Jam sudah menunjukkan pukul 11, Reza, Donna serta penonton lainnya sudah banyak mengerumuni sekitar arena.
"Reza!" panggil Andra yang baru saja datang dan menghampiri mereka. Andra menatap Reza sambil tersenyum lalu beralih menatap Donna yang dia tidak tahu siapa.
"Lo udah dari tadi?" tanya Andra.
"Nggak juga kok. Eh ini kenalin kakak gue, Donna. Dia anak kuliah ye, awas aja lo gak manggil dia kakak, gue yang nabok lo"
"Iya, iya, galak amat. Andra, kak" ucap Andra sambil mengulurkan tangannya, tapi karena Donna balesnya cuman pake tatapan tajam, jadi tangannya diturunin lagi.
"Lo ketua baru? Adeknya Kevin?" tanya Donna.
"Iya kak" jawab Andra.
"Lo mau berapa babak?"
"Tiga babak, empat putaran"
"HAH?! Lo kira ini stadion?! Nih arena luas, lo gak mikir?! Adek gue belum ada istirahat dari pagi!" teriak Donna emosi.
"Udah, gapapa Don. Sekali-kali gue kerja banyak. Kalo gue menang dapet berapa?" ujar Reza menengahi.
"3,5 juta"
"Tuh, lumayan tabungan buat beliin lo motor baru" sambung Reza merangkul pundak Donna.
"Lo harus jaga sikap, ingat yang lo bilang pas kita pertama kesini, Nih arena punya keluarganya bang Kevin, otomatis punya dia juga" bisik Reza.
"Oke, serah lo berdua dah" ucap Donna menyerah, Reza dan Andra saling tatap, dan Reza ngangguk.
"Oke, kalo gue kalah?"
"Lo jadi babu gue di sekolah selama seminggu" ucap Andra, yang langsung ditatap tajam sama Donna.
"Oke" ujar Reza mengulurkan tangannya dan Andra pun menjabat tangan tersebut.
"Deal" ucap Andra sambil tersenyum.
"Lo harus menang, lo gak boleh jadi babunya dia" bisik Donna.
"Siapin semuanya!" perintah Andra pada anggotanya.
Jam menunjukkan pukul setengah dua belas, Reza dan Andra sudah siap di garis start arena. Bunyi mesin motor bercampur teriakan penonton memenuhi arena.
"SEMUANYA SUDAH SIAP?!" teriak seorang cewek seksi dengan baju kurang modal sambil memegang bendera.
Tin
Tin
Tin
TIIIN!!!
peserta balapan langsung melesat melewati arena luas tersebut. Reza berada di belakang Andra, Reza masih santai-santai dikit, tau lah anak sombong.
Beberapa menit berlalu, babak pertama berakhir dengan Reza yang entah kenapa bisa ngebalap sampai jadi juara pertama, lalu Andra juara kedua.
"Lumayan juga lo" ucap Reza, yang nadanya antara memuji dan mengejek.
"Makasih pujiannya" Andra menepuk kepala Reza lalu mengacaknya lembut.
*Skip, gue males.
Babak terakhir, Reza memimpin, sedangkan Andra ada di belakangnya. Babak sebelumnya Andra menang, skornya seri, jadi babak ini penentu Reza dapet uang 3,5 juta atau jadi babunya Andra selama seminggu.
Tapi, tiba-tiba Reza merasakan pening yang cukup hebat karena dia punya darah rendah, tapi dia masih menstabilkan posisinya yang sedang mengendarai motor, walaupun penglihatannya mulai gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOSNYA REZA [BL]
أدب المراهقينKetos dan orang cempreng. Malah dijadiin babu. Dijadiin babu? Buat apa? Ya buat digodain lah. ----- "Kalo ngelanggar, lo jadi babu gue lagi" "Enak aja, gue laporin lo sama wali kelas gue" "Nge lapor apa?" "Lo galak, suka ngatur orang, dan orangnya c...