralihkan.
"Em...lo, udah makan?"
"Belum. Lo?"
"Eh, kan lo udah denger tadi dari adek lo, dia makan sama gue"
"Oh"
"Lo....ga marah kan?"
"Siapa bilang?"
Reza menelan ludahnya serat.
"Ya..k-karena gue makan nya....sama adek lo"
"Terus apa hubungannya sama adek gue?"
"Ya karena...dia adek lo kan?"
Andra pun sedikit membungkuk mendekatkan wajahnya ke wajah Reza.
"Emang lo ga pernah marah kalo ada orang yang lo suruh temenin terus dia pergi tanpa izin?"
"Ya marah....t-tapi adek lo yang ngajak! Bukan gue!"
"Terus kenapa lo ikut?"
"K-karena katanya kak Bintang lo masih lama, jadi..gue ikut. Emang lo selesai kapan?"
"Gue udah selesai pas lo sama Bintang jalan ke depan gerbang"
"O-oh, jadi cuman bentar ya?"
Andra kembali tegak lalu menaruh kedua tangannya di pinggang.
"Minta maaf"
"I-iya gue minta maaf"
"Kalo lo minta maaf sama gue, pake cara yang gue ajarin pas istirahat tadi"
"Oh, yang tadi? Samain juga kata-katanya kayak yang tadi?"
"Ck, yang penting lo inget konsepnya"
"O-oh, iya, iya"
"Minta maaf"
"K-kakak ketosnya Reza, Andra minta maaf...eh-" ucap Reza yang typo saking paniknya.
"Ck! Yang bener" ujar Andra dengan membuat wajah kesal agar Reza makin panik.
"G-gue...eh..ketosnya Reza, Reza minta maaf ya"
"Terus?"
"Reza janji ga akan ngulangin lagi"
"Lo ngomong gitu tadi?"
"Ya kan lo suruh ulangin"
"Lo bilang lo ga akan ngulangin lagi?"
"Y-ya..gue kan manusia, punya salah juga lah"
"Oh"
"Lo maafin ga?"
"Ya"
Selang berapa detik.
"Senyum"
"Hah?"
"Senyum dulu"
"Buat?"
"Muka lo serem kalo marah"
"Apa lo bilang?"
"E-eh...ngga, lo senyum dulu makanya!"
"Gamau"
"Ck, senyum dulu! Gue takut liat muka lo kalo marah!"
"Gue udah ga marah"
"Ya makanya senyum!"
"Ga"
Reza yang ikutan kesal pun menarik sudut bibir Andra agar tersenyum.
"Tinggal senyum kek gini susah banget sih lo!"
Andra terkejut, Reza mendekatkan wajahnya kepadanya.
"Ih, lucu" ucap Reza menarik gemas sudut bibir Andra kemana-mana. Dia juga mencubit pipi Andra sampai Andra salting.
"Pipi lo lembut banget!" ucap Reza gemas.
Andra memalingkan wajahnya, mengusap wajahnya perlahan menutup senyum karena salting, lalu kembali menatap Reza datar.
"Nah, udah bisa senyum?" tanya Reza. Andra pun menunjukkan senyum manisnya yang jarang diliat orang sesaat, lalu Reza membalasnya.
"Hehe, sorry. Gue ga maksa lo, gue cuman ga suka orang maafin terus ga senyum, kata mama gue itu ga ikhlas"
"Hm, dah pulang sana"
"Senyum"
Andra pun tersenyum kecil sesaat. Reza pun pergi mengambil motornya.
"Gue pulang ya"
"Ya"
Reza melajukan motornya keluar gerbang sekolah. Andra terus menatap motor itu keluar sampai hilang dari pandangannya.
"Udah selesai?" tanya Nara.
"Anjing, lo dari tadi di belakang gue?"
"Ngga, baru aja. Jadi, gitu doang? Lo ga ngerjain dia lagi?"
"Dia yang ngerjain gue, gue salting gara-gara dia anjir"
"Emang dia ngapain?"
"Lo, ga perlu tau"
"Idih"
***
"Kenapa lo ga bangunin gue tadi pagi asu!" ucap Reza pada Donna yang sibuk makan cemilan sambil main hp.
"Eh, lo sekolah?"
"Ya iya!"
"Heh, tadi malem darah rendah lo kambuh, lo harus banyak istirahat"
"Gue dah istirahat!"
"Ck, lo ga kenapa-napa kan di sekolah tadi?"
"Iya gue baik-baik aja, gue ini kuat"
"Kuat, kuat, gue kambuhin darah rendah lo mau?"
"Coba aja kalo bisa, wlee" ucap Reza lalu menjulurkan lidahnya.
"Ngolok banget sih lo anj" Donna melempar bantal kursi yang dia pake.
"Sini tuh bantal" ucap Donna lagi.
"Gamau, kan lo yang lempar, ambil sendiri lah" ejek Reza lalu langsung kabur ke kamarnya. Sementara Donna badmood karena lagi mens.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOSNYA REZA [BL]
Teen FictionKetos dan orang cempreng. Malah dijadiin babu. Dijadiin babu? Buat apa? Ya buat digodain lah. ----- "Kalo ngelanggar, lo jadi babu gue lagi" "Enak aja, gue laporin lo sama wali kelas gue" "Nge lapor apa?" "Lo galak, suka ngatur orang, dan orangnya c...