13: CULIK

1K 51 1
                                    

"Lo habis meluk adek gue ya?" tanya Andra.

"Ck, bukan meluk. Gue narik adek lo biar anak PMR bisa lewat" jawab Nara lalu menaruh tasnya di bangku samping Andra duduk.

"Halah modus anda"

"Iyain"

"Lo suka sama adek gue ya?"

"Ngga"

"Halah bo'ong lu"

"Beneran anjir"

"Beneran suka?"

"Beneran enggak"

"Gausah bohong. Lo suka adek gue kan? Yakan? Iya lah"

"Rese' lo"

"Tapi bener kan? Gue dikasi tau sama si Naya tadi. Pas dia nanya lo pacaran sama Bintang ato ngga, lo bilang 'doain aja'. Yakan?"

"Hm"

"Terus kenapa lo bilang nggak suka?"

"Gue bilang nggak, bukan nggak suka"

"Jadi lo suka ato nggak suka?"

"Nggak"

"Tuh, lo bilang nggak"

"Nggak salah lagi"

"Wah gila, cepuin ah"

"Eh jangan anjir, dia kan lagi suka sama babu lo"

"Terus?"

"Jangan lah"

"Hehe, iya. Gue ngerti"

KRING

KRING

KRING

KRING

KRING

Bel sekolah berbunyi menandakan apel pagi segera dimulai.

"Ayo keluar" ajak Andra lalu merangkul bahu Nara yang tingginya sama dengannya untuk keluar.

***

"Reza, ngantin yok" ajak Dika.

"Ayo" jawab Reza. Mereka pun pergi keluar menuju kantin.

Karena Reza jalannya agak lambat, jadi Reza berpindah posisi menjadi di belakangnya Dika. Lewatin toilet, Reza langsung kebelet pipis. Baru mau izin ke Dika, tiba-tiba tubuhnya diangkat dengan satu tangan dan tangan lain menyekap mulutnya.

"Dik--hmmph! Mmph!"

Reza dibawa masuk ke salah satu bilik toilet, lalu diturunkan. Dia pun berbalik, matanya mendapat Andra yang tersenyum tanpa dosa kearahnya.

"Ish si anjir! Lo kayak penculik asu!"

"Hehe, jangan marah"

"Ck, iya. Kenapa lo narik gue?"

"Tungguin gue, gue mo BAB"

"Yaudah, gue tungguin di luar"

"Disini aja"

"Hah?! Gila lo?! Apa orang bilang kalo ngeliat kita berdua satu bilik?!"

"Orang bakal bilang kita homo"

"Itu lo tau kan?! Udah gue tunggu di luar. Jangan lama-lama BAB nya" Reza lalu keluar dari bilik toilet tempat Andra dan menunggu sambil main sabun cuci tangan.

KETOSNYA REZA [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang